Tahun Penantian

15 5 4
                                    

Tahun 1989. Harumi belum juga mendapat kabar apa pun tentang Yuji. Selama sepuluh tahun ini dilaluinya dengan penuh lika-liku. Pencariannya akan sosok Yuji yang menghilang bak ditelan bumi, sebuah misteri yang belum terjawab, mengapa sebelum menghilang Yuji terus saja menghindar dari dirinya.

Harumi bertumbuh dengan semua rasa penasaran tersebut. Ia akhirnya berhasil melanjutkan pendidikan di Tokyo Daigaku.

Melalui masa-masa itu, Harumi terlihat tegar dan berkawan dengan banyak orang meskipun isi kepalanya tetap dipenuhi oleh sosok Yuji. Bayang punggung Yuji kala terakhir terlihat, tak akan lekang dari ingatan.

Di Tokyo, Harumi bertemu dengan Ryuchi dan Hana, mereka menjaga Harumi dan selalu menemaninya, kala Harumi diterpa kerinduan dalam akan sosok Yuji. Namun, rindu itu tetap tak terobati kendati Harumi memandangi Ryuchi yang berwajah mirip Yuji. Tetap saja mereka pun hanya menggeleng ketika tak bosan-bosannya Harumi menanyakan kabar pencarian Yuji.

Setelah empat tahun melewati masa pendidikannya di Tokyo, Harumi berpisah dengan Ryuchi dan Hana. Masing-masing dari mereka mencari jalan masa depan yang berbeda. Hana Aibara menjadi artis mengikuti jejak ibunya, sedangkan Ryuchi berpindah-pindah tempat menjalankan bisnis keluarga Sakamoto yang terus berkembang.

Harumi mendengar kabar, Tuan Sakamoto menderita stroke sesaat setelah Yuji menghilang. Tuan Sakamoto hanya bertahan terbaring di atas ranjang selama dua bulan.

Lalu setahun setelahnya Nyonya Aibara menyusul meninggalkan dunia ini, rumor mengatakan ia menghukum dirinya sendiri dengan tidak mau makan dan minum, juga berkali-kali ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Hana dan Ryuchi menjadi yatim piatu, juga kehilangan saudara mereka.

Yuji di manakah kamu, tak tahukah kamu jika orang tuamu telah menebus segala kesalahan mereka terhadapmu?

Tahun demi tahun dilewati Harumi dengan penuh harap dan cemas.

Tahun 1989 di salju pertama, Harumi benar-benar kembali ke kedai oden yang sama. Ia duduk termenung dan tidak menemukan Yuji setelah semalaman menunggu. Padahal melewati sepuluh tahun dengan masih memikirkan Yuji sungguhlah tidak mudah. Sebelum akhirnya hari yang ditentukan tiba, Harumi sungguh gelisah, terus berdebar dan mengalami gangguan tidur.

Usianya kini dua puluh sembilan tahun. Harumi telah lulus kuliah dengan nilai memuaskan yang ingin ia pamerkan pada Yuji. Bahkan lima tahun ini Harumi berhasil bekerja di suatu perusahaan besar di Tokyo dengan karier cemerlang.

Detik demi detik, menit dan jam terlewati, menampar harapan Harumi. Sosok yang ia tunggu kehadirannya tak juga muncul dari balik pintu kedai.

Tubuh Harumi menggigil, bukan karena dingin melainkan rasa marah juga rindu yang hampir meletus. Tengah malam itu ia melangkah gontai. Sosok cinta pertama yang lama dinanti tak juga menampakkan diri.

Tahun 1999, di kedai yang sama, Harumi menunggu dengan berdebar. Berharap di usia tiga puluh sembilan tahun ini ada keajaiban, tetapi tidak, yang ditunggunya tetaplah tidak menampakkan diri. Harumi putus asa, menyimpulkan bahwa selama ini ia amatlah bodoh karena mempercayai janji masa remaja yang mereka buat.

Penantiannya selama ini untuk Yuji membuatnya terlambat menikah. Sebenarnya dirinya enggan menikah, namun takdir berkata lain. Ibu Harumi menginginkan menyaksikan Harumi bersuami sebelum dirinya menjalani kemoterapi akibat kanker ginjal.

Akhirnya, Harumi menikahi seseorang yang mencintainya dan terus mengejar dirinya tanpa rasa lelah, dikarenakan desakan yang terus menerus dari ibunya. Harumi berharap jika Yuji di suatu tempat juga telah bahagia.

Sayangnya hanya setahun setelah Harumi menyanggupi keinginan itu, ibunya menyerah pada penyakitnya dan menutup mata untuk selama-lamanya.

Menjelang akhir hayat itulah, ibu Harumi membuat pengakuan tentang pembicaraanya bersama Yuji di masa lalu.

"Pada malam itu, saat angin musim gugur berembus kencang dan dedaunan kering menutupi sebagian jalanan depan pintu gerbang kita, kubisikkan padanya ... jauhi anakku sekarang, jika kau memilih tetap menjadi anak panti asuhan ... itu pilihanmu tapi aku tak akan membiarkan anak yang tak punya masa depan sepertimu menjadi pendamping hidupnya, ketika mendengar itu Yuji masih menolak meninggalkanmu saat itu juga, lalu kuceritakan hal yang tak mungkin ia sangkal, yaitu mengenai kematian ayahmu yang melibatkan keluarga Sakamoto, aku mengumpulkan banyak bukti untuk menghancurkan keluarga itu selama bertahun-tahun, aku hanya tinggal menyerahkan semua barang bukti itu kepada seorang jaksa kenalanku, tetapi aku kemudian berpikir lebih baik aku menghancurkan keluarga itu dari dalam. Melalui Yuji yang kuancam untuk memilih kehilangan cinta pertamanya, sama sepertiku dulu atau melihat keluarga Sakamoto dipermalukan dan hancur. Benar saja, keinginanku tercapai, Yuji pergi meninggalkanmu, tapi aku keliru, ternyata anakku juga lebih menderita di sepanjang hidupnya."

Harumi terhenyak, cukup lama ia membisu, tak sanggup berkata-kata, begitupun ketika ibu Harumi akhirnya mau membuka tabir siapa ayah Harumi dan bagaimana ia menghilang dari hidup mereka.

Pada hari pemakaman Keiko Arai yang terkenal itu, banyak tamu yang datang untuk menghibur Harumi. Namun, Harumi sama sekali tidak menangis atau pun kehilangan. Ia terus tercenung dan melihat nanar pada bingkai foto ibunya di pemakaman.

Lantas Harumi melihat pada pria baik yang menikahinya, pria itu berasal dari tempat ia bekerja. Pria yang tak ada hubungannya dengan masa lalunya di Osaka. Pria itu menyalami para tamu dan mengurus pemakaman dengan sangat baik. Saat itu terjadi usia Harumi empat puluh dua tahun.

Harumi merasa ini tidak adil untuk pria itu jika Harumi berkata menyesal telah menikah dan kembali mencari cinta pertamanya.

Harumi memutuskan terus melanjutkan hidupnya, andai saja ibunya mengungkapkan lebih cepat tentunya ia tak berani untuk menikah dengan seseorang.

Perasaan Harumi kepada Yuji sama sekali tidak berubah. Harumi hanya menyadari harus melanjutkan hidup. Ia tidak pernah berpikir, bagaimana jika benar bertemu Yuji apa ia akan tinggalkan seluruh kehidupan yang telah dijalani.

Bersambung

Harumi yang berusia 39 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harumi yang berusia 39 tahun

1977  (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang