Festival Olah Raga

82 47 40
                                    

Suppootsu no Hi akan diadakan pada pertengahan bulan Oktober, biasanya hari senin pada minggu kedua. Festival tersebut akan diikuti oleh semua siswa. Bahkan kepala sekolah mewanti-wanti semua murid pemalas untuk berpartisipasi.

"Kau dengar itu kan Yamazaki-san!" ujar Harumi memperingatkan Yamazaki, mulutnya penuh mengunyah sushi yang baru saja disuapkan ke dalam mulutnya dengan menggunakan sumpit. Sumpitnya saja masih ada dalam mulutnya, Harumi terus mengoceh sehingga remahan nori belepotan di ujung bibir.

Yuji dan Yamazaki yang melihat kelakuan Harumi saat makan mulai terbiasa. Makannya selalu berantakan.

"Uum." Yamazaki asyik menikmati bekalnya tak mau bicara.

Harumi kesal dibuatnya, digeplaknya kepala Yamazaki dengan tutup kotak bekal. Yamazaki melotot, kata-kata pedas meluncur dari mulutnya yang juga penuh nasi. Semburan nasi itu mengenai Yuji, ia selalu terkena imbas dari kelakuan kedua sahabatnya itu.

Yuji memang setia berada di antara mereka berdua, Yujilah yang selalu memberitahu pengumuman dari sekolah tentang festival atau pentas seni di sekolah mereka.

"Harumi-san .., kalau kau terus memukuli kepalaku begini akan kukatakan pada ibuku untuk tidak lagi membawakan kalian bekal ya!!"

Ancaman Yamazaki berhasil membuat Harumi gelagapan.

"Gomen ne, Yamazaki -san" Harumi sampai membungkukan badannya hingga tiga puluh derajat pada Yamazaki-san, entah karena sungguh menyesal atau takut tidak makan siang yang enak, pastinya ia takut akan kembali memakan bekal buatan ibunya yang terlalu asin, atau kadang terlalu gosong. Namun, setelah membungkuk pun ia masih cekikikan seperti biasa. Membuat Yamazaki naik pitam dan hendak beranjak dari duduknya.

"Aah, gommenasai! Yamazaki-san." Sigap Yuji menyusul membungkuk, lalu tangannya langsung memegangi kepala Harumi agar terus membungkuk bersamanya. Tak dibiarkan Harumi meremehkan hal ini meskipun ia terus meronta.

Bagi Yuji ada hal mana yang bisa berkelakar dan ada hal yang harus dianggap serius. Urusan perut bukanlah urusan candaan.

Yuji mengambil inisiatif untuk meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Yuji sadar akan kebaikan Yamazaki pada mereka berdua selama ini. Acara makan siang bersama di roof top adalah jerih payah ibu Yamazaki yang telah meluangkan waktu untuk menyiapkan bekal mereka bertiga setiap hari, kata ibu Yamazaki, ia ingin teman-teman anaknya pun memakan makanan bergizi seperti Yamazaki.

Ibu Harumi yang terlalu sibuk justru senang saat diberitahu hal ini, sebenarnya ibu Harumi berniat mengganti biaya bahan makanan, tetapi, ibu Yamazaki menolaknya. Semua ia lakukan dengan tulus. Sementara itu Yuji yang tak memiliki siapapun untuk menyiapkan bekalnya , merasa sangat terbantu. Yuji tak mengira Yamazaki kawan sebangku ketika shoogakkoo dulu masih sangat baik terhadapnya.

Setelah drama pemukulan berakhir, mereka bertiga kembali asyik menghabiskan sisa bekal tersebut. Di sela-sela itu, Yuji berbicara santai.

"Jadi kalian ingat ya, harus memilih salah satu pertandingan cabang atletik!"

"AAAH, terlalu malas Yuji." Harumi merajuk.

"Betul, aku juga malas berlari." ujar Yamazaki.

"Kalian tinggal bersiap saja besok, biar aku yang mendaftarkan. Kupilih yang paling ringan." ucap Yuji tegas.

Yuji tahu niat mereka yang akan membolos. Harumi dan Yamazaki tidak berkutik.

***

Sosok Yuji di sekolah semakin terkenal. Selain banyak yang menaruh hati, Yuji sangat dapat diandalkan untuk beberapa cabang olah raga. Pihak sekolah menaruh harapan lebih kepada Yuji saat bertanding melawan siswa sekolah lain.

1977  (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang