Dilla sedang sangat mengantuk saat tiba-tiba sebuah notifikasi chat muncul di sudut kanan bawah layar laptopnya.
Sabila Mauza starbucks lg buy 1 get 1 nih
Sabila Mauza mau ga
Lengkungan di bibir Dilla perlahan muncul. Ia mengulum senyum, mencoba meredam euforia yang mendadak meledak di dadanya seperti kejutan di pesta ulang tahun.
Ardilla Rasya mau
Ardilla Rasya kalo dibayarin
Jawabannya yang penuh canda malah membuat senyumnya makin tak terbendung.
Sabila Mauza gue dpt apa?
Dahi Dilla berkerut meskipun tarikan di ujung bibirnya masih tetap tak mau surut.
Ardilla Rasya dpt kopi lah
Ardilla Rasya kecuali lo belinya teh
Ardilla Rasya ntr lo dptnya tehSabila Mauza kalo dpt teteh bisa gak
Hampir saja tawa Dilla menyembur. Buru-buru ia menahan gelaknya dengan menutup mulut dengan tangan.
Ardilla Rasya hmmmmmm jayus
Ardilla Rasya coba lg bskSabila Mauza wkwkwk ah sial
Sabila Mauza saya tunggu di dpn lift ya, teh
Dilla sontak tercenung. Ia menatap pesan garing itu dengan lamat-lamat. Pikirannya mendadak dipenuhi huru-hara saat melihat panggilan penuh canda Abil padanya.
Apakah Abil baru saja melakukan apa yang Dilla pikir Abil sedang lakukan?
Rona kemerahan pelan-pelan menjalari pipinya. Sialan. Dilla tersipu malu hingga rasanya semakin mustahil menahan senyum.
***
Dilla dan Abil memutuskan untuk menghabiskan minuman mereka di taman kantor. Setelah kembali dari The Breeze, mereka duduk bersisian di salah satu tempat duduk di taman kantor mereka dan berbincang santai sebelum nanti kembali disibukkan dengan pekerjaan.
"Jadi ponakan lo udah pulang?" Tanya Abil sebelum kembali menyeruput Ice Caffe Americano miliknya.
Dilla mengangguk. "Gue yang jemput."
Wajah tampan Abil beriak. Meski sedikit, tapi Dilla dapat melihat sudut bibir Abil tertarik. Kedua alisnya berkerut hanya untuk sepersekian detik. Dilla bisa melihat Abil terlihat bingung tampak seolah berpikir. Namun pria itu kembali datar tanpa mengucapkan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Illicit Affair
RomanceTW: Perselingkuhan, contains sexual activities, 21+, harsh words, sad and lonely girl, please read it wisely *** Tatap mata itu menjerat, lekat dan mengikis akal sehat. Sorotnya membuat jantung berdebar lebih cepat, berhasrat kemudian terpikat. Seny...