CHAPTER 5 : Si gengsi

2.1K 219 5
                                    

Christy masih berada di rumah chika karena bunda menyuruh nya untuk menginap saja. Christy kini sedang makan malam bersama Chika dan Gracio.

Tidak ada obrolan apapun hanya suara sendok yang terkena piring. karena Gracio sendiri yang bilang jangan ngomong sambil makan.

Setelah makan Christy dan Chika di ajak Gracio untuk menonton bersama di ruang TV. Christy ingin sekali menolak karena ia canggung, tapi tidak enak juga.

Gracio yang menyadari bahwa Christy sedari tadi hanya menundukkan kepalanya sembari memainkan ujung baju nya, ia pun langsung membuka topik pembicaraan agar suasana tidak terlalu canggung. "Christy sebelum-nya udah pernah ketemu chika di sekolah?"

Christy yang mendapat pertanya-an tersebut langsung mengadahkan kepala nya dan menoleh ke arah gracio, setelah itu melirik sekilas ke arah chika. "udah, om"

"Chika kalo di sekolah gimana, chris?" tanya gracio, chika sontak menoleh ke arah christy menunggu jawaban christy. ia berharap christy tidak mengatakan yang ngga-ngga pada papa nya. "bandel gak dia?" lanjut gracio

Christy yang mendapat pertanyaan seperti itu pun bingung harus jawab jujur apa bohong, ia pun diam berfikir harus jawab apa. "masalah nya ini orang tua, kalo bohong durhaka lah" batin-nya.

"Chris, kok bengong?"

Christy pun tersadar dari lamunan-nya dan tersenyum kikuk ke arah gracio. "aku gatau ka chika gimana kalo di sekolah, ga merhatiin soal-nya." hanya jawaban itu yang paling aman menurut christy dari sekian banyak jawaban lain-nya yang terlintas di pikiran dia.

Chika yang mendengar jawaban christy langsung menghela nafas lega. "tapi pasti kamu pernah denger dong kata murid lain?" ujar gracio. Chika pun menatap kesal ke arah gracio. "ini bapak bapak tua apaan sih" batin nya.

"Gatau om, aku kenal ka chika aja gak. jadi ya kurang peduli sih" Jawab-nya di iringi kekehan kecil. Chika yang mendengar jawaban christy pun sedikit kesal.

Gracio pun ikut terkekeh mendengar jawaban christy. "sekarang kan kalian udah kaka adik nih ya----"

"belum lah, papah aja belum nikah" chika menyeka ucapan papa-nya.

"iya tapi kan bentar lagi, chika" chika hanya berdehem membalas ucapan papa-nya.

"jadi harus peduli satu sama lain. Christy kasih tau om kalo chika bandel, chika juga harus-"

Chika menyeka omongan papa-nya. "harus ngasih tau papa kalo christy bandel?"

"Chika ini dari tadi potong ucapan papa terus. eh emang christy suka bandel? keliatan anak baik baik kok dia." jawab-nya. chika memutar bola mata nya malas mendengar papa nya memuji christy

"Chika, kamu udah punya adik sekarang. di jagain ya" ujar gracio, chika hanya mengangguk singkat. Christy pun hanya tersenyum tipis mendengar ucapan gracio.

"Oh ya, Christy" panggil gracio, christy langsung menoleh ke arah nya. "Tadi ada pak tomo nganterin seragam sekolah kamu." lanjut-nya

(pak tomo sopir pribadi di rumah-nya)

Christy pun mengangguk. "Iya, om."

Gracio mengecek jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. "Pada tidur gih, udah malem."

"Seru ini pah film nya" ujar chika.

"Udah malem, chika. Christy juga udah ngantuk tuh mending pada tidur sana" Chika pun melirik sekilas ke arah christy yang sedang menguap, mata nya juga agak sayu. Chika yang merasa tidak tega pun menuruti perkataan papa-nya.

Chika langsung bangkit dari duduk-nya dan berjalan ke arah tangga tanpa mengajak christy. "Heh, chika!" seru papa-nya. Chika langsung menoleh ke belakang. "Ini christy nya di ajak dong"

"Lah kirain ngikut dari belakang"

"Ayo cepetan mata lo udah sipit tuh" Ujar chika pada christy. Christy pun bangkit dari duduk nya. "good night, om" ujar-nya

"Good night too, christy."

•••

Christy dan Chika kini sudah berada di kamar. Chika yang sudah rebahan di atas kasur, tetapi Christy masih duduk di atas sofa dengan memainkan handphone nya.

Chika pun melirik sekilas ke arah Christy. "Perasaan tadi lo udah keliatan ngantuk deh, kenapa masih mainan handphone?" Christy pun menoleh ke arah chika.

"Cie merhatiin aku" Goda-nya membuat chika memalingkan wajah nya.

"Bentar kak, ini grup kelas lagi rame"
Lanjut-nya.

"Chris" Panggil chika, christy langsung mengalihkan wajah nya dari handphone dan mulai menatap chika.

"Makasih"

Christy pun mengerutkan dahi nya. "Makasih untuk?"

Chika pun berusaha menyingkirkan gengsi-nya. "tadi lo ga jujur sama papah, makasih" Christy pun tersenyum lalu mengangguk.

"Walaupun gue agak kesel sama lo" Senyum-nya perlahan memudar. "kenapa?"

"Ya lo bisa bisa nya bilang-"

"Gajadi deh"

Christy pun terkekeh dan menggelengkan kepala-nya. "Aneh" gumam-nya sembari menatap layar handphone nya lagi. untung saja chika tidak mendengar gumaman christy.

"Tidur udah malem."

"Iya kak, bentar lagi"

"Oke, gue aduin papah"

Christy langsung mematikkan handphone nya dan meletak kan nya di atas nakas. "Ngaduan banget" Ujar nya sembari berdecih pelan

"aku tidur di sofa aja deh" Lanjut-nya

"Yang ada badan lo pegel pegel, christy."

"Peduli emang?" Chika pun langsung diam mendengar jawaban christy barusan. "serah lo"

"Tapi papah bisa marah sama gue, nanti dia nyalahin gue padahal lo yang mau" ujar chika

"Oh, yaudah aku tidur di kasur aja bareng kaka." Christy pun berjalan ke arah kasur. "Soalnya kaka gamau aku tidur di sofa, tapi gengsi bilang-nya."

"Siapa bilang? Gausah kepede-an lo" Ujar chika lalu memunggungi tubuh christy yang sudah merebahkan tubuh nya di samping chika.

Christy hanya terkekeh, lalu ia menoleh ke arah chika yang memunggungi-nya. "Good night, kak" Ujar christy, lalu ia juga memunggungi chika.

Chika membalikkan badan-nya pelan, dan menatap punggung Christy. "Good night too, adik."

























bang vote nya bang wkwk

lanjut gaa?

TAKDIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang