Christy sedang duduk di taman yang berada di belakang rumah-nya. Christy menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong-nya.
Sampai tiba-tiba ia di kejut-kan oleh seseorang yang menepuk pundak-nya. Christy pun menoleh ke belakang. Mengetahui siapa yang menepuk pundak-nya Christy hendak berdiri dan akan pergi dari sana, tetapi..
"Tunggu," Zean menahan pergelangan tangan Christy
Christy pun dengan kasar melepaskan tangan Zean. "Christy, mau sampai kapan kaya gini?" Tanya Zean
Christy pun menatap balik Zean yang sedang menatap nya.
"Maaf..." Lirih Zean
"Aku ngerasa bersalah sama Kamu, sama Bunda, tapi aku lebih merasa bersalah sama Ayah. Ayah selalu marah kalo kita berantem, Ayah gamau kita jadi jauh, tapi aku malah bikin kita berdua jadi jauh, aku malah bikin kamu jadi benci sama aku," Ujar Zean
Christy terdiam.
"Ayah titip kamu ke aku, tapi aku pergi gitu aja," Lanjut Zean seraya menundukkan kepala-nya.
"Mungkin selama ini kamu berfikir kalo aku baik-baik aja---" Zean menggantung ucapan nya.
Zean menggelengkan pelan kepala-nya, ia menatap lekat mata Christy, "Selama ini aku selalu di hantui dengan rasa penyesalan dan rasa bersalah aku, Chris," Lanjut-nya.
Christy mencari kebohongan lewat mata Zean, tetapi dia tidak menemukan-nya. Christy masih setia menatap mata Zean yang mulai berkaca-kaca.
"Maaf, Christy. Maaf..." Lirih Zean
Christy yang melihat Zean seperti ini, ia memalingkan wajah-nya. Christy ikut terbawa suasana, ia mengadahkan kepala-nya ke atas agar air mata-nya tidak jatuh.
"Aku seorang kaka terburuk yang pernah ada, aku tau itu," Ujar Zean
Christy kembali menatap Zean, lalu ia perlahan menggeleng-kan kepala-nya.
"Chris---"
Christy langsung memeluk tubuh Zean, menumpahkan air mata-nya yang sedari tadi ia tahan. Ia tidak bisa berbohong, ia sangat merindukan Zean.
Zean membalas pelukan Christy. Ia merasa pundak-nya basah karena air mata Christy, ia langsung mengeratkan pelukan-nya. Ia benar-benar merindukan adik kecil nya ini.
"I miss you, dek," Lirih Zean
"I miss you to, bang Zean," Mendengar balasan Christy, Zean pun tersenyum.
Christy melepaskan pelukan-nya. Zean mengusap air mata Christy. "Jangan nangis, jelek," Ujar Zean seraya terkekeh kecil.
Christy pun terkekeh.
"Abang juga nangis, cowok kok nangis," Timpal Christy, Zean mencubit pelan perut Christy.
"Maafin aku, ya?" Ujar Zean
Christy tersenyum, lalu mengangguk. "Iyaaa,"
Zean kembali memeluk Christy. "Makasih. Makasih, Christy," Ujar Zean
"Sama-sama, bang" Balas-nya.
Sedari tadi ada yang memperhatikan mereka berdua. Chika, ia tersenyum tipis melihat Christy, dan Zean akhirnya sudah baikan.
Chika pura-pura batuk, Christy pun melepaskan pelukan-nya, lalu beralih menatap Chika, begitu juga dengan Zean.
"Seneng deh liat-nya," Ujar Chika.
Christy dan Zean pun terkekeh.
"Kaka dari kapan disitu?" Ujar Christy
"Dari tadi," Balas-nya.
"Oh ya! abang perlu jelasin ke aku kenapa abang deketin ka Chika!" Ujar Christy
Zean pun menggaruk tenguk-nya yang tak gatal.
"Abaaangggg!"
"Emang kalo aku deketin Chika kenapa? kamu cemburu?" Ujar Zean seperti menggoda Christy
Christy pun membulatkan mata-nya, lalu ia merangkul pundak Chika. "Kalo mau deketin ka Chika, lewatin aku dulu!" Ujar Christy dengan nada sombong-nya.
Zean pun terkekeh.
"Jadi sekarang kamu adik nya Chika, ya?" Ujar Zean
"Iya lah. Sekarang aku bukan cuman adik kesayangan-nya abang, tapi adik kesayangan nya ka Chika juga," Ujar Christy, Chika hanya senyum-senyum gemas melihat tingkah adik nya yang satu ini.
Zean hanya mengangguk-ngangguk saja. "Iya-in deh iya-in" Ujar Zean
Christy pun mendengus Kesal.
Tak lama kemudian mendengar teriakan Shani yang menyuruh mereka untuk makan bersama.
Mereka bertiga pun segera masuk ke dalam rumah.
END.
thank u yang udah baca sampe abiss, sorry ya kalo ending nya ga sesuai sama yang kalian mau, sorry jugaa kalo aku jarang up hehehee. sorry kalo ada salah kata atau gimanaa, akan aku perbaiki kedepannyaaa.
bikin cerita apa lagi yaa? mau CH2 atau siapaa? komen ajaaa
THANK YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Cerita Pendek"kenapa ya dari sekian banyak ketidak mungkinan di dunia ini, kita salah satu-nya?" _____________________________________ "Takdir kita sebatas kakak adik, kak."