CHAPTER 20 : Memori menyakit-kan

1.7K 229 11
                                    

Sudah 2 minggu ini, Chika dan Zean semakin dekat. Tetapi, berbeda dengan Chika dan Christy, mereka perlahan menjauh.

Chika yang biasa nya selalu ingin tidur bersama Christy, sekarang tidak. Chika yang biasa nya memaksa Christy untuk berangkat sekolah bareng, sekarang mereka berangkat dengan mobil masing-masing.

Tidak tahu apa penyebab-nya, tapi semenjak Chika dan Zean dekat, Christy seperti menghindar dari Chika

Sekarang, Christy dan teman-temannya sedang berada di kantin. Zee, dan Adel sedang bermain game. Olla, ia sedang menikmati makanan yang ia pesan. Sedangkan Christy, ia hanya menatap makanan-nya, tanpa berniat untuk memakan makanan tersebut.

Olla pun melirik ke arah Christy, "di makan kali, kasian noh nangis ntar," ujar Olla.

Helaan nafas terdengar dari mulut Christy, "Udah 2 minggu," Ujar Christy

"Apa yang 2 minggu, chris?" sahut Adel, dengan tatapannya yang tak ber alih dari layar handphone.

"udah 2 minggu gue diem-diem an sama ka chika," jawab-nya.

"Lah orang lo yang ngehindar," Ujar Zee

"Tau tuh,"

Christy pun menyadarkan punggung-nya. "Iya, tapi kan---ah gatau ah," kesal Christy

Adel dan Zee pun menyelesaikan game nya. "Nyokap lo tau, kalo bang zean pindah kesini?" tanya Zee

Christy pun menggeleng, "Belom,"

"Yakin?" Sahut olla

"Maksud lo apaan?"

"Siapa tau mereka ketemu di luar tanpa sepengetahuan lo?"

Ucapan olla membuat Christy diam

"Ck, gamungkin lah. kalo iya, si zean gatau malu," Ujar Adel

"Menurut gue si zean emang gatau malu," Balas Christy.

Tak sengaja mata Christy menangkap seseorang yang ia kenal. Chika, dia sedang bersama Zean.

Christy pun menghela nafas kasar. Adel, Olla, dan Zee pun mengikuti sorot mata Christy.

"Kalo kata gue si, kasih tau ka chika secepatnya. ka chika sama bang zean, itu sodara-an, loh?" Ujar Olla

"Si zean nya juga tolol anjir, udah tau sodara, tapi di pepet terus," Sahut Adel

Christy pun berfikir sejenak, ada benar-nya juga perkataan teman-teman nya.

"bener juga,"

•••

Setelah pulang sekolah, Christy tidak langsung pulang. Ia menghabiskan waktu terlebih dahulu bersama teman-teman nya.

Karena hari sudah mulai gelap, ia takut di cari-in oleh orang tua-nya. Jadi, Christy pamit untuk pulang duluan. Sebelum pulang kerumah, Christy membelokkan mobil-nya ke indoapril untuk membeli cemilan.

•••

"Bunda kangen banget sama kamu,"

Shani, dan Zean bertemu kembali, setelah beberapa tahun mereka tidak bertemu. "Zean juga kangen, bunda."

Saat ini mereka sedang berpelukan, untuk mengobati rasa rindu. Setelah puas berpelukan, shani melepaskan pelukan-nya.

"kamu tinggal dimana, ze?" Tanya-nya.

"Aku nge-kos, bund. aku masih punya simpenan uang buat bayar kos-an," Jawab-nya.

"Kalo udah waktu-nya bayar hubungin bunda, ya? biar bunda yang bayar. terus, kalo ada apa-apa kasih tau bunda. kamu anak bunda, tanggung jawab bunda," Ujar shani.

Zean pun sangat merasa bersalah, karena mendapat perlakuan baik dari Shani. "Bunda, maaf-in Zean. Maaf zean ngga dateng disaat ayah butuh Zean," Ujar Zean.

"Zean, waktu itu bunda marah banget sama kamu, tapi se-iring berjalan nya waktu, bunda bisa berdamai dengan itu semua, bunda bisa me-maafkan itu semua. Kamu tetep anak bunda, ze." Ujar Shani.

"Makasih, bunda. Zean bener-bener nyesel," Lirih zean, Shani pun membawa zean dalam pelukan-nya.

"Bunda udah nikah lagi, ya?" Ujar Zean

Shani pun melepaskan pelukan-nya. "iya, ze. maaf bunda ga ngasih tau kamu, bunda gatau harus ngasih tau kamu lewat mana," Balas Shani

Zean pun terkekeh pelan. "gapapa bunda, baik ngga papa baru Zean?"

Shani pun tersenyum, "Baik, ze. Kamu tinggal sama bunda aja yuk? gausah ngekos," Ujar Shani

Zean pun menggeleng. "Christy, dia benci sama aku, bunda," Balas-nya sembari menundukkan kepala-nya.

Shani pun menghela nafas. "Nanti bunda bicara sama dia, bunda mau kamu akur lagi sama dia,"

"Gabisa, Christy udah benci sama aku,"

"Bisa, ze. Bunda yakin."

Ternyata di kejauhan ada yang sedang memperhatikan mereka berdua. Tangan-nya mengepal kuat, rahang-nya mengeras.

"anak kesayangan bunda tetep lo ya, ze?"

•••

Christy mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. "Bangsat!" Teriak Christy, sembari terus memukul setir mobil nya.

"Gue ngga akan maaf-in lo sampai kapan pun, Zean. Ngga akan!"

Christy terus mondar-mandir, dia ber ulang kali menghubungi Zean, tapi tidak ada jawaban. Christy sekarang sedang di selimuti perasaan yang gelisah.

Christy pun menatap Shani yang sedari tadi menatap ke arah nya.

"gimana, sayang?" ujar shani

Christy menggeleng lemah, "ngga di angkat, bund," lirih Christy. Lalu shani membawa Christy dalam dekapannya.

"Bang Zean jahat, bundaa!" Tangis Christy pecah dalam pelukan Shani.

Shani berusaha menenangkan Christy, ia mengelus punggung Christy. "Kita doakan yang terbaik buat ayah, ya? semoga secepat nya dapet pendonor darah,"

"Bang Zean, bunda. Bang zean kemana!?"

Shani ikut menangis, namun ia berusaha untuk kuat dihadapan anak-nya. "Iya, sayang. Mungkin dia lagi ngga pegang hp, udah ya? kita berdoa yang terbaik buat ayah,"

Air mata jatuh begitu saja membasahi pipi Christy, Dia menangis. Christy memegang kuat setir mobil-nya. Memori menyakit-kan kembali ber-putar dalam ingatan Christy.

"Pasien kehilangan banyak darah, sampai saat ini kami belum menemukan pendonor darah yang cocok untuk pasien,"

"Maaf, saya tidak bisa menyelamatkan pasien."

Christy mengerem mobil nya, lalu ia memukul kepala-nya. "BANGSATTTTTTT!" Teriak Christy.

"Zean, anjinggggggg!"

Christy memukul setir nya dengan penuh amarah. Namun tiba-tiba, ia ter ingat pesan ayah-nya dulu.

"Christy, kalo ayah pergi duluan, kamu sama bang zean harus akur yaa. Ayah gamau kalo kalian udah besar nanti malah jadi jauh,"

"Jangan mentang-mentang nanti ayah udah ngga ada, terus ngga ada lagi yang ngomelin kalian kalo kalian lagi berantem. Pokoknya, kalian harus akur terus!"

Christy menutup wajah nya menggunakan kedua telapak tangan-nya. "maaf, ayah..." lirih Christy

"Christy gabisa, gabisa maaf-in bang zean."


























kalian gimana kabar nyaaa?

TAKDIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang