Kini Christy sedang berada di kediaman paman-nya, yaitu Jergan. Christy memilih untuk pergi ke jogja, untuk menenangkan pikiran-nya.
"udah, adek..."
Sedari tadi Christy tidak berhenti menangis di pelukan Cila -Istri Jergan. Cila pun masih berusaha untuk menenangkan Christy. Christy sudah menceritakan semua-nya pada mereka.
"Aku ngerasa bersalah sama bunda, karena udah bikin dia nangis," Lirih Christy
Cila pun mengusap lembut punggung Christy. "Besok minta maaf sama bunda, ya? jangan lama lama di jogja, jangan lari dari masalah," Ujar Cila dengan suara yang lembut.
Christy pun melepaskan pelukan-nya. "Tapi bunda juga udah berani nampar aku!" Kesal Christy
"Adek, bunda lagi emosi," Jergan pun angkat bicara.
"Dari dulu bunda gapernah nampar aku, om. Baru kali ini," Balas-nya.
Jergan pun menghela nafas, lalu dia mengelus punggung Christy. "Kamu istirahat dulu gih, tenangin diri kamu dulu." Ujar Jergan dan mendapat anggukan dari Christy.
Christy pun berjalan menuju kamar.
Lalu Jergan membuka ponsel nya, "Mas, mau telfon siapa?" Ujar Cila.
"Mbak Shani, mau ngabarin kalo Christy lagi disini." Jawab-nya, lalu di angguki oleh Cila.
•••
Sedari tadi Christy mencari posisi yang nyaman untuk tidur. namun ia tetap tidak bisa menemukan posisi yang nyaman. Christy pun duduk, dan menyandarkan tubuh nya di heardboard.
Christy benar-benar lelah, ngantuk, namun tetap tidak bisa tidur. Christy pun mengacak-acak rambut nya frustasi.
Lalu Christy pun bangkit dari kasur, ia melihat-lihat sekeliling kamar tersebut. Kamar ini memang sering ia pakai, jika ia pergi ke rumah om nya.
Ia melihat ada bingkai foto yang ber-isi kan diri nya dan Zean disana, foto itu ketika mereka masih kecil. Air mata Christy lolos begitu saja, kenangan indah bersama abang nya terekam jelas dalam ingatan Christy.
Terkadang, kenangan ter indah pun bisa membuat kamu sedih.
Christy pun menghapus kasar air mata-nya. "Aku kangen kita yang dulu bang, tapi aku juga gabisa maaf-in bang zean gitu aja,"
•••
KringKring
Suara alarm berbunyi tepat pukul 6 pagi. Christy pun mematik kan alarm nya, lalu ia duduk dan merentangkan otot-otot tangan-nya.
Hari ini, rencana-nya ia akan joging, ia ingin jalan-jalan lalu membeli bubur kesukaan nya disini.
Christy pun bangkit dari kasur, lalu ia berjalan ke arah kamar mandi. Gosok gigi, dan Cuci muka, hanya itu.
Setelah selesai, Christy langsung mengganti pakai-an nya menggunakan kaos pendek dan celana pendek.
Lalu ia turun kebawah, ternyata disana sudah ada Jergan, Cila dan Juga anak nya yang masih bayi, nama nya Dara.
"christy, mau kemana?" Ujar cila yang melihat Christy sedang menuruni anak tangga.
"Aku mau joging, tan," Jawab-nya.
"Sarapan dulu sini," Sahut Jergan
"Aman, om. nanti aja" Balas-nya
"Eh dara, makin gemes aja si kamuu," Lanjut-nya.
"Gendong nih," Ujar cila
Christy pun menggeleng kuat. "Gamau ah takut," Jawab-nya.
Cila dan Jergan pun terkekeh kecil.
"Badan udah gede juga," Sahut Jergan, dan dibalas kekehan oleh Christy.
"Yaudah kalo gitu aku joging dulu ya, om, tante," Pamit Christy
"iyaaa, hati-hati,"
•••
Sudah hampir 30 menit Christy joging, dia merasa lelah, panas matahari juga sudah muncul. Ia memutuskan untuk istirahat sejenak.
Christy pun meneguk minuman dingin, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri-nya.
"Christy?"
Christy sontak melihat ke arah sumber suara. "Eh, indira?"
Indira pun tersenyum ke arah Christy. "Apa kabar? udah lama ngga ketemu," Ujar indira
"Baik, kamu gimana?"
"Baik jugaa,"
Christy pun mengangguk paham, lalu mereka mengobrol ngobrol ringan, menanyakan kabar satu sama lain.
Indira adalah teman Christy di jogja, waktu SMP Christy sering sekali main ke jogja, lalu ia bertemu dengan Indira.
Sekarang mereka berdua sedang jalan kaki menuju ke tempat bubur ayam, sembari di selingi dengan candaan- candaan kecil.
"Pas ngga ada kamu aku beli bubur ayam langganan kita sendirian," Ujar Indira
Christy pun terkekeh kecil. "Temen kamu cuman aku doang, ya?" Balas-nya, Indira pun mencubit pelan pinggang Christy.
"Ih ngga gitu!" Kesal-nya, Christy pun tertawa melihat wajah kesal Indira.
Mereka pun sudah sampai di pedagang bubur ayam, bubur ayam langganan mereka.
"Mang, bubur ayam nya dua, satu ga pake kacang ya, mang. di makan disini," Ujar Christy
"Iya mbak, minum nya apa?"
"Teh tawar aja,"
"Oke ditunggu ya, mbak,"
Christy dan Indira pun duduk di salah satu kursi disana. "Aku kira kamu udah lupa," Ujar Indira
"lupa apa?"
"Kalo aku gasuka bubur ayam yang pake kacang,"
Christy pun terkekeh.
"Aku ga sepikun itu, dir!" Jawab-nya, dan dibalas kekehan oleh Indira
Tak lama kemudian bubur ayam pesanan mereka sudah jadi. Mereka pun langsung memakan bubur ayam-nya.
"Masih aja makan bubur ayam di aduk!" Cibir Indira
"Lebih nikmat, dir," Balas-nya
Mereka pun lanjut memakan bubur ayam, sembari di selingi obrolan-obrolan kecil dan candaan.
•••
"Sering-sering dong kesini," Ujar Indira
Kini Christy berada di pekarangan rumah Indira.
"Iyaa, kalo aku libur, ya," Balas-nya.
Indira pun mengangguk semangat
"Nanti jalan-jalan di malioboro mauu?" Ujar Christy
"Mau bangetttt!" Jawab indira dengan antusias, Christy pun merasa gemas dengan tingkah Indira, lalu ia mengacak-acak rambut Indira.
"Ih, Christy!" Kesal-nya
Christy pun tertawa, ia memang hobi sekali membuat Indira kesal. "yaudah masuk gih kedalem, aku gabisa mampir dulu, keringetan mau mandi," Ujar Christy
Indira pun mengangguk, "Iyaaa, sampai ketemu nanti malem," Ujar Indira, lalu ia masuk ke dalam rumah.
Christy pun terkekeh, lalu ia pergi dari pekarangan rumah Indira.
jangan lupa vote yaa bestie
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Short Story"kenapa ya dari sekian banyak ketidak mungkinan di dunia ini, kita salah satu-nya?" _____________________________________ "Takdir kita sebatas kakak adik, kak."