Jam sudah menunjukkan pukul 05.55 pagi. Chika bangun lebih dulu, chika terkekeh melihat Christy yang memeluk-nya. Entah dari kapan dia tidur sembari memeluk Chika, Sepertinya dia fikir chika adalah bantal guling karena bantal guling yang asli jatuh ke lantai.
"ada-ada aja," gumam chika
"Nanti deh 5 menit lagi bangunin-nya." lanjut-nya, Lalu ia ber-alih menatap wajah christy yang masih tertidur pulas sesekali chika menjahili christy, mencubit hidung christy membuat christy mengerutkan kening-nya lucu sambil bergumam.
Chika masih setia menatap christy, tanpa sadar senyum terukir diwajah Chika. Tangan-nya terangkat untuk merapihkan anak rambut christy yang menutupi wajah cantik-nya.
"Christy bangun yuk" ujar chika namun christy hanya bergumam dan masih menutup mata-nya.
Chika pun mencubit pipi Christy, christy pun perlahan membuka mata-nya dan melepaskan pelukan-nya. "Udah bangun dari tadi?" Tanya christy sembari mengucek-ngucek mata-nya.
"Sekitar lima menit yang lalu." Jawab-nya.
Chika pun menyingkirkan jari christy karena ia terus menerus mengucek mata-nya. "Jangan di kucek terus." Lanjut chika
Chika pun bangkit dari tidur-nya dan duduk di pinggiran kasur."Gue mau mandi, lo mandi-nya mau gantian apa mau di kamar lo?" tanya chika
Christy pun ikut duduk di samping chika. "dikamar aku aja," jawab-nya, lalu Chika mengangguk.
Ketika Christy akan berdiri namun tangan-nya di tahan chika. "Morning kiss?"
"hah?"
Tanpa sepatah kata chika langsung mengecup singkat bibir christy, lalu ia langsung berlari kecil ke dalam kamar mandi. "ka chikaaaa, main nyosor nyosor aja!" rengek christy
Chika pun terkekeh di dalam kamar mandi.
•••
Christy dan Chika sudah berada di meja makan, tidak ada obrolan apapun di antara mereka.
Namun tiba-tiba handphone christy berdering, christy pun segera mengangkat nya. chika melirik sekilas ke arah christy. "siapa coba telfon pagi-pagi," gumam chika
"hallo bunda," Ternyata itu telfon dari shani.
Christy pun menjauhkan handphone nya sebentar "dari bunda kak," ujar christy, chika hanya ber-oh ria.
"kalian udah pada berangkat sekolah?"
"kita lagi makan, bund,"
"oh kirain udah pada berangkat, kalian sehat sehat kan? baik baik aja kan dirumah?"
"aman kok bund"
"kamu ngga bandel kan, christy?"
"ngga bundaaa"
"bunda mau ngomong sama chika dong"
"Ka chika lagi makan bund----" chika langsung merebut handphone nya.
"kenapa bund?"
"Eh chika, apa kabar?"
"baik kok, bunda gimana?"
"Baik juga, maaf ya chika kalo christy suka ngerepotin,"
"Gapapa bunda,"
"Kalo christy bandel lapor ke bunda ya"
"iya siap, bunda"
"yaudah kalian berdua lanjut makan ya, bunda tutup telfon nya,"
"iyaa bunda,"
Telfon-nya sudah terputus, chika pun mengembalikan handphone nya pada christy. "denger ya, kalo bandel gue laporin bunda,"
"kapan aku bandel?"
"waktu itu lo pulang malem terus ciuman---"
Christy langsung memotong ucapan chika. "kak! tapi itu bukan ciuman, ka gerry aja yang nyosor,"
"sama aja tapi," balas chika
"ngga!"
"emang menurut lo ciuman itu kaya gimana?"
"kaya---" ujar christy menjeda ucapan-nya
"semalem?" lanjut nya
Chika pun menahan senyum-nya mendengar ucapan christy. "bisa aja lo, berangkat yo," ujar chika lalu ia bangkit dari duduk-nya.
"aku bawa mobil ya,"
"bareng gue!"
"pengen bawa mobil kakkkk" rengek christy
"ngga." tegas chika lalu ia langsung meninggalkan christy
Christy pun mendengus kesal. "ayo cepetan!" teriak chika
"iyaa-iyaa" balas-nya, ia pun menyusul chika dengan menghentak hentakan kaki-nya.
"kenapa? ngambek? mau bawa mobil? iya?" tanya chika. christy mun memalingkan wajah nya lalu ia langsung masuk kedalam mobil dan menutup kencang pintu nya.
Chika yang melihat itu pun terkekeh lalu ia menggelengkan kepala nya. "dasar," gumam-nya. chika pun masuk kedalam mobil.
Chika melajukan mobil-nya, tak lama kemudian mereka sampai di sekolah. christy hendak turun dari mobil tapi tangan-nya di tahan chika.
"kenapa?" tanya christy dengan nada ketus
"marah sama gue?"
"ngga" dengan ketus christy menjawab.
"keliatan," ujar chika, christy pun berusaha melepaskan tangan chika. "lepasin ah aku mau masuk,"
Namun chika masih setia memegang pergelangan tangan christy. "gaboleh marah,"
"siapa yang marah!?" tanya-nya ngegas
"tuh," ujar chika sembari menunjuk christy. christy pun menghela nafas. "aku ngga marah, cuman kesel!"
Chika pun mencium pipi christy, "biar kesel nya berkurang," ujar chika sembari tersenyum.
Christy pun mengelap bekas nya, ia ingin menjahili chika. "ih kok gitu," ujar chika
"biarin! udah lah aku mau masuk," ujar christy
"ngga!" balas-nya, lalu chika kembali mencium pipi christy tapi christy mengelap nya lagi.
"Christyyyy!"
Christy pun tersenyum jahil, lalu ia menjulurkan lidah nya namun chika malah mencium seluruh wajah christy.
"kak chikaaaa!" rengek-nya
"gausah gitu makanya,"
Christy hendak menghapus bekas nya lagi namun dengan cepat di tahan oleh chika. "nakal banget si lo," kesal chika
Christy pun tertawa melihat wajah kesal chika, "aduh udah deh kak aku mau masuk,"
"awas aja kalo di lap lagi,"
Christy pun tersenyum sembari menggeleng, "nggaaa" lalu ia mencium pipi chika.
Chika diam sebentar, ia menahan senyum-nya. "gausah salting gitu deh," cibir christy
"siapa yang salting?" balas-nya sembari memalingkan wajah nya
Christy pun terkekeh, "aku duluan yaa,"
tapi lagi lagi tangannya di tahan oleh chika, christy pun menghela nafas. "apa lagi ka chikaaaa" rengek christy
Lalu chika menunjuk bibir-nya. "kiss," dengan cepat christy langsung mengecup bibir chika.
"udah yaaa, aku duluann. byee!" ujar christy lalu ia langsung turun dari mobil.
Chika salah tingkah karena perbuatan christy, ia senyum-senyum sendiri di dalam mobil. "astagaaaa, bisa gila gue!" gumam nya sembari memegang kedua pipi-nya yang sudah merah
apa kabarrr?
jangan lupa vote yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Short Story"kenapa ya dari sekian banyak ketidak mungkinan di dunia ini, kita salah satu-nya?" _____________________________________ "Takdir kita sebatas kakak adik, kak."