Chika dan Christy sedang sarapan bersama kedua orang tua-nya. Tidak ada pembicaraan, hanya ada suara sendok dan garpu yang terkena piring.
Setelah selesai makan, Gracio pun membuka pembicaraan. "Kalian berdua gimana sekolah, nya?"
"Aman, pa," jawab Chika dan Christy barengan.
"Bagus lah kalo gitu," balas Gracio
Gracio pun melirik sekilas ke arah jam tangan-nya. "Udah jam setengah 7, kalian berangkat gih," Ujar-nya, dan di iya-kan oleh mereka berdua.
Setelah berpamitan kepada Gracio dan Shani, mereka berdua pun berangkat ke sekolah.
Di dalam mobil tidak ada pembicaraan apapun, Chika fokus menyetir, sedangkan Christy sibuk dengan handphone-nya.
Chika pun pura-pura batuk, "Ekhm, Chatan sama siapa pagi-pagi gini?" ujar Chika. Christy pun sontak menoleh.
Christy menunjukkan layar handphone nya pada Chika, Chika melirik sekilas. "Temen-temen aku, kak," Jawab-nya
Chika pun ber-oh ria.
"Di kelas gue ada murid baru, tau," Ujar Chika, Christy pun mematikan handphone-nya, dan di masuk-kan ke dalam saku baju. Lalu ia melihat ke arah Chika.
"Terus-terus?" Jawab Christy dengan antusias
"Lo kenapa deh, biasa aja kali," Balas Chika di iringi kekehan kecil
Christy pun tersenyum. "Gapapa, ka chika jarang jarang tau mau cerita-cerita gini" Jawab-nya
Chika pun terkekeh
"Lanjutin dong cerita-nyaaa," Rengek Christy
"Ya udah gue cuman mau ngasih tau aja, di kelas gue ada murid baru," Ujar Chika
"Aneh, bentar lagi juga lulus tapi malah pindah sekolah," lanjut-nya
Christy pun mengangguk setuju, "Bener, tapi kan hak dia juga," Balas-nya
"Ya, iya si,"
Christy pun ter-ingat sesuatu, "Eh, kak. Cewek atau cowok murid baru-nya?" Tanya Christy
"Cowok," jawab-nya
Christy pun terdiam, "apa jangan-jangan?" batin Christy
Chika pun melirik sekilas ke arah Christy. "Kenapa, lo?" Tanya chika.
Christy pun tersenyum kikuk, "g-gapapa, kak," Jawab-nya, dan di angguki oleh Chika
Chika pun kembali fokus menyetir, sedangkan Christy sedang sibuk dengan pikiran-nya.
"apa jangan-jangan, zean pindah sekolah kesini?"
"gamungkin sih, tujuan dia pindah kesini apa?"
"tapi dia ngapain ada di sekitar sekolahan kalo ngga pindah kesini?"
Christy pun menghela nafas, lalu ia menyenderkan punggung-nya kasar.
Chika melirik sekilas ke arah Christy. "Dia kenapa sih dari kemarin?" batin Chika
•••
Chika dan Christy sudah sampai di sekolah, Chika pun memperkirakan mobil-nya.
"Lo ga turun, mau di mobil aja?" Tanya Chika pada Christy
"Ih! ya turun lah, aku mau pake kaos kaki sama sepatu dulu," Ujar Christy
"kenapa ga dirumah aja, coba," Gumam Chika yang masih terdengar oleh Christy
"Suka-suka aku!" balas-nya
Chika pun memutar bola mata-nya malas. "gue tunggu di luar," ujar Chika, dan di angguki oleh Christy. lalu ia turun dari mobil lebih dulu.
Namun tiba-tiba ada seseorang yang baru datang menghampiri Chika. Dia tersenyum ramah ke arah Chika. "Pagi, Chika," sapa-nya.
"Pagi," balas Chika
Christy pun turun dari mobil, "Ayo, kak---"
Christy terdiam, lalu dia menatap Chika dengan tatapan yang penuh tanda tanya.
Chika pun terkekeh melihat wajah bingung Christy. "Ini anak baru nya," Ujar Chika
Christy tidak bisa berkata-kata lagi. "tujuan lo kesini apa lagi, zean?" batin Christy
Sama seperti Christy, Zean juga menatap mereka berdua dengan penuh tanda tanya.
"Ini adik gue," Chika pun membuka suara.
Zean semakin dibuat bingung, namun tanpa berfikir panjang, ia tersenyum. Zean mengulurkan tangan-nya.
Christy pun mengangkat satu alis-nya,
"Gue zean," Ujar Zean.Christy mengangguk, dia melenggang pergi begitu saja, tanpa membalas uluran tangan Zean.
"Maksud dia kaya gitu apa coba," gumam Christy sembari terkekeh kecil.
Chika pun dibuat bingung oleh sikap Christy barusan. "Sorry, ze. gue duluan," Ujar Chika, lalu ia langsung menyusul Christy.
Zean pun menatap punggung Chika yang perlahan menjauh. "Berarti bunda udah nikah lagi, terus nikah sama papah nya chika?" batin Zean
"Gue sodaraan sama Chika?"
"Itu artinya, gue mustahil buat dapetin hati-nya Chika?"
Zean pun mengusap kasar wajah-nya.
"gue harus ketemu bunda."
•••
"Christy, tunggu!" Teriak Chika.
Christy menghentikan langkah-nya. Lalu dia menoleh ke belakang, Chika menatap nya dengan tatapan datar.
"Sopan kaya gitu sama kakak kelas?" Tanya Chika dengan nada dingin-nya.
Christy pun terkekeh mendapat pertanyaan tersebut. "Loh bukan nya itu yang kamu mau?" Balas-nya
Chika mengerutkan dahi nya. "Ngga gitu juga, Christy. "
"Apa-nya? kan kakak sendiri yang bilang aku gaboleh deket-deket sama cowok. itu tadi aku ngehindar, kan?"
Chika pun menghela nafas. "Iya, tapi Zean kakak kelas kamu loh?"
"Ka gerry juga kaka kelas aku, kenapa kamu ngga suka? kok kalo sama zean fine-fine, aja?" Balas-nya.
"Zean ngga kaya gerry," Ujar Chika
Christy pun terkekeh, "Ciee, suka ya sama zean?" Balas nya, menggoda Chika.
"Aku ke kelas duluan ya, kak. Byeee!" Lanjut Christy, lalu langsung meninggalkan Chika begitu saja.
Chika pun menatap punggung Christy yang perlahan menjauh. "iya, ya? aneh." gumam chika
"Christy ngehindar, itu bagus dong, kok gue malah ga suka?" lanjut-nya
Tanpa berfikir panjang, dia pun berjalan menuju kelas.
baru ngeh ternyata disini ada Jean sama Zean. si Jean aku ganti jadi Dika aja yaa, biar ga bingungg
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Short Story"kenapa ya dari sekian banyak ketidak mungkinan di dunia ini, kita salah satu-nya?" _____________________________________ "Takdir kita sebatas kakak adik, kak."