Christy dan Chika sedang berada di perjalanan pulang, Chika terus melirik ke arah Christy yang sedari tadi menatap ke luar kaca mobil dengan tatapan kosong. Sebenarnya ada apa? pikir chika
Ingin sekali bertanya pada Christy, apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, Chika mengurungkan niat-nya, biar Christy sendiri yang cerita.
Chika pun memecahkan keheningan. "mau mampir dulu ngga?" tanya chika
Christy pun menoleh ke arah chika, lalu ia menggeleng. "ngga usah, bunda sama papah pulang hari ini kan?" jawab-nya.
Chika pun mengangguk. "iya, kenapa?"
Christy hanya membalas dengan gelengan, lalu ia kembali melihat ke luar kaca mobil. Helaan nafas terdengar dari mulut Chika.
"Christy," panggil-nya.
Christy pun menoleh ke arah Chika. "iya, kak?"
"Sebenarnya ada apa, ada masalah di sekolah atau gimana?" Tanya chika. Mau gimana pun, Christy adalah adik nya, dia takut terjadi apa-apa sama adik-nya ini.
Christy pun menundukkan kepala-nya, dan memainkan jari-jari nya.
Chika pun meraih tangan kanan Christy, dan menggenggam nya. "Christy, gue kakak lo, cerita kalo ada apa-apa," Ujar Chika, sambil sesekali melirik ke arah Christy.
"Kakak fokus nyetir aja," Christy tidak menjawab pertanyaan Chika, Chika pun menghela nafas kasar, dan melepaskan genggaman nya.
Lalu dia menghentikan mobil-nya, Christy pun mengerutkan kening-nya, lalu menoleh ke arah Chika. "kenapa, kak?" tanya Christy.
Chika menatap mata Christy. "everything is fine?" balas-nya.
Christy diam, dia tidak menjawab pertanyaan Chika. "Christy," panggil-nya. semuanya baik-baik saja?"
"Aku tanya---" Lanjut chika
"i'm not fine right now," Christy memotong ucapan Chika. aku tidak baik-baik saja saat ini,"
"but i can't tell you, i just need a hug from you," lanjut-nya. Chika langsung memeluk tubuh Christy, Ia mengusap punggung Christy.
"i'm here, always here for you" Ujar Chika. Christy pun mengeratkan pelukan-nya. nyaman, itu yang dia rasakan saat ini.
Sebuah pelukan bisa berarti jalan pulang yang paling menenangkan.
•••Chika dan Christy sudah sampai di rumah, Christy pun keluar lebih dulu dari mobil.
"Loh, bunda?"
Shani pun langsung memeluk tubuh Christy. "bunda kangen banget tauu," ujar nya, Christy pun terkekeh kecil.
"Christy juga kangen banget sama bunda," balas-nya.
Sudah puas berpelukan, Shani pun melepaskan pelukan nya. "Eh ka chika nya mana?" Lanjut-nya
"Hallo, bund," Sapa chika yang baru keluar dari mobil.
Shani memeluk tubuh Chika, Chika sedikit tersentak, lalu dia tersenyum. Sudah lama ia tidak merasakan pelukan dari seorang ibu. ia sangat merindukan itu.
Shani pun melepaskan pelukan-nya. "Kalian berdua baik-baik aja kan disini?" Tanya shani
"Aman, bunda." Jawab mereka
"Christy ngga ngerepotin kan, chika?" Tanya Shani, lagi.
"Sedikit," Jawab-nya di iringi dengan kekehan.
Christy mencubit pinggang Chika pelan. "Dih!" Ketus Christy, Shani pun tersenyum melihat interaksi kedua-nya.
"Sudah-sudah, ayo masuk. Papah kalian di dalem tuh," Ujar Shani, dan di iyakan oleh mereka berdua.
"Papaaaaa!" Teriak Chika
Gracio pun menghampiri mereka bertiga, "Aduh chika jangan teriak teriak dong, gendang telinga papa rusak nih," Ujar Gracio sedikit melebih-lebih kan.
Chika pun memutar bola mata-nya malas. "Lebay deh!" Cibir-nya. Dan mendapat kekehan dari Gracio.
"Sini-sini peluk, papa tau kalian kangen papa," Ujar gracio sembari membawa Chika dan Christy kedalam pelukan-nya.
"Pede banget si tua," Gumam Chika yang masih di dengar oleh Gracio.
"Sembarangan, tua-tua!" balas-nya.
"Ya emang tua, kan?"
"Udah tua juga tetep ganteng,"
"Dihhh!"
Shani pun terkekeh melihat interaksi mereka, "Ih masa bunda ngga di ajak sih, paa!" Ujar Chika.
"Mereka mah udah sering kak, pas kemaren," sahut Christy.
Gracio pun terkekeh, "Bisa aja bocil," Ujar-nya.
"Ayo sini peluk-peluk," Lanjut-nya pada Shani, dan membawa Shani kedalam pelukan-nya.
Chika pun tersenyum tipis, "udah lama ngga kaya gini," batin-nya.
Gracio pun melepaskan pelukan-nya. "Chika, Christy, kalian mandi dulu sana bau ih!" Ujar gracio
Chika pun memutar bola mata-nya malas. "Mana ada bau!" kesal-nya
Gracio pun terkekeh. "udah sana mandi dulu, abis itu turun kebawah buat makan," ujar gracio dan di iya-kan oleh mereka berdua.
•••
Setelah makan, Chika dan Christy pun kembali ke-kamar. Christy ingin menutup pintu kamar-nya, namun ditahan oleh Chika. "kenapa, kak?"
"Gue mau tidur di kamar lo," Ujar Chika. lalu ia langsung masuk ke dalam kamar Christy tanpa menunggu jawaban Christy.
Christy pun menggeleng kan kepala-nya, lalu ia menutup pintu kamar-nya. "Kakak kan punya kamar sendiri, ngapain kesini coba?" Ujar Christy sembari berjalan mendekat ke arah Chika.
Chika sudah merebahkan tubuh nya di atas kasur, dengan tangan nya yang ia jadi-kan bantal. Chika pun melirik ke arah Christy. "suka-suka gue lah," Jawab-nya.
"Iya deh suka-suka mbak nya aja," balas Christy. Lalu ia lompat ke atas kasur.
"Christy, kaya bocil lo ya!" Kesal Chika
Christy merebahkan tubuh-nya di samping Chika. "iya emang bocil," jawab-nya
"bocil nya kakak," lanjut Christy sembari tersenyum ke arah Chika.
"Dih!" Balas-nya.
Chika pun memunggungi Christy, Chika tersenyum tanpa sepengetahuan Christy.
"gausah salting dong," Ujar Christy
"Sotoy!" balas-nya. Christy pun terkekeh kecil.
aku baru selesai ujiannn~
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Nouvelles"kenapa ya dari sekian banyak ketidak mungkinan di dunia ini, kita salah satu-nya?" _____________________________________ "Takdir kita sebatas kakak adik, kak."