Second Date

2.2K 94 14
                                    

"Mah ?" Salma mengangkat handphonenya. Nampak di layar Mamanya sedang makan.

"Yo opo Dek?" Mamanya tidak memperhatikan Salma karena fokus makan.

"Mah, lihat deh siapa ini?" Salma menggeser kamera handphonenya ke samping. Pria itu nampak menggerutu dan meletakkan handphonenya. Namun, muka ramahnya otomatis terbentuk saat dia menatap seseorang yang ada di layar Salma tersebut.

"Tante..." Pria itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis. Mama Ita mendekatkan layar handphonenya untuk melihat Pria yang menyapanya.

"Ohhh iya iya, lagi sama Rony ta Sal?" Alih-alih menjawab sapaan Rony, Mama malah mengajak bicara Salma lagi. Seolah tidak ingin berhubungan langsung dengan Rony. Rony menggeser handphone Salma dengan tangannya.

"Iya Mah, lagi sama Rony terus nih sekarang. Diman sih pacaran sama Nabila?"

Mendengar hal itu Rony langsung menoleh,

"Hush!" Salma membalas peringatan Rony dengan ngedumel.

"Apa? Gimana?"Terdengar suara Mama Ita, Salma kembali fokus ke Mama Ita.

"Mah, nggak papa 'kan?" Salma menggeser kamera ke muka Rony lagi .

"Nggak papa 'kan aku temennya sekarang ini Mah... Diman diambil orang."Rony menatap Salma tajam. Salma tersenyum mengejek.

"Oh .. o... Ya nggak papa. Lha kenapa Diman mungkin lagi sibuk ya." Mama Ita menimpali.

Rony meraup mukanya sendiri. Ia letakkan handphonenya, mukanya cemberut. Dia yang ada di sini, tetapi Mama Ita malah membahas Diman.

Salma memperhatikan tingkah lakunya tegang.

"Rony mana?"lanjut Mama Ita.

Yang dicari kelabakan dan memasang wajah ramah kembali. Rony merebut handphone Salma dan mengangkat layar handphone ke depannya.

"Baik Tante. Tante gimana sehat."

Mama Ita tertawa. Rony juga ikutan tertawa. Meskipun tanpa sebab.

"Udah ya. Tante mau makan dulu Ron. Salma ?"

Rony mengangguk dan memberikan handphone ke Salam lagi.

"Iya mah. Matikan ya." Salma mematikan sambungan video call. Pandangannya beredar. Saat ini mereka sedang ada di taman di sebuah mall di Jakarta. Beberapa kali ia mendapati handphone mengarah ke mereka berdua. Salma Rony tidak ambil pusing dan memilih menikmati qualitu time mereka.

"Kalau sampai ada banyak foto di tiktok. Hah, ini gara-gara nurutin kemauan Elu nih."

"Ya terserah gua. Gua mau di sini. Salah sendiri ngikut. Terserah gua." Jawab Rony jenaka.

Salma menggeplak lengannya.

"Duh, sakit Cok!"keluh Rony.

"Eh sorry... " Salma merasa bersalah. Menarik tangan Rony dan membelainya.

Pria itu tertawa dan bilang "Ndak papa" kemudian.

Salma dan Rony sedang menunggu kawan. Kawan yang bersedia membantu Rony mempelajari Islam. Tapi tak kunjung datang.

Salma meluruskan punggungnya. Saat itu ia menyadari kawan yang ditunggunya telah mendekat. Salma berteriak,

"Itu dia Yank... Suci... Mas Suciii!!!" Salma melambaikan tangannya.

Rony ikutan mencari sosok itu di kejauhan. Namun otaknya tersita untuk mengulang panggilan terakhir kepada dirinya. Apakah dia tidak salah dengar. Rony menatap Salma yang happy dengan kedatangan Mas Suci. Salma menggeplak Rony agar sadar dan segera bersalaman dengan Kawannya.

Duh, jadi flash back ciuman di kebon kita Yank..., batin Rony sambil terus melihat Salma.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang