Panaroma Tour 2024

2K 99 3
                                    

2024

Ketegengan sempat terjadi antara manajemen Panaroma dan Anggis, Syarla, Diman. Pasalnya penambahan performer dari idol 12 tersebut sempat menyebabkan ramai di kalangan fans.

Berbeda dengan Sal, menurut dia justru ini berefek baik untuk Panaroma karena mereka sejatinya harus disupport berdasarkan karya bukan perkara shipper yang dibawa-bawa terus. Meskipun, kisahnya sendiri terdengar miris karena shippernya itu ternyata sakti juga. Tapi tentu saja Sal akhirnya memilih Ron bukan karena dijodohin shipper. Ia menentukan pilihannya sendiri dan akan bertanggungjawab dengan itu.

Untungnya ketegangan segera mereda saat tour pertama terlaksana.

Dan kini saatnya mereka manggung di Solo, tepatnya di Stadion Sriwedari.

Terlihat mereka berkumpul di ruang tunggu. Seperti biasa Sal dan Ron saling berjauhan. Acara pertemuan keluarga besar mereka tidak seharusnya diumbar. Biarkanlah kabar baik itu berhembus di hari yang sama mereka melangsungkan hari sakral itu. Itu kesepakatan mereka berdua.

Namun, Diman sudah tahu. Diman adalah orang pertama yang tahu bahwa Salma Rony telah terikat. Ya, karena Salma memberitahunya. Hal itu ia katakan karena sejatinya Diman sudah ia anggap keluarganya, seperti itu juga Mama Ita dan keluarga Salma memperlakukan Diman. Meskipun hubungan baik mereka sempat renggang, tetapi pada akhirnya bukankah kedamaian yang diinginkan.

Salma duduk di pojokan bersama Paul Nabila Syarla dan Anggis. Sedangkan Rony dan Diman nampak ngobrol berdua.

Salma melihat keduanya dari kejauhan dan sejujurnya ia sangat ingin tahu apa obrolan mereka. Tetapi ia tahan, agar tidak terlalu bocor kemana-mana kalau ada yang mulai menduga-duga.

Tiba-tiba 1 pesan masuk dari Rony di handphone Salma. Pantas saja Rony sempat melirik ke arahnya sebelum meraih handphone di sakunya.

R : Kamu cantik banget malem ini😚😚

Salma mengetik dan membalas pesannya.

S : 💩 nggak usah membual

Lalu Ron membalasnya

R : 👩‍❤️‍💋‍👨

Salma menggeleng-gelengkan kepalanya.

Praaaang!

Nabila menjatuhkan panci berisi es batu yang merupakan riders Anggis. Nabila nampak panik dan meminta maaf. Salma dari berbunga-bunga juga ikutan kaget. Semua mata tertuju ke arah Nab.

"It's Okay Nab."Anggis pergi meninggalkan Nab.

Nabila duduk diam setelah kejadian itu. Paul memperhatikan dan mendekat.

"Nab, ikut gua yuk. Cari angin segar."

Nabila mendongak,
"Menelurut Lu, ada angin segar di saat krusial seperti ini. Bentar lagi kita manggung."

Paul terlihat berpikir keras. Ia mencari sesuatu dan memberikan kipas angin kecil. Dan menyerahkan ke Nabila.

Nabila tertawa kecil.

"Paul... Kamu ini ada-ada aja."

Diman memperhatikannya dari kejauhan. Lalu pandangannya beralih ke arah Salma.

Salma malam ini memang terlihat cantik paripurna. Makeup yang ia gunakan lebih fresh. Rony menggeplak paha Diman sehingga membuyarkan pandangannya.

"Gua ke toilet dulu ya brok." Dalam hati Rony mengumpat she's mine!

Rony berdiri dan melangkah keluar tenda. Salma notice dan arah matanya mengikuti kemana Rony pergi. Mau kemana yang..., dalam hati Salma bergejolak menanyakan hal itu. Semenjak cincin itu ia pakai, dirinya seolah selalu tertaut dengan lelaki itu. Mungkin dikasih jampi-jampi biar aku selalu nempel sama dia, celetuk hati kecil Salma.

Salma ikut beranjak keluar selang beberapa waktu. Ia berjalan ke arah toilet yang sepi. Terlihat Rony keluar dan langsung sumringah melihat Salma mengikutinya.

Salma mendekat mereka berpelukan sesaat untuk menguatkan masing-masing. Rony menekan punggung Salma.

"Gua yakin Lu bakalan keren seperti biasanya." Rony menenangkan gadisnya.

"Thanks." Salma tersenyum.

"Nanti kita jadi kan makan bareng."Rony membenarkan jaket kulitnya.

"Iya kan sama yang lainnya."Salma manyun. Gadisnya kenapa bisa semanja ini pikir Rony.

Rony mengelus ujung bibir Salma.

"Jaga diri lho. Tinggal bulan depan. Terus kita bisa asekebenaya Hihihi."Rony mesum mulai aktif.

Salma menggeplak punggung Rony.

"Rooon!"

Mereka berpelukan lagi untuk saling support.

Clak!

Kilatan cahaya kamera membuat mereka reflek mengendurkan pelukannya.

Salma dan Rony bertatapan. Dan menoleh ke sumber suara. Sepertinya mereka kali ini terkena paparazi lagi. Rony menggenggam tangan Salma.

"It's Okay. Selama antara kita berdua kuat. Kita tidak perlu mengkhawatirkan dunia lain."

Salma menatap kagum Rony mencoba menenangkannya. Ingatan Salma kembali ke malam dimana ia merasa merindukan sosoknya malam itu.

Flashback

Salma bangun pagi hari dan mencari-cari handphonenya. Ia baru teringat melemparnya begitu saja ke sofa. Ia bangun dan mengambil handphonenya.

1 pesan dari Rony belum ia buka. Mukanya sumringah dan bergegas membukanya.

Ron: kangen sayang

Salma tertawa. Rasa sayangnya full. Bagaimana bisa mereka merasakan hal yang sama. Sama-sama kangen. Tapi Salma terlalu gengsi untuk mengatakannya.

Rony menyentil hidung Salma yang lama menatapnya kosong. Salma tertawa. Mereka beranjak masuk ke tenda sengaja tidak berbarengan.

Dari kejauhan, terlihat mata Diman menangkap adegan itu. Matanya memejam sekali. Lalu membuka lagi. Langkahnya gontai mencari jalan lain menuju toilet. Agar tidak berpapasan dengan siapa pun.😭

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Suasana Tenda

Nabila menyipitkan matanya sambil berpikir keras kenapa bisa dua orang itu bisa muncul dari luar tenda berurutan. Matanya melebar mengingat sesuatu yang tidak boleh ia umbar. Tangannya menutupi mulutnya. Lalu menggembungkan pipinya. Nabila membalikkan badannya. Dengan muka seimut itu, matanya bertemu dengan Paul yang berdiri tepat di belakangnya.

Mata Paul mengerjap beberapa kali. Lalu ia menyunggingkan senyum.

Nabila mendatarkan mukanya dan mengalihkan kegiatan ke mengambil minuman. Saat minum ia lirik Paul yang masih memandanginya dengan senyuman misterius. Membuat Nabila tersedak.

"Salma pelan-pelan." Teriak Syarla.

Syarla membantu Nab, membasuh mulutnya yang belepotan air.

"Bentar Nab, aq carikan tisu." Syarla keluar tenda.

Syarla mencari bantuan kakak kru tetapi ia tidak temukan. Dilihatnya di lorong yang agak gelap, seseorang meminum botol air mineral dengan muka lesu. Biasnya segera ia ketahui saat mendekat pria itu. Syarla tersenyum iba saat mata itu bertatapan dengannya. Diman.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

"Thank you Syarla."Nabila tersenyum manis.

Syarla membalasnya dengan cubitan gemas ke pipi gemoy Nabila. Matanya lalu melirik Diman. Diman memainkan gitarnya. Salma mendekat dan tersenyum ke arah Diman. Sementara Rony hanya memperhatikannya dalam diam dari tempat duduk yang agak berjauhan. Syarla beralih ke Rony. Dan secara tidak sengaja mata mereka bertemu.

Rony Seperti tahu tatapan mata Syarla menyimpan sesuatu. Bahwa ia paham dengan apa yang sedang terjadi. Rony menunduk dan memperhatikan Salma dan Diman lagi. Rony berdoa dalam hati tidak ada yang memburuk setelah ini.

Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang