When We Are Kissing 2

3.4K 93 2
                                    

Salma memasang muka manisnya saat Bang Luthfi menginstruksikan dia untuk berpose.

"Tahan, 1... 2... 3..., Oke! Selesai."

Bang Luthfi melihat hasil bidikannya.

Salma menghembuskan nafas lega setelah sesi pemotretan untuk single ke-3 nya akhirnya selesai juga.

Bang Luthfi memanggil Salma dan menunjukkan hasil foto-fotonya. Salma melihat sebentar dan berpura-pura excited dan mengacungkan jempolnya ke Bang Luthfi. Jujur sebenarnya dia sudah tidak peduli dengan hasilnya, badannya letih.

Namun, perhatian Salma terfokus saat Bang Luthfi tak sengaja menggeser foto berikutnya.

"Bang.." Salma mendelik.

Bang Luthfi juga panik dan tidak tahu kenapa bisa ada foto Rony & Bunga di sana.

Salma pergi meninggalkan Bang Luthfi.

Ia membuka handphone-nya dan membaca pesan WA. Ada notif baru dari Mamanya dan Diman.

Salma membaca sebentar, dan menyimpulkan kalau manajernya telah kong kalikong dengan mamanya.

Mamanya meminta nomer WA Diman lewat manajernya. Karena Salma pernah menolak permintaan Ibunya itu. Bukan ranah Emak-emak, begitu jawabnya ketika Mamanya memohon agar diberi nomor kontak Diman.

Salma membalas pesan Mamanya yang memamerkan bahwa ia sudah memiliki kontak Diman.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Diva mengambil mic diikuti Bang Jo, musik berjalan dan mereka mulai bernyanyi.

Rony hanya menontoni mereka dengan aneh, sambil menggigit jari-jarinya.

Ketika pertama ku jumpa dirimu, Bang Jo menyanyikan bait pertama sambil memegang bahu Diva.

Mereka berdua mencoba memparodikan duet Rony dengan Salma.

Rony kesal dan memilih memejamkan mata dan menutup kupingnya.

Hari ini syuting idolyfe, moodnya harus bagus agar dia bisa membawakan acara kesenangan banyak fans Panaroma.

---------------------------------------------------------
Studio 5 RCTI Plus

"Eh, bibir mu kenapa merah, itu bagian bawah"

Paul memperhatikan Salma yang sedang bareface karena belum make up.

"Iya Powl nih, masa' aq tadi makan cilok kegigit bibir ku."

Salma menarik bibir bawahnya sehingga terlihat bekas gigitan merah itu.

Rony yang baru datang memergoki Paul Salma.

"Woy, ngapain woy?" Mata Rony menajam.

"Baru datang Na??" Pertanyaan Paul tak digubris Rony.

Pandangan Rony terfokus pada bibir Salma. Matanya menajam saat melihat bekas gigitannya mirip dengan apa yang dia lihat di mimpinya semalam.

Rony melotot seolah tak percaya. Langkahnya mundur perlahan. Tiba-tiba tubuhnya lemas.

"Ronyyy!"

Beberapa orang membantunya berdiri dan memberikan air putih untuk di minum.

"Lu belum makan apa gimana si?" Paul mendekat.

"Iya gue belum makan." Jawab Rony lemas.

"Pantesan Lu, kasih makan Nab, ambilin Nak eh Nab." Cetus Salma.

"Siap Mih.." Nabila menghilang dan segera muncul dengan sepiring nasi dan lauk.

Mata Rony yang menyipit selalu saja tak bisa lepas dari bibir bawah Salma.

"Njir Lu kayak orang OD, buruan makan Ron..."

Paul menyendokkan sesuap nasi. Tangan Rony menepisnya.

" Gua bisa sendiri."

Rony melahapnya dengan cepat.

Salma lega melihat tingkah temannya itu.

Teriakan Pak Prod membuyarkan Panama dan Rony.

Semua bersiap-siap sementara Rony menarik tangan Salma.

"Iih tarik - tarik ya!" Cetus Salma.

Rony hanya ingin melihat bekas gigitan di bibir itu sekali lagi. Matanya tertuju pada bibir bawah Salma.

Tak disangka tangan Salma ke pipinya Rony. Deg.

"Lu nggak demam kan?!" Ucap Salma.

Rony hanya menggeleng dan tersenyum tipis. Matanya menyipit. Melihat kepergian Salma.

Ingatan Rony kembali ke mimpi buruknya kemarin.

Kebetulan yang seperti apa lagi yang akan ia temui. Apa arti dari semua itu. Mungkinkah tak ada artinya sama sekali.

Ia terkejut saat namanya dipanggil dengan sangat keras oleh Pak Prod menggunakan toa.

"RONY KUMPUUUUL!!!"

Cepat-cepat ia berlari kecil dengan tenaga yang ia dapatkan dari sepiring nasi dan naniura tadi.

---------------------------------------------------------

Tolong jangan lagi datang di mimpiku, Sayang
Ku tak sanggup lagi,

💙💙💙

Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang