It's Halu Level Overdosis

2.4K 93 2
                                    

Pukul 06.00 WIB, Kos an Salma.

Bu Beba terlihat sibuk membantu Salma memakai dress putih minimalis. Sedari tadi Bu Beba geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, janjian dengan petugas KUA jam 08.30 tetapi sampai sekarang belum juga selesai makeup. Untungnya hanya acara sederhana.

Terlihat beberapa anggota keluarga Salma dan Rony telah hadir di KUA. Rony yang telah sampai di KUA duluan terlihat mondar mandir.

" Hey Ron kau jangan bolak balik Mulu kayak setrikaan Kau. Keringat kau bercucuran. Belum apa-apa udah keringatan kau."Ucap salah satu temannya.

"Contekan aman ?"Bang Joy menggeplak lengan adiknya.

"Aman bang." Rony memperlihatkan telapak tangannya yang telah ia coreti pulpen lafal ijab Qobul yang harus ia sebutkan nanti.

Tiba-tiba handphone berdering. Dari Paul.

"Paul?"Rony mengangkat teleponnya.

"Gua sama anak-anak satu mobil ya. Konsumsinya ada kan?"terdengar suara Paul seberang sana.

"Astaga Paul. Ada paul. ntar kalau kehabisan elu jajan sendiri dah. Haha."Rony menjawabnya jenaka. Sebenarnya ia juga menyembunyikan rasa gugupnya.

"Doain gua ya."lanjut Rony.

"Enggak ada doa selama konsumsi nggak terjamin. Tapi boong. Ya iya lah. Gua kan orang pertama tahu kalian ada hubungan."

Rony menutup telponnya sepihak. Dia lebih ke gugup. Ditambah lagi Salma yang tak kunjung datang.

Si Maemunah, jam segini juga belum dateng. Astaga..., batin Rony.

"Heh, minum dulu."Ucap Mas Suci.

Rony meminum air mineral pemberian Mas Suci.

"Mas elu mending cek DNA deh. Siapa tahu elu memang saudara kembarnya Paul yang ilang. Hehehe."Jokes Rony menutupi kegrogiannya.

Belum sempat Mas Suci menjawab Rony. Terdengar suara teriakan Mak Yumi.

"Roooooon!" Teriaknya lantang sambil ketawa ketiwi. Salma keluar dari mobil menggunakan dress putih sederhananya. Agak kesulitan sehingga Rony yang dari kejauhan ingin membantu. Rony mendekat untuk melihat paras wanitanya. Lengkungan garis senyumnya dan alis-matanya sangat familiar di rekaman otaknya. Muka manis tanpa dosa itu. Beberapa tahun terakhir mampu menjungkirbalikkan dunianya. Membuatnya membuat langkah-langkah signifikan di luar mimpi terliarnya sekalipun. Sebagaimanapun ia menolak perasaan itu selalu muncul lagi dan lagi. Dia memang tercipta untuk gadis unik yang sekarang sedang ia bantu berjalan ke ruang KUA.

"Ati-ati..."Rony berkata pelan melihat cara berjalan Salma yang agak tidak nyaman.

Setelah sampai di ruangan.

"Buset calon suami gua ganteng banget. Ron lu ganteng banget hari ini."ucap Salma.

"Syut. Udah." Rony melirik kanan kiri agar Salma bertingkah layaknya pengantin.

Salma meraih telapak tangan Rony. Dan melihat contekan ijab qobulnya. Sontak Salma menertawakannya.

"Hahahah. Ron... Ron... "

Rony ikutan tertawa.

Tawa mereka terhenti saat Pak Naib mendatangi mereka ke meja dan memanggil saksi.

Salma celingak-celinguk mencari Paul yang katanya mau datang tetapi belum terlihat juga. Pandangannya beralih ke Rony yang sudah duduk berjarak dengannya. Bisa ia lihat muka tegang Prianya itu. Salma melipat bibirnya menahan tertawa.

Rony menatap matanya. Dan menggerakkan. Bibir tanpa suara.

"A-was Lu."

Rony kaget saat-saat itu pun akan dimulai dengan doa-doa yang dilantunkan.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang