Kamu Kenapa

2.2K 78 2
                                    

Salma menghirup nafas. Masih tersisa sedikit isakan.

"Kak, aku nggak tau mulai dari mana?"Salma menyeka air matanya.

Kakak kru mengangguk.

"Kak, aku nggak bisa lagi dateng idolyfe? Kakak jangan marah ya,"

Kakak kru terlihat kecewa.

"Tapi kenapa Sal?"Kata Kakak kru meminta penjelasan.

"Bukan kita yang marah. Fans bakal marah, mereka akan nyariin kamu."Lanjut kak Kru.

"Tapi Kak, nanti aku ketemu Rony lagi. Rony lagi. Aku muak kak."

"Rony salah apa Sal?"

Salma menangis.

"Rony nggak salah Kak. Aku sih yang salah. Aku mau ngejauhin dia. Aku capek."

"Sal, jangan egois deh."

"Aku egois?"

"Sal, itu berarti kamu belum bisa dikasi tanggungjawab sebagai seorang public figure Salma Salsabila."Jelas Kakak kru.

"Kamu jengah kan dishipperin mulu sama Rony. Capek kan disalahpahamin terus sama fans?"lanjut Kak Kru.

Salma diam. Kakak kru seperti cenayang. Dari mana dia tahu isi kepala Salma.

"Kak, bukan gitu. Jujur Aku marah sama diri sendiri. Karena aku nggak enak sama Rony. Dia terlalu baik sama aku. Sampai-sampai aku nggak bisa ... Aku nggak bisa ngilangin dia dari kepala ku..."Salma menautkan alisnya. Dia bercerita dengan sangat sedih.

Sementara kakak kru mengulum senyum menahan tawa keluar dari bibirnya.

"Kak, jangan anggap cerita ku jenaka ya. Mamah Papa ku sudah mewanti-wanti. Terutama Mama ku. Orang tua ku memang membolehkan aku merantau. Tapi aku harus bertanggungjawab sama pilihan ku sendiri. Itu aja aku udah lumayan PR besar. Apalagi sekarang muncul Rony di kehidupan ku dengan segala ketulusan dan act servicenya. Pusing aku Kak, Mumet."

Kakak kru menghela nafas.

"Sal, Sal... Keluh kesahmu sungguh sepele. Kalau Lu tau masalah gua... Nggak ada apa-apanya.."

Kakak kru mengerjakan matanya. Salma terlihat cemberut dengan pernyataan Kakak kru.

"Sorry... Sorry, maksud ku gini lho Sal, lu bawa enjoy aja, selama Elu nggak ngerugiin orang lain, asal Lu bisa ngejaga fans Elu, bisa tetap berkarya... Hubungan baik sama teman-teman Panaroma, semua itu udah cukup, Elu nggak usah memaksakan sesuatu yang nggak Elu suka."

"Kak, masalahnya aku mulai suka sama dia, aku takut 'kak sumpah... Aku nggak mau nambah masalah di hidup ku."

"Ada ya orang jatuh cinta malah ketakutan gini."Kakak kru menggaruk rambutnya yang tak gatal.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

"Ron Ron Ron, sadar Ron sadar."Paul panik memegangi kaki Rony yang mulai naik ke jembatan.

"Udah Powl, gua nggak bisa buat dia bahagia. Mending gua sudahi saja hidup gua.."

"Ron... Ron, masih ada bunga... Bunga lu mau kemanain..."Paul ngomong sekenanya karena tangannya sudah tak kuat menahan beban tubuh temannya.

"Bunga... Asdfgjkllllllll"Rony mengibaskan tangannya saat nama itu disebut. Dia semakin yakin untuk terjun ke jembatan.

"Ron ini kalau lepas Elu beneran bakal mati. Elu nggak bisa cari duit lagi, siapa yang bahagiain bokap lu, dan jagain nyokap Lu."

Rony mulai sadar, "iya juga ya Ul... " Rony menjauh dari jembatan dan mengendarai motornya.

"Astaga kok Gua ditinggal Ronyyyyyyy.... Woy!"Paul berteriak.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Motor Rony ia parkirkan di belakang mobil Salma.

Salma berdiri dan kaget mengetahui kedatangan Rony.

"Kok Lu di sini."Salma menunjuk temannya.

"Kenapa, serah gua dong. Gua mau ketemu Kak Kru."

Rony mengitari Salma dan menunjuk Kakak Kru.

"Kenape Ron?"tanya Kak Kru.

"Kata Bang Reki gua harus nemuin Elu."

Kak kru terlihat sedikit bingung.

"Oh ini."Ia merogoh permen di saku nya dan menyerahkan ke Rony.

"Hah?! Ini buat apa Kak?"Rony bertanya.

"Ya mana ku tahu. Udah terima aja."kata Kak Kru.

"Elu ngapain si' di sini, udah pergi Sono. Ganggu aja."keluh Salma.

"Ya serah gue dong. Elu ngapain di sini, kok nangis...?"Rony memberikan sapu tangannya ke Salma.

"Gua nggak butuh ini."Salma menampik sapu tangan Rony.

Rony memajukan tubuhnya dan,

"Terus apa. Ini yang Elu butuh?"Rony mengusap-usap dada kirinya.

Salma menatap tajam.

"Najisss."

"Udah Sal, bilang aja terus terang."Goda Kak Kru.

"Owh iya emang ada apa Kak?"Rony penasaran.

Kak Kru menciut saat Salma memelototi nya.

Rony memegang lembut tangan Salma. Salma terperanjat.

"...telepon aku kalau sudah baikan"

Sorot mata tulus itu terlihat basah berarir. Rony melepas tangan Salma sekaligus pergi meninggalkan tempat itu.

Rony hendak membunyikan motornya.

Dari kejauhan Paul berlarian terengah-engah.

"Rooooooon..."

Rony berhenti sebentar menengok ke belakang.

"Anjrit. Ron, phersahabhatan kitah cukup sampai di sinih. Gua thampol Lu yahhh..." Paul terengah-engah.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Kasian ya si Powl

Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang