First Date (2)

2.1K 74 1
                                    

Rony masih sedikit kesal dengan pernyataan terakhir Salma. Ia hanya bisa memandangi wajah cantik gadis yang sekarang sedang membicarakan banyak hal dari A ke Z. Dan Rony hanya manggut-manggut atau menggeleng untuk menanggapinya.

Salma terbatuk dan meminum es kopinya. Rony mengira gadis itu akan berhenti berbicara. Tapi ternyata tidak.

Rony tidak kuat lagi menahan rasa gemasnya pada mulut gadis yang selalu mengeluarkan suara itu. Tangan kanan Rony menjumput mulut gadis itu dengan kuat. Bibir Salma menjadi mirip paruh bebek sekarang.

"Emmhh, ini bisa diem dulu nggak si sebentar."Ungkap Rony sambil menekan kuat bibir tipis Salma.

Salma menepis tangan Rony sambil marah-marah dan ingin membalas.

"Sini Lu ya gua balas."Salma menggulung lengan hoodienya. Rony memperbaiki duduknya. Salma mengira Rony akan mengambil ancang-ancang menjauh. Namun, itu salah. Rony malah memajukan wajahnya dan memejamkan mata.

"Nih... Bales."

Mata Rony yang tertutup membuat Salma tanpa sungkan melihat detail wajah Rony. Alih-alih ingin membalas, kini tangannya malah ingin membelai wajah vria vriuk yang tamvan itu.

Salma berdecak kesal. Ia padahal sangat ingin membalas Rony.

"Ayo mana, gua tungguin."Rony membuka matanya sebentar dan kembali merem.

Salma memasukkan dua jarinya ke lubang hidung Rony dengan sedikit hentakan.

Rony merasakan ngilu yang dahsyat di hidung bagian dalam. Tidak sampai  di situ. Salma menggerakkan jarinya atas bawah. Membuat Rony ingin bersin. Salma mencabut jari-jarinya.

"Mampus."Salma mengelap jarinya dengan tisu basah.

Rony bersin-bersin sampai sekarang. Matanya berair. Salma menertawakannya.

"Habis Lu rese' sih Ron. Orang baru cerita panjang lebar lho. Malah dientupin."

"Sebenernya pengen gua cium sih. Sedot-sedot entup pake mulut. Mau?"Alis Rony terangkat.

"Najisss!!!"Teriak Salma nyaring.

Rony tertawa. Dan dalam sekejap tawanya hilang saat ia seperti mendengar suara jepretan kamera.

Rony membenarkan topinya. Matanya melirik ke seluruh penjuru sungai Warakas. Dan benar saja, ia menemukannya keberadaannya. Paparazi.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Seorang gadis berkerudung biru merebut kamera dari Pria itu. Pria itu menghindar.

"Mas dari mana, siapa?"Gadis lain bertanya.

Pria itu terdiam.

"Mending hapus semua foto itu. Atau kalau nggak, sepeda motor mas kita kempesin Ban nya." Gadis lain menunjuk segerombolan gadis-gadis lain yang mengerumuni satu buah sepeda motor. Bersiap untuk melakukan aksi.

Pria itu berpikir keras. Dan tak lama ia menyerahkan kameranya.

Gadis itu menghapus semua foto Sal-Ron setelah sebelumnya mengcopy ke handphone mereka.

"Lumayan buat asupan."ucap salah satu dari mereka.

Dua orang memegangi tangan Pria itu agar tidak kabur. Ia disandera oleh segerombolan gadis-gadis.

"Kalian ini siapa sih?"Ucap Pria kameraman itu ketakutan.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Pria itu. Gadis-gadis itu serius menyelesaikan proses delete data foto di kamera itu.

Setelah selesai mereka bergegas kembali. Salah satu gadis mengembalikan kamera dan tak lupa menyelipkan kertas kecil. Mereka menghilang.

Pria itu terduduk lemas. Ia mengecek kameranya, normal semua. Ia menengok sepeda motornya juga masih ada di posisi yang sama.

Ia bernafas lega. Ia melihat kertas kecil itu, dan membacanya,

"Watch Out. It's Salmosyen in your Area."

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang