Masjid Al Ikhlas

1.7K 79 2
                                    

Hatchiiiiing

Rony mengusap hidungnya setelah bersin. Sudah tak terhitung berapa kali ia membasuh mukanya. Pelajaran kali ini yang diajarkan Mas Suci adalah Tata Cara Berwudhu.

Salma menungguinya di emperan Masjid lengkap dengan jajanan yang ia beli di pinggir jalan. Ada Cilok, Tahu Bulat, Sempol, Takoyaki, Tempura, dan lengkap dengan Es Teh Manis-nya.

Rony melihat Salma melahap cilok dengan lahapnya dari tempat wudhu.

"Hey Bang, fokus dong. Anda tidak mendengarkan penjelasan saya?"

Rony menoleh kembali ke Mas Suci sambil menelan ludah.

"Iya iya maaf Mas. Btw, kan udah bener gerakan saya yang terakhir. Udah kali yuk, kita break dulu. Ngemil dulu kek."

Rony menunjuk ke arah Salma dengan segala jajanannya. Mas Suci menoleh dan ikut menelan ludah. Mereka berdua memutuskan untuk bergabung ke Salma.

Salma menyambut kedatangan mereka,

"Sini sini. Makan dulu. Mas Suci silahkan, tapi jajanan SD."

Mas Suci tersenyum dan mengiyakan. Rony hendak mengambil Sempol yang masih hangat itu. Tapi tangan Salma menampiknya.

"Tunggu dulu napa sih? Biar Mas Suci duluk. Nggak sopan Lu."

Rony bermuka masam tapi tetap mematuhinya. Mas Suci melahap takoyaki yang masih panas itu sambil melirik ke Rony. Salma tertawa melihatnya. Lalu mengambilkan Rony Sempol dengan saosnya.

"Aaak..." Titah Salma disambut dengan senang hati oleh Rony. Rony memajukan mulut dan membukanya. Seketika itu Salma urung dan malah memakan Sempol itu sendiri.

Rony berdecak. Salma terbahak. Lalu meminta maaf.

"Sorry, sorry Yank."Ucap Salma takut kalau lelaki itu marah.

Rony bergeser mendekat ke tempat duduk Salma. Salma menoleh, dan mengambil Sempol lalu menyuapkannya ke Rony.

"Emmmh, nikmat mana lagi yang kau dustakan?"Gumam Rony sambil mengunyah.

Rony melihat Salma mengambil 1 tusuk Sempol lagi. Dan memberinya sedikit saos.

"Saos... Saos..."Ucap Rony sambil mengarahkan pandangannya ke Sempol tersebut.

"Ape?"Salma agak bingung dengan maksud Rony.

"Tambahin saosnya."Rony menghela nafas.

"Oh iya."Salma menyuapkan ke Rony lagi.

"Minum."Ucap Rony kemudian. Salma mengambilnya dan menyodorkan ke depan mulut Rony sehingga lelaki itu tinggal menyedotnya.

Rony melirik Salma yang memandanginya menyedot es teh.

"Lu kayak orang sakit Jir. Makan, minum disuapin."Rony tertawa sambil menyikut lengan Salma.

"Nggak papa Yank. Cewek kalau lagi sayang-sayangnya emang gitu kan?"Rony mengerjapkan mata.

"Idih Najis. Hoek."

"Haha." Rony tertawa keras sampai memegangi perutnya.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Mas Suci melambaikan tangan sambil tersenyum lalu mengklakson mobilnya. Mobil hitam itu keluar dari parkiran masjid. Salma dan Rony berdiri di area parkir untuk mengantarkan kepergiannya.

Sejoli itu lalu berjalan ke arah masjid kembali. Rony melirik Salma di sampingnya. Ada rasa nyaman saat mengetahui mimik wajah wanita itu puas. Rony tersenyum, manis.

"Yank, makan yuk laper ih."

Rony melongo melihat kata-kata wanita di depannya. Bukankah ini wanita yang tadi menghabiskan sebegitu banyak jajanan saat dia praktek wudhu tadi.

"O...oke Yank. Mau makan apa." Rony memilih menuruti keinginan wanita itu.

"Apa ajalah, laper banget ih."Salma memegangi perutnya.

"Em... Aku malah pingin makan kamu Yank." Rony menggaruk hidungnya.

"Takot ih!"Salma lari menjauh dari Rony. Rony tertawa melihatnya.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Rony menghentikan motornya di restoran masakan Jawa. Salma menaruh helmnya di spion dan langsung meninggalkan Rony. Lelaki itu melihat tingkahnya pasrah.

Rony menyusul, terlihat Salma memandanginya.

"Yank, ambil sendiri loh. Gua nggak mau ambilin wleee."Salma memegang sendok capit.

"Iyaaa~"Ucap Rony lembut.

Mereka berdua terlihat asyik memilih lauk. Beberapa pengunjung menyadari mereka dan meminta foto bareng.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

"Belepotan tuh." Tangan Rony maju membersihkan sisa makan di mulut Salma.

"Laper banget Yank."Salma sudah mengucapkannya ke 765 kali.

Rony tersenyum sambil memandangi Salmanya melahap semua yang ada di depannya. Kalau semua yang ada di piringnya habis, Rony siap menjadi pengganti isiannya. Biar bisa dilahap juga gitu maksudnya Ron.

Rony menatap Sal yang lahap, mengingatkannya pada kejadian saat dia yang dilahap di rumahnya.

Flash Back

Salma yang sudah berada di pangkuan Rony saling memandang. Jari-jari Salma memegangi bulu-bulu kecil di janggut Rony. Lelaki itu memejamkan mata.

"Ini akan jadi yang terakhir kali. Setelah ini gua nggak bisa lagi ngejalanin ini."

Rony menggelengkan kepala dan mengangguk-angguk. Salma tertawa.

"Kayak kitiran wayang yang ditaruh di genteng Lu."

"Nggak usah bilang pisah-pisah. Nih buktinya kita masih barengan."Rony menimpali.

"Ya tapi kan tetap tidak bisa bersatu."Salma menerima kecupan kecil di ujung bibirnya saat mengucapkannya.

Lalu mereka tenggelam dalam ciuman yang panas.

Flash back off

Salma meminum es cendol sambil mengibaskan tangannya di depan. Rony.

"Eh, patung Pancoran. Anda masih di sini?"

Rony mengerjapkan matanya.

"Gua bayangin apa ya?" Rony mengeluhkan dirinya.

"Bayangin apa? Mesum nih pasti. Istighfar Ron. Ya Alloh Yank, Yank." Salma mengedarkan pandangannya.

"Ya udah cepet dihabisin nggak usah, tolah toleh."

Rony mengantarkan Salma kembali ke kosannya setelah itu.

Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang