Kebetulan yang Indah (2)

3.4K 129 0
                                    

Sorot mata Paul menajam saat menyadari sesuatu di tangan Salma dan Rony

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sorot mata Paul menajam saat menyadari sesuatu di tangan Salma dan Rony.
Arah matanya mengikuti pergerakan tangan mereka yang sedang membantu kakak kru menata set studio baru mereka.
Tanpa basa-basi, ia angkat tangan kanan Rony, dan menyeretnya menuju Salma.

"Kenapa Powl..." Rony pasrah menggerakan badannya mengikuti tarikan tangan Powl.

Salma yang menyadari tingkah aneh Powl dari kejauhan sudah mulai bersiaga. Salma menepis tangan Powl saat mau menyandingkan dengan tangan Rony.

Semua orang terlihat sibuk, nampaknya tidak ada yang memperhatikan mereka di pojok studio 5.

"Tanganmu sini bentar Ma'...!" Desak Powl meraih tangan kanan Salma dan menyandingkannya.

"Lo kok lu sama kayak gua." Reflek teriak Salma mengetahui tanda luka di jari telunjuk Rony.

"Sama-sama jari telunjuk lagi..." Powl tersenyum penuh arti.

"Sama-sama tangan kanan lagi... Bwahahaha." Tawa khas Powl akhirnya pecah juga.

Sementara Rony hanya bisa mengernyitkan dahi tak percaya. Ia melihat tanda plester berstiker bulan di jari Salma dan jari telunjuk nya sendiri secara bergantian.

"HAH... KOK BISA'..." Salma menggigit bibir bawahnya. Jari-jarinya menyentuh dagunya sambil berpikir keras.

"ngikutin Gua Mulu...Lu.." Lanjut Salma sembari menjauh.

"IDIH... Nyalahin Gua." Cetus Rony tak terima.

Salma menghindar menyembunyikan wajah senyumnya, lucu sih ini, batinnya.

Rony juga meraup wajahnya sambil menyembunyikan senyumnya.kok bisa sih Cok.

Matanya melirik ke arah Salma.

Saat itu pula, Salma melirik ke Rony, dan mata mereka pun bertemu.

Tawa mereka pun pecah terpingkal-pingkal sampai memegangi perut tak kuat menahan gelinya.

Mereka salting dengan gaya masing-masing. Mereka menertawakan kebetulan itu.

"Ron... Kalau menurut aku, ini tanda petunjuk dari Tuhan kalau kalian itu berjodoh. Nikah aja kalian. Nikah."

"Bacot Lu lancang juga ya. Sini gua tempeleng." Rony menyerang Paul dengan meninju perutnya.

"Buahahaha!!!" Tawa ejekan Paul kian menggema.

"Paul udah, kerja yok." Ucap Salma.

Tanpa mereka sadari semua orang di studio mulai memperhatikan keributan mereka.

Salma yang mengetahui hal itu langsung inisiatif hendak mencopot plester nya.

"Jangan..." Jari jemari Rony menyentuh Jari -jari Salma.

"biar sembuh dulu... " Ucap Rony yang tak dihiraukan Salma.

Diacuhkan Salma, membuat Rony geram dan meninggikan suara dengan tegas.

"Salmak!!! Oy!!!"

Akhirnya Salma nurut. Lalu syuting pun dimulai.

Apaan sih sok-sokan peduli sama gua. Ck. Batin Salma

***************************

"Lu tahu nggak Nab..." Ucap Paul menggantung di saat sela-sela break syuting mereka berempat.

Sambil senyam senyum misterius ia melirik ke Salma dan Rony bergantian.

Tatapan Salma menajam membuat tawa Paul terhenti.

"Apa si Ul...." Kepo Nabila.

"Udah yok syuting yok!!!"Rony mengalihkan pembicaraan.

Nabila semakin penasaran sambil bertanya-tanya. Mungkin ia nanti malam tidak bisa tidur karena memikirkannya.

"Apa si kalian? Kak Salma...?!" Pinta Nabila kepada Salma.

"Udah lah Ul..." Ucap Rony tapi melihatnya malah ke Salma. Kalau jodoh nggak kemana, eh?

Salma memasang muka datar. Tapi justru membuat senyum Rony mengembang.

"Kenape sik?"Salma menatap Rony.

"OKE ADIK-ADIK. BISA KITA MULAI LAGI SYUTING NYA???"

Tiba-tiba wajah kak Ovie menyembul diantara mereka berempat. Syuting pun dimulai.

Gue kenapa ya, batin Rony.

Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang