Final Kiss

3.7K 96 9
                                    

Rony menggenggam tangan Salma.

"Cok, " Rony menatap Salma. Kalimatnya terhenti.

"Ron," Salma menatap Rony.

Dalam hati, Rony mengumpat. Tatapan mata gadis itu selalu bisa menghipnotis seluruh sel-sel dari tubuhnya.

"Hm.." Rony menunggu.

"Kitaa kayaknya sulit deh untuk serius."

Rony manggut-manggut. Lalu ia berkata,

"Tapi gua nggak akan pernah berhenti sayang sama Lu."

Mendengar hal itu dari mulut Rony, Salma langsung merentangkan kedua tangannya.

Rony tersenyum tipis, dan memajukan badan, merentangkan tangannya juga.

Mereka berpelukan.

Mata mereka terpejam menikmati pelukan Pesta Perpisahan itu.

Dari awal mereka sudah sangat berbeda. Dan ketika mereka mencoba, tetap saja tidak ada yang bisa dirubah dari perbedaan itu. Mereka siapa. Mereka hanya manusia. Biarkan Tuhan yang mengatur. Untuk saat ini, semuanya terjadi di luar kendali mereka.

"Tapi jujur, Lu pernah sesayang apa sama Gua." Salma menyeka air matanya.

Rony berpikir keras. Ia menyadari dirinya telah terpedaya dengan sangat menyebalkan bahkan sampai sekarang pun di luar sepengetahuannya. Pesona gadis itu telah membungkam segala keinginannya. Sisi menyebalkan gadis dari gadis itu selalu membuatnya ingin memiliki nya. Sampai-sampai ia berpikir, tidak boleh lelaki lain mendapat perlakuan yang sama. Hanya boleh dia. Padahal, siapalah Rony.

"Lu sendiri Cok, Lu dari awal meng-under estimated gua.."

Salma menggeleng kepalanya. Matanya mengapa manik mata Rony. Ia tersenyum.

"Kenapa..?" Ucap Rony lembut.

"Maafin gua ya. Kayaknya gua yang duluan buat salah. Salah gua banyak ke elu ya."

Salma tak pernah tahu akan terjatuh seperti ini. Dari awal ia menganggap Rony seperti teman-teman yang lainnya. Ia senang berkawan dengan lelaki. Entahlah, mungkin karena dia dari kecil bergaul dengan anak band, atau mungkin karena dia satu-satunya anak cewek yang terakhir pula.

Tapi, semakin ke sini. Pria yang di depannya itu semakin menyita perhatiannya. Sampai sempat ia berpikir bahwa ia bisa memilikinya. Hati kecilnya mengadu kalau mendengar Pria itu bersama wanita lain. Tapi kini ia harus merelakannya. Sejak kapan ia jatuh terperosok ke dalam pesona Pria ini. Ia tak tahu kapan tepatnya.

"Semoga kita tetap bisa jadi bestie, sampai tua."

Rony mengepal tangannya dan memajukan ke depan Salma.

Salma diam. Tak menanggapinya. Ia justru menunduk. Rony menundukkan badannya. Mencari wajah gadis itu yang ia sembunyikan. Namun gadis itu malah menoleh memalingkan mukanya. Ia tak mau terlihat hancur di depan pria itu.

Tangan Rony menyentuh dagu gadis itu dengan berani. Membawa wajahnya menghadap ke depannya dengan lembut.

"Maafin gua ya..." Rony menatap wajah gadis itu.

Rony dan Salma saling bertatapan serius.

Di luar dugaan. Gadis itu maju mendekatkan wajah mereka. Tangan Rony sigap merengkuh tubuh gadis itu. Bibir mereka bersentuhan dan saling memagut. Salma dan Rony membunuh ketakutan-ketakutan itu dengan nafsu. Awalnya mungkin Rony tidak berani, ia takut terjatuh lebih dalam karena mereka ingin mengakhiri semuanya. tapi melihat gerak gerik Salma ia menjadi berani membalas setiap kecupan yang diberikan gadis itu. Sel-sel dalam tubuhnya sedang berpesta sekarang.

Salma sangat bernafsu, membuat Rony kewalahan sampai sesak nafas.

"Sssssst, pelan-pelan, nafas dulu " Rony menyentuh bibir gadis itu dengan jari-jarinya. Gadis itu menurutinya.

"Sorry, "ucap gadis itu.

Rony membawa gadis itu ke dalam pangkuannya. Memandangnya intens. Dan mulai memagut bibirnya lagi. Salma menikmati setiap kecupan itu dan membalas nya. Dahi mereka bersentuhan. Nafas mereka tersengal-sengal. Dan dada mereka naik turun.

Salma menaikkan kaki ke sofa dan menghadapkan tubuhnya ke Rony. Pantatnya beralaskan paha Rony. Rony menggelengkan kepalanya saat gadis itu nekad melakukan itu.

"Cok, bahaya... "

Perkataan Rony tak digubris Salma. Rony memejamkan matanya setelah itu menikmati sentuhan yang ia dapatkan.. gadis itu mengulum bibirnya lagi. Mereka sangat bergairah sekarang.

Rony menekan kepala Salma untuk dalam ciumannya. Sedangkan tangannya yang lain mengelus pantat belakang Salma.

Mendapat sentuhan yang lembut seperti itu, membuat Salma memajukan tubuh bagian bawahnya hingga menempel erat ke milik Rony. Tubuh mereka menempel sempurna. Mulut mereka saling mengulum dalam sampai mengeluarkan suara desahan yang tidak bisa mereka tahan lagi.

Rony menyembunyikan kepalanya di dada gadis itu. Tangan gadis itu merengkuhnya dan menjambak rambutnya. Bisa gadis itu rasakan batu Rony sudah sekeras apa. Salma menyentuh nya pelan.

"Emmmhhh Cok.. " Lolos juga dari mulut Rony.

"Pindah kamar ku Yuk..." Ajak Rony.

Salma memalingkan mukanya malu. Pipinya memerah.

"Bjir, nggak mau gua. Enak aja Lu."

Rony mengelus paha gadis itu. Gadis itu turun dari pangkuannya. Pandangan mata Rony mengikuti gerak gerik gadis itu.

Salma berdiri di depan Rony.

"Nih ya, gua ternodai. Astaghfirullah hal adziiim Mamaaaa... Mama Yati.."

Salma ngeloyor pergi. Sedangkan Rony cengo.

"Siapa duluan yang mulai njirrrr... " Rony merebahkan tubuhnya ke sofa.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang