The Idolyfe Camp Edition

2.8K 98 0
                                    

Area Camp

Salma melanjutkan langkahnya ke area perkemahan. Sejujurnya raganya  lelah, setelah menempuh 3 jam perjalanan. Kini ia diharuskan pergi jalan kaki ke area camping tempat syuting idolyfe camp edition.

Salma mengedarkan pandangan ke sekitar, nampak Paul Nabila dan beberapa kru melewatinya. Ia menengok ke belakang, dan terlihat Rony menyenderkan tubuhnya di pohon akibat kelelahan. Salma tertawa meledeknya. Dasar pemuda jompo, ucapnya lirih kemudian.

"Cari uang gini amat Ron..." Keluhnya.

Rony tertawa sambil mengatur nafasnya.

"Nggak kuat gua, balik aja ya..."Lawak Rony.

"Lu, balik gua juga balik woy, enak aja."Protes Salma.

Mereka melanjutkan perjalanan kembali. Beberapa saat kemudian sampailah mereka di tanah lapang.

Panaroma dipersilakan istirahat sementara kru mendirikan tenda.

---------------------------------------------------------

Salma Nabila berada di satu tenda bersama untuk menginap. Sementara Rony dan Paul di tenda sebelahnya. 2 tenda lagi digunakan untuk kru dan menyimpan alat-alat syuting.

Acara syutingnya direncanakan seperti di reality show dan ditambah beberapa lagu akustik yang dibawakan melingkar di depan api unggun.

Syuting berjalan dengan lancar. Panaroma dipersilakan untuk istirahat. Jam menunjukkan pukul 10 malam. Di luar tenda sudah sepi, api unggun dibiarkan menyala.

Suasana dingin dan syahdu serta lelah membuat Paul tak kuat menahan kantuknya. Beberapa kali Rony mengajaknya keluar membuat mie rebus tapi Paul menolak. Paul memilih tidur. Sementara Rony bersiap keluar memakai jaket tebal.

Salma yang bersiap tidur di luar tenda mendengar suara berisik di sebelah. Membuatnya urung memejamkan mata dan malah bergabung.

"Astaga Ron... Gua kira siapa" Ucap Salma saat tahu orang itu adalah Rony.

"Laper Cok" Jelas Rony sambil membuka bungkus mie instan.

"Aku mauuu..."pinta Salma yang dibalas dengan anggukan Rony.

Mereka memutuskan menyantap di depan api unggun.

Rony merapatkan duduknya ke Salma. Salma memelototi,

"Dingin Cok..." Jelas Rony sambil tertawa.

Rony memperhatikan bibir Salma meniup mie yang masih panas. Ingin rasanya ia membantu meniupnya agar gadis itu bisa segera menikmatinya.

"Ada mie tu di bibir elu.."

Salma menunjuk sudut bibir Rony di sebelah kiri. Rony memajukan wajahnya tanda meminta tolong kepada Salma.

Salma mengulurkan tangannya ragu-ragu dan mengambil sisa makanan di bibir Rony. Rony menunduk malu dan memilih menatap semangkuk mie di tangannya.

Salma menggeplak paha Rony dan tertawa melihat tingkah temannya.

Mereka menghabiskan mie sambil sesekali berbisik-bisik berbagi lawakan.

Rony meraih mangkuk mie Salma yang sudah kosong. Lalu menumpuknya dengan miliknya.

Kedua tenggelam dalam lamunan api unggun.

Rony menatap Salma dalam diam. Matanya beralih saat Salma menatapnya balik.

" Lu masih sama bunga kan?" Tanya Salma tiba- tiba.

Rony menatap api unggun, gimana bisa gue sama bunga, sementara yang menuhin isi kepala gue adalah elu

"Rahasia lah" Rony menggaruk hidungnya yang tidak gatal.

Salma manyun karena tidak mendapat jawaban. Ia sangat penasaran.

" Buat teh yuk," Ajak Salma.

Rony menggeleng, Salma mengerutkan bibirnya sambil pergi memasak air.

Tak berapa lama Salma datang dengan dua cangkir teh.

"gua juga dibuatin ?.." Rony tersenyum menerima teh dari Salma

" Makasih ya, enak banget pasti ini" Salma diam mendengar bualan Rony.

Salma membisu membuat Rony leluasa memandangi wajah gadis itu. Kenapa bisa ia begitu bahagia hanya dengan memandangnya.

Salma menunduk dan mengaduk teh nya. Ia tahu Rony sedang memperhatikannya.

"Ron,.." panggilnya mengalihkan fokus.

"Hm..."jawab Rony lembut tanpa mengalihkan. Pandangannya.

" Bisa nggak .... Kalau semisal elu...
....
....
Elu biasa aja ngelihat nya takut gua" pekik Salma.

"Stt, jangan kenceng-kenceng Sal, ntar ganggu yang lain.." Rony menyenggol lengan Salma.

"Jangan dekat-dekat Rony" Salma memberi ultimatum.

" Kalau mereka bangun kan mengganggu keintiman kita, anjayy" Rony meletakkan tehnya.

Salma tertawa, dan tak sengaja merapatkan tubuh mereka. Hawa di pegunungan terlalu dingin.

" Sini lu.." Rony menggeser duduknya mendekat.

" Sini tangan Lu, kedinginan kan..?" Rony menggenggam tangan Salma dan meniupnya.

" Iiii, Lu bau jigong lu muncrat..." Salma menarik tangannya.

"Masih mending jigong yang muncrat, bukan yang lain" Rony memutar bola mata nya jengah.

"Ronyyyy" pekik Salma terdengar manja di telinga Rony.

Suasana hening menyeruak diantara mereka,

"Tidur sana" ucap Rony lembut.

"Emm.." Salma menggelengkan kepalanya. Dih manja

" Gua masih mau menikmati api unggun ini..Lu temenin gua." Mendengar jawaban terang-terangan itu membuat jantungnya berdesir.makan apa ni anak, tumben

Rony merapatkan lagi tubuhnya dan memberanikan diri melingkarkan tangannya di pinggang Salma. Alih-alih menolak, gadis itu malah menyenderkan kepalanya di sela-sela pundak dan ketiak Rony.

Ada yang mengeras tetapi bukan hati. Rony berkali - kali berdehem, untuk menghilangkan kegugupannya. Ia merasa harus menjadi lelaki perkasa yang bisa menguasai suasana.

Salma mendongak, "elu udah ngantuk?"

Terlihat jelas manik mata gadis yang tiba-tiba berubah manja di hadapannya itu.

Rony menggelengkan kepalanya dan menyuruh Salma menyenderkan kepalanya lagi di tubuhnya dengan lembut.

Salma menekuk kedua lututnya dan menaruhnya menyandarkan nya di paha Rony untuk mencari kehangatan.

"Maaf ya Ron..." Lirih Salma.

Gak papa sayang, senyamannya kamu aja, batin Rony

"Udah gak papa, tidur aja. Nanti gua bangunin." Rony menggaruk hidung nya yang tidak gatal.

---------------------------

Tuhan aku mau melakukan ini selamanya💙💙💙😮‍💨

Tuhan aku mau melakukan ini selamanya💙💙💙😮‍💨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salmon HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang