Welcome dear, selamat membaca💗
______
Mapel kimia sangat membosankan untuk Khansa yang memang tidak suka pada mata pelajaran itu. Gadis itu merebahkan kepalanya di atas meja, tangannya memainkan bolpoin dengan lemas. Kapan pelajaran ini selesai, ia sudah muak dengan rumus-rumus itu.
Bel berbunyi, membuat Khansa langsung menegakkan tubuhnya semangat.
"Kuy kantin," ajaknya pada Bella yang duduk di sampingnya juga tengah merebahkan kepalanya di atas meja.
"Enak bener bisa tidur nih bocah," gumam Khansa langsung mengguncang tubuh Bella dengan kuat.
"Bangun woy!"
"Apaan sih, Sa. Ganggu banget, gue lagi mimpiin pacar gue," parau Bella masih memejamkan matanya.
"Ayo ke kantin, gue traktir," Khansa kembali mengguncang tubuh Bella.
Bella menegakkan tubuhnya dengan malas. "Bu Dayu udah keluar?" Tanyanya saat mendengar para murid sudah berisik.
"Udah, ayo buruan,"
"Kalo jajan aja gercep,"
"Keburu mie ayam mang Ojak antri Bell,"
"Iyaaa," Bella melangkah malas saat Khansa menarik tangannya.
Keduanya duduk di meja kantin paling ujung. Lebih tepatnya Bella, karena Khansa sudah ikut mengantri di kedai mang Ojak.
"Hai, Khansa mana?" Bella yang fokus pada ponselnya langsung mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja berbicara.
"Eh, Han. Nyari Khansa?" Lelaki bernama Fathan itupun mengangguk.
"Boleh gue duduk?"
"Duduk aja ngga apa-apa. Khansa lagi antri noh," Bella menunjuk kedai mie ayam yang Khansa datangi.
Bella menajamkan matanya saat kembali melihat Khansa. Tengah ada keributan di antrian itu, tanpa memperdulikan lelaki di hadapannya Bella langsung melangkah menghampiri Khansa.
"Heh, antri dong! Yang laper ngga lo doang!" Khansa menarik bahu seseorang yang tiba-tiba langsung menerobos ke depannya.
Khansa tidak bisa sabar, ini melanggar peraturan. Apalagi orang itu adalah Ibel, salah satu siswi sok cantik di angkatannya.
"Sorry, jangan pegang-pegang gue ya," ucap Ibel dengan tangan mengusap bahunya seolah bekas sentuhan Khansa menghasilkan kuman.
"Najis cewe alay!" Umpat Khansa muak.
Ibel langsung menghadap Khansa karena gadis itu sejak datang membelakangi Khansa.
"Apa? suka-suka cewek cantik lah," katanya menatap Khansa dengan remeh. Gadis itu menatap Khansa dari atas sampai bawah.
"Jauh, dari level kecantikan gue,"
Khansa ingin muntah rasanya menghadapi manusia yang tingkat percaya dirinya melebihi gunung ini. Tak ingin menanggapi, Khansa mendorong Ibel untuk keluar dari antrian hingga gadis itu tersungkur ke samping.
"Khansa!!" Teriak Ibel marah.
"Apaan sih teriak-teriak, berisik! Gue laper ngga ada waktu buat ngomong sama lo,"
Ibel langsung berdiri menatap tangan mulusnya yang kotor. Rok abu-abunya juga basah karena ia jatuh tepat di atas pop ice yang tergeletak di lantai karena ada murid yang tidak sengaja menjatuhkan minumannya tadi.
Ibel yang tak terima langsung mendorong Khansa. "Berani lo sama gue?" Geram Ibel.
Khansa mundur karena dorongan itu. Kini semua murid memusatkan pandangannya pada mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhtar & Khansa
RomanceAKHTAR IQBAL ALFAUZI Cowok datar, cuek, tak tersentuh (katanya). Siapa sangka dia termasuk anggota geng yang waktu SMA terkenal sebagai pentolan sekolah karena sering tawuran. Tidak banyak orang tau sifat asli Akhtar selain orang tua nya dan keempa...