15

507 19 2
                                    

Hai👋 biasakan sebelum membaca pencet vote dulu. Kalau udah, gasss baca!💗

________

"Akhtar! Kenapa pake motor sih?! Ini gue pake rok, susah," Khansa terus mengomel karena Akhtar ngotot ingin mengantarnya ke sekolah, katanya sekalian ia berangkat ke kampus. Mobil cowok itu tengah rusak dan berakhir menggunakan motor besarnya. Namun keduanya belum berangkat sejak lima menit yang lalu.

"Makanya pake rok yang panjang," jawab Akhtar.

"Ish!" Sebal Khansa.

"Terus ini gimana? Keburu telat, Tar ..." rengek Khansa.

"Yaudah tinggal naik, duduknya menyamping, tutup kaki lo pake jaket gue yang lo bawa itu,"

"Takut jatoh, gue naik angkot aja deh,"

Akhtar berdecak. Cowok itu merogoh saku celana bahannya untuk mengambil dompet. Ia mengeluarkan uang lima lembar seratus ribuan dan menyerahkannya pada Khansa.

"Yaudah, nih buat saku lo,"

Mulut Khansa menganga menatap uang itu. "Itu kebanyakan,"

"Nggak apa-apa, buruan berangkat. Gue duluan nggak papa kan? Gue udah telat. Lo hati-hati," ucap Akhtar sebelum menyalakan mesin motornya.

Khansa mengangguk dan mengacungkan jari jempolnya. "Lo juga tiati! Dari tadi gini kan enak," ucap Khansa dengan gumamam di akhir kalimat nya saat ia menatap Akhtar yang sudah melajukan motornya pergi.

******

"Khansa!!!"

"Apasih Bell? Masih pagi nggak usah teriak-teriak,"

"Gue punya gebetan sekarang! Omaygot gue seneng banget, Sa!"

"Iyadeh, yang udah punya gebetan," jawab Khansa malas.

"Kok respon lo cuman gitu sih?" Ujar Bella kesal.

"Ya terus gue harus gimana Bella cantik? Gelar syukuran?"

Bella memukul lengan Khansa karena kesal. Jelas Khansa yang di perlakukan seperti itu tidak terima.

"Stop mukul gue," ujar Khansa menjauhkan tubuhnya dari Bella. Ia menatap Bella memicing kesal.

"Gebetan lo nggak kabur? Ketemu sama cewek yang suka nabok kaya lo gini?" Tanya gadis itu bercanda.

"Kok lo gitu sih, Sa," Bella cemberut.

"Ya gimana, gue jujur loh, Bell,"

"Nabok orang tuh nggak gue sengaja, reflek aja. Itu juga kalo gue lagi seneng kalau nggak pas lagi kesel aja," terang Bella.

"Dengerin ya dek, itu kebiasaan nggak baik yang harus di ilangin, paham?" ucap Khansa dengan nada seperti orang yang lebih tua tengah menceramahi anak kecil.

"Gaya lo,"

Khansa tertawa. "Emang siapa gebetan lo? Kasih tau dong," Kali ini wajah Khansa kembali ceria seperti semula. Tadi memang ia sempat badmood, karena tukang angkot yang tidak memberikannya uang kembalian.

Bella hafal dengan tingkah Khansa yang memang sering berubah-ubah moodnya. Jadi ia tidak mempermasalahkan tingkah gadis itu yang suka sedikit menyebalkan.

Akhtar & KhansaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang