27 - Pengakuan Zara

172 51 84
                                    

ZARA menyimpan tas sekolahnya lesu, Zara bahkan menghiraukan seragamnya yang basah. Tadi, Zara sempat membersihkan diri di temani Fika seusai menerima perundungan dari klien yang meminta jasanya untuk mengerjakan soal. Zara terduduk lesu di samping ranjang tidurnya, Zara sedang dilanda perasaan bingung yang luar biasa.

Bagaimana caranya memberitahu ibunya bahwasannya ia telah dikeluarkan dari sekolah karna telah melakukan hal bodoh!

"Dengan berat hati saya akan menjatuhkan hukuman kepada kamu, Zara. Untuk memberikan hukuman ini, Bapak telah melakukan rapat bersama seluruh Guru. Pada akhirnya, kami akan menegaskan kepada setiap siswa yang melanggar, bahwa peraturan ada itu untuk ditaati dan dijalani dengan sepenuh hati. Melihat kilas balik pelanggaran yang kamu lakukan itu cukup dapat dikatakan serius dan termasuk ke dalam pelanggaran berat. Maka, kami memutuskan bahwa ... bahwa kami sepakat menjatuhkan hukuman untuk mengeluarkan kamu dari sekolah."

Pada akhirnya Zara hanya mampu menyuarakan sedihnya lewat tangisnya yang penuh sesal. Zara membaringkan tubuhnya di atas lantai, menghiraukan rasa dingin yang terasa menyengat kulit.

Suara ketukan pintu terdengar, berselang setelah itu suara Raina terdengar.

"Udah ganti baju belum, Nak? Kalo udah makan dulu, ya. Terus tolong anterin bunga ke rumah customer, ya."

"Oke, Bu." Zara menjawab dengan suara yang ia buat seceria mungkin.

Zara mengusap kasar pipinya, Zara benar-benar merasa terpuruk sekarang. Menjadi korban perundungan, dikeluarkan dari sekolah, rasanya ia benar-benar menjadi seseorang yang paling menyedihkan di dunia.

Zara meraih ponselnya, kemudian masuk ke dalam sebuah room pesan.

Zara

Lo bilangnya ga akan ngebocorin video gue kalo gue nurut sama semua perintah lo. Gue udah ngikutin semua kemauan lo bahkan harus bersikap ga baik sama Fika. Tapi apa? Lo licik banget! Lo malah bersikap seakan lo itu serigala berbulu domba bahkan musuh dalam selimut

Lo siapa sih sebenernya?!!!!

Kenapa lo tega ngebuat hidup gue jadi kaya gini. Kalo gue tau akhirnya lo bakal kaya gini, dari dulu gue ga akan pernah mau nurut sama suruhan suruhan lo buat ngerecokin terus Fika. Lo punya dendam pribadi apa sih sama gue sama Fika?!

Lo kemana sih?!!!

Kenapa ceklis satu gini!!

Zara meremas ponselnya geram, ia kembali menangis. Zara kesal dengan sosok yang akhir-akhir ini selalu mengganggunya.

Zara memang mengakui kalau ia telah melakukan sabotase nilai dengan menukar nilai miliknya dan milik Fika. Namun, Zara dibuat bingung kenapa orang yang selalu mengancamnya itu memiliki videonya saat ia sedang melakukan kegiatan sabotase.

Matanya melirik ke arah jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore. Zara mengusap kembali pipinya, Zara harus bersegera mempersiapkan diri untuk mengantar bunga sekaligus bekerja sebagai seorang waiters pukul 7 nanti. Namun, sebelum itu, Zara mengirimkan sebuah pesan untuk seseorang lebih dulu.

Zara

Kak garda sibuk ga? Aku pengen ketemu

📚🥀📚

Garda sedang membersihkan hidungnya di temani satpam sekolah. Posisi Garda sekarang sedang berada di pos satpam. Tadi, saat Garda menghampiri pos satpam hendak memberitahu jika ia akan meninggalkan motornya di sekolah, Pak Tamrin yang tak lain adalah petugas satpam, menyadari jika Garda mimisan. Maka dari itu, Pak Tamrin buru-buru menyuruh Garda untuk membersihkan hidungnya.

ANGKA DAN EKSPEKTASI [BELUM END-TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang