Part 15

2.8K 163 9
                                    

Abaikan typo
Happy reading

Semua manusia memiliki topeng tersendiri
Untuk menutupi rasa sakit yang di rasakannya.


_Dikta Mhswra_

...

Pagipun tiba.

Dikta bangun dari tempat tidurnya dengan lesu. Saat ia melihat pada jam seketika matanya melebar, sial ia telat!.

Tanpa lama-lama ia bangun dengan terburu-buru, masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Jika mandi terlebih dahulu itu tak memungkinkan.

Butuh beberapa menit akhirnya Dikta selesai memakai baju beserta antek-anteknya.

Saat ia berpaspasan dengan cermin ia menoleh sebentar. "Ajg kenapa mata gue harus bengkak sii," gumamnya. Ia yakin ini pasti karna semalam.

Bukan hanya mata yang membengkak, pipi sebelah kirinya pun memerah dan itu sangat jelas.

"Bodo ah,tambah telat kan."

Setelah nya ia pun keluar dari kamar menuruni satu persatu anak tangga. Tanpa di sengaja ia perpaspasan dengan papanya yang hendak pergi ke dapur.

"Dikta berangkat," pamitnya, akan tetapi Alden tak menanggapi ucapan sang anak ia tetap melanjutkan langkahnya menuju ke dapur.

Melihat kepergian papanya dikta menatap sedu. Harusnya ia bukan yang marah?

Apa papanya tak merasa bersalah atas ucapannya semelam?

Satu tetes kembali meluncur dari pelupuk mata indahnya, Dikta mendongak, menghalang agar air matanya tak kembali turun.Setelahnya Diktapun menghapus air mata itu dengan kasar.

Senakal-nakalnya Dikta, ia masih punya attitude terhadap orang tua.

☆☆☆

Sedangkan di sekolah Aidan dan Rey tengah kebingungan,menunggu orang yang tak kunjung terlihat batang hidungnya.

"Dikta ko tumben ya belum dateng?" tanya Rey pada Aidan.

"Gue juga ga tau, gue takut dia kumat lagi bolos nya."

"Apa karna semalem ya?,kita kan pulang jam tiga," Aidan hanya menggeleng tak tau.

Tak lama dari itu,

Brakk

Seseorang dari luar mendobrak pintu kelas dengan kencang.

"ANJING," pekik Dikta kaget . Bagai mana tidak kaget dia di suguhkan dengan manusia-manusia jangkung, dan sialnya mereka adalah Ketua Osis beserta kawan-kawanya.

"Mampus," gumam Aidan di pojok belakang.

Sedangkan Dikta hanya tersenyum canggung.

'Bodoh,bodoh,bodoh' Dikta membatin.Ia merutuki kebodohannya karna mendobrak pintu dengan keras.

"Udah telat,pake acara ngedobrak pintu lagi." ucap salah satu anggota osis.

Backstreet With KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang