Part 20

2.9K 197 35
                                    


Abaikan typoooo!



Sudah beberapa hari terlewati sejak Dikta di antar pulang oleh Alvaska,dan sejak itu juga papanya tidak lagi melakukan kekerasan padanya.

Kalian ingin tau kenapa Alden tidak lagi melakukan itu? Karna Al sudah mengakui bahwa dia dengan Dikta sudah mempunyai hubungan.

Awalnya Dikta tidak yakin jika hubungnnya akan di restui oleh sang papa akan tetapi ketakutan itu tidak benar, papanya menyetujui hubungnnya. Dikta sangat beruntung akan hal itu, karna papanya tak lagi menyiksa fisiknya.

Dan saat ini di depan café Dikta dan Al mereka berdua sedang menikmati anginnya malam yang begitu menyejukkan.

"Gue ke toilet dulu ya?" ucap Dikta pada kekasihnya.

"Iya."

"Jangan tinggalin gue."

"Iya sayang, yakali gue ninggalin lo, sana gih."

Setelahnya Diktapun melangkahkan kakinya menuju toilet. Toilet itu lumayan jauh dari tempatnya tadi.

Butuh berapa menit  akhirnya Dikta menyelesaikan acaranya, akan tetapi saat ia  membuka pintu toilet tak lama dari itu muncul beberapa orang berbadan kekar di depannya.

"Siapa kalian," tanya Dikta berusaha tenang.

"Kau tak perlu tau kita siapa," ucap orang berbadan kekar trsebut.

Tubuh kecilnya mulai bergetar, ia takut sungguh. Saat akan kabur tangannya di cekal oleh orang itu.

"Lepasin tangan gue anjing!"

Sedangkan orang-orang itu, mereka hanya tertawa kecil.

Dikta semakin memberontak,"Lepasin gue!"

"AL!"

"TOLONGIN GUE!" trikanya berharap sang kekasih bisa mendengar.

Sedangkan orang-orang itu mereka semakin tertawa.

"LEPASIN GUE ANJING!"

Tanpa di sadari satu orang di antara empat orang lainnya ,dia mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

Tanpa lama-lama orang itu langsung membekap Dikta dari belakang,dan itu berhasil membuat Dikta kehilangan kesadarannya.

Setelahnya orang-orang tersebut langsung membawa Dikta keluar dari toilet Café itu, melalui pintu belakang.

Di satu sisi Al tengah kebingungan, mencari kekasihnya yang tak kunjung terlihat.

Setalahnya ia pun pergi menyusul Dikta ke toilet, sesampainya di toilet Al tak menemukan yang ia cari.

"Lo kemana sii," monolognya.

Setelahnya Al langsung mengambil ponsel dari saku celananya dan langsung memanggil No kekasihnya, berharap Dikta akan mengangkatnya.

Akan tetapi suara ponsel Dikta seperti tak jauh dari tempatnya berdiri? Dan Al langsung mencari di mana sumber suara tersebut,dan benar saja ponsel yang biasa Dikta gunakan berada di dalam toilet.

Lalu kemana kekasihnya pergi?

Dengan panik Al langsung pergi keluar meninggalkan café itu.

____

Di lain tempat,di kamar bernuansa hitam putih Dikta masih belum sadarkan diri,dengan kedua tangan dan kakinya terikat di atas tempat tidur.

Clekk

Dengan tiba-tiba datang seseorang dari luar dan mendekat ke arah tempat tidur. Mengelus wajah Dikta lembut dengan tangan kekarnya di barengi dengam senyum smirk nya.

Backstreet With KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang