Part 21

3.4K 183 36
                                    

Minggu sudah berganti bulan dan di mana sekarang hari yang di tunggu-tunggu oleh semua murid Buildings School G.

Tepat pada hari ini akan adanya pertandingan bola basket yang sudah di siapkan dari satu bulan lalu, dan semua siswa/i sudah berbaris rapih untuk siap-siap menonton. Yang akan bertanding hari ini antara Buildings School G. dan Harmony Academy School. Pertandingan yang di adakan antar dua sekolah hanya ingin menyatukan silaturahmi.

Pertandingan di adakan di lapangan khusus Buildings School G. lapangan itu memang khusus untuk pertandingan tidak dengan yang lain,setiap mereka mengadakan pertandingan, lapangan itu akan di gunakan.

Saat ini sepasang kekasih sedang berhadapan satu sama lain di pinggir lapangan.

"Lo bisa," ucap Al menyemangati kekasihnya, karna ia tau bahwa Dikta sedang gugup,bisa di lihat dari keringat dingin yang keluar dari plipisnya.

"Gimana kalo lo aja yang main gue yang jadi cadangan?" balas Dikta berharap Al mau menggantikannya.

"Ga,kalo gue yang turun nanti sekolah kita menang."

"Maksud lo? kalo gue yang maen ga menang gitu!" marahnya.

Mendengar itu Al tersenyum,ia berhasil membuat kekasihnya marah, jika tidak seperti itu Dikta akan tetap merengek minta ia menggantikannya.

"Iya," jawabnya santai di barengi dengan senyum manis khasnya.

"Liat aja nanti, kalo gue menang lo harus ngasih hadiah ke gue."

Al mendekat pada kekasihnya, "Apapun yang lo minta gue bakal kasih, dan bonusnya gue kasih ciuman lebih lama," bisiknya dan itu berhasil membuat wajah Dikta memerah.

"Ekhemm." Dengan tiba-tiba datang seseorang dari samping dan itu berhasil mengejutkan Al dan Dikta.

Orang itu dia sudah menggunakan jersey, dia mendekat pada mereka berdua.

"Meet again baby," goda Rio pada Dikta.

Ya, orang itu Rio.

Dikta yang melihat kedatangan Rio ia terkejut,ia sama sekali tidak mengetahui bahwa lawannya adalah orang yang mengejarnya.

"Ko?" bingung Dikta dengan wajah gemasnya.

Sedangangkan Rio, ia hanya tersenyum.

"Al,ko lo ga ngasih tau gue kalo lawannya dia?!"

Baru saja Al akan menjawab pertanyaan kekasihnya,akan tetapi Rio sudah menyela.

"Kenapa? takut hmm?" ledek Rio dengan senyum smirk nya.

"Dih? Pede banget lo! Gue ga takut ya."

Tanpa memperdulikan ucapan Dikta, Rio mendekat pada Dikta.

"Klo tim gue menang,lo harus jalan sama gue." bisiknya, akan tetapi itu masih bisa di dengar oleh Al.

"Kalo tim gue menang, lo pergi dari kehidupan pacar gue."

Bukan, bukan Dikta yang menjawab akan tetapi itu Al.

Mendengar itu,Rio berbalik menghadap Al dan tersenyum,senyum yang sulit di artikan.

Alvaska menjulurkan sebelah tangannya, " gimana? Deal?" ucapnya.

Tanpa lama-lama Rio langsung membals jabatan tangan itu," Deal " jawabnya.

Setelahnya Rio pun pergi meninggalkan sepasang kekasih itu.

"Al,ko lo gitu ,gue ga mau" rengek Dikta.

Mendengar itu Al maju satu langkah, "Kalo lo ga mau,lo harus menang hmm?" ucapnya dengan kedua tangan berada di pundak si manis.

Backstreet With KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang