Happy reading
Abaikan typo.Selesai makan Al langsung memberikan Dikta obat. Akan tetapi Dikta tak mau menerimanya.
"Nih" ucap Al sambil menyodortkan obat pada dikta.
Dikta hanya menggeleng.
Al yang melihat gelengan Dari pacarnya , ia heran .
"Kenapa?" tanya Al lembut.
Lagi dan lagi Dikta hanya menggeleng.
"Minum ya?"
"Gue gabisa minum obatnya Al" cicit Dikta,akan tetapi itu masih bisa di dengar oleh Al.
Mendengar itu Al terkekeh pelan. Ia memasupkan obat ke dalam mulutnya di susul dengan air,setelahnya mengalihkan obat dari dalam mulutnya ke mulut pacarnya ,lalu ia melilit lidah Dikta dan Dikta pun dengan mudahnya menelan obat itu.
Setelahnya Al melepaskan tautan mereka.
"Hah"
"Mudahkan?
"Lo ngambil kesempatan dalan kesempitan tau ga!" marahnya kemudian
"Ga masalah yang penting lo udah minum obat" ucal Al santai
"Yaudah, sekarang mending lo tidur" lanjutnya
"Kan tadi udah tidur ,masa tidur lagi,"protes Dikta,ia baru saja bangun masa harus tidur lagi?.
"Geser gih" titah Al pada Dikta.
Dikta hanya menurut,ia bergeser ke tengah akan tetapi posisinya masih sama tetap menyamping.
Tanpa lama2 Al langsung naik ke tempat tidur milik Dikta.
Dikta yang melihat itu heran.
"Lo mau ngapain?"
"Nidurin bayi"
"Di sini gada bayi"
"Ada, bayi besar"
"Anjing" marahnya ,ia baru sadar yang di maksud Bayi oleh Al itu dirinya sendiri.
"Stttt"
"Sini" titah Al pada Dikta.
"Ga" tolaknya.
Al menghela napas pelan,setelahnya ia menaruh kepala Dikta di atas tangannya. Ia juga menjadikan tangannya menjadi bantal. Dikta tak menolak, punggungnya kembali sakit.
Setelahnya ia mengelus2 belakang kepala Dikta. Dikta yang merasa nyaman berada di pelukan Al , ia menyusupkan wajah nya di dada bidang Pacarnya.
Tak lama dari itu Diktapun tertidur kembali.
Al yang merasakan tidak ada pergerakan dari Dikta ,ia menyimpulkan bahwa Pacarnya sudah tertidur.
Ia pun ikut tertidur.
Tanpa mereka sadari ada yang memperhatikannya di depan pintu sambil tersenyum. Siapa lagi jika bukan Bi Inah.
☆☆☆
Kini jam menunjukkan pukul 20 : 01. Al sudah bangun dari tidurnya ,akan tetapi Dikta belum juga bangun. Jangan lupakn satu tangannya yang menjadi bantal dari tadi siang .
Al mengambil ponselnya dan mengetikan pesan pada orang tuanya dengan satu tangan.
Family∑
Me
Bun,yah,mlm ini Al nginep di rumah Dikta.Ayah
Dikta siapa Al?
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet With Ketos
Teen FictionSemua anak menginginkan keluarga sempurna, but not all children have it. "Sekarang lo pacar gue gada penolakan," "Dih apaan sih lo gue masih normal ya ajg, gue masih suka cewe, dan gue ga suka batangan apa lagi itu lo," "Terserah lo yang penting sek...