Kidung Samudra

11 3 0
                                    

Hidupku kelam.
Lebih gelap dari dasar samudra.
Aku terombang-ambing di tengah lautan nestapa.
Terhantam kejamnya karang-karang kehidupan.

Aku terpuruk di tengah ombak.
Tenggelam jauh hingga ke titik terdalam.
Deru kapal semakin bising.
Perlahan menggema bagai kidung dilema.

Ragaku tak dapat lagi bergerak.
Otakku tak dapat lagi berpikir.
Mataku tak dapat lagi melihat.
Telingaku tak dapat lagi mendengar.

Ya Allah!
Bantulah aku menghadapi perihnya perjuangan.
Bantulah aku menghadapi sakitnya kehilangan.
Bantulah aku menghadapi pedihnya keistikamahan.

Aku hanya mampu melangitkan bait-bait doa.
Doa yang senantiasa kupanjatkan.
Doa yang senantiasa kuharapkan.
Bukankah Allah itu dekat?
Sedekat nadi di antara dua sujud.

Antologi Puisi Mujahid AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang