Aku terlambat.
Terlampau di belakang.
Tertinggal begitu jauh dari garis terdepan.
Tidak sanggup melangkah dan mengejarnya.Aku kalah oleh hawa nafsu.
Aku kalah oleh kemalasan.
Aku kalah oleh ketidakberdayaan.
Aku kalah oleh rayuan.Saat kaki kembali terayuh
garis paling depan tertutup oleh seribu rintangan.
Rintangan yang besar dan penuh ranjau.
Mengerdilkan diri yang semakin melemah.Aku kembali mematung.
Bukan ini yang kuharapkan.
Aku hanya ingin sampai di titik pemberhentian.
Namun, mengapa semuanya begitu sulit?Kesabaran memang tidak memiliki batas.
Layaknya pahala yang dijanjikan oleh-Nya
sebagai balasan untuk orang-orang beriman.
Namun, apakah aku mampu bersabar sejauh itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Mujahid Allah
PoesíaManusia senantiasa terbuai pada kehidupan dunia yang sementara. Padahal dunia hanyalah senda gurau yang nyata. kehidupan abadi sejatinya di akhirat kelak. Tugas kita di dunia adalah mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Tugas kita adalah berjuang d...