bab 9

8.1K 454 54
                                    


⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛

"Gara abang-" ucapan Varo berhenti saat melihat Kenzo yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri sedang dikerubungi oleh beberapa pemuda disana.

Varo langsung menghampiri Kenzo, sedangkan para pemuda itu langsung sedikit menjauh dari sana.

"Dia adik lo?" Tanya pemuda tadi.

"Iya," jawab Varo singkat.

Ia langsung berjongkok dihadapan Kenzo.

"Maaf ya nunggu lama," ujar Varo kepada Kenzo, yang mendapat anggukan dari bocah itu.

Lalu Varo langsung mengganti pakaian yang di pakai oleh Kenzo, tapi sebelum itu ia membersihkan area yang kotor dengan tisu basah yang sudah di siapkan oleh Keyla.

Varo mengoleskan minyak telon di tubuh Kenzo agar anak itu tetap hangat, lalu memakaikan nya bedak juga.

Sedangkan para pemuda itu yang melihat betapa telaten Varo dalam mengurus Kenzo pun, kagum. Karena mereka belum tentu bisa seperti itu.

Bahkan mereka saja tidak tau kegunaan minyak telon untuk apa.

"Gara ngantuk?" Tanya Varo lembut saat melihat mata si kecil yang mulai memberat.

Kenzo mengangguk pelan. "Milk," pinta Kenzo pelan.

"Iyaa nanti abang bikinin Milk nya ya,"

Setelah selesai, Varo langsung merapihkan itu semua. Lalu menggendong Kenzo berniat membawanya ke uks, karena sepertinya Kenzo mulai mengantuk.

Saat akan keluar, Varo baru ngeh kalau para pemuda itu masih ada di sana dan sedang memperhatikan nya.

"Loh kalian masih ada disini," binggung Varo.

"Hehehe iyaa, lo mau kemana?" Tanya Pemuda itu.

"Uks," jawab Varo singkat.

"Gue duluan," setelah itu Varo langsung pergi dari sana menuju UKS.

Sesampainya di UKS Varo langsung meletakkan Kenzo di salah satu tempat tidur yang ada di sana.

Sedangkan Varo langsung membuka tas yang tadi ia bawa, lalu mengambil susu vanilla yang belum di seduh.

Saat berbalik Varo di kagetkan dengan keberadaan beberapa pemuda tadi, mengapa mereka mengikutinya?

"Kalian ngapain disini?" Heran Varo.

"Gapapa sih kita cuman mau liat tuh bocah, soalnya gemas banget," jawab salah satu pemuda itu, sedangkan Varo tidak menganggapi.

Varo langsung menyeduh susu untuk Kenzo, untung saja disitu ada dispenser. Jadi memudahkan Varo untuk membuat kan susu untuk Kenzo.

Varo mengetes suhu susu tersebut di tangannya, setelah terasa pas. Baru ia berikan kepada Kenzo yang sudah sangat mengantuk.

Varo membenarkan cara tidur Kenzo, lalu memberikan susu tersebut yang langsung di minum oleh Kenzo.

"Pelan-pelan, nanti keselek loh," ujar Varo lembut sambil mengusap pelan kepala Kenzo.

Varo duduk di samping Kenzo tidur, sedangkan para pemuda tadi duduk di tempat tidur yang berada di sebelah Kenzo.

Drttt

Tiba-tiba handphone Varo berbunyi tanda ada panggilan masuk.

Bang Ken🐱

"Halo bang, kenapa?"

"Kenzo gimana? Rewel ga?"

"Engga kok, tadi dia abis makan eskrim terus sekarang lagi tidur,"

"Syukur kalau gitu, maaf ya ngerepotin,"

"Engga kok bang, Rey juga dulu nya gitu kan sama abang. Jadi anggap ajah balas budi hehehe,"

"Hhh bisa ajah kamu Rey,"

"Abang lagi pesawat ya?"

"Iyaa bentar lagi juga nyampe ini,"

"Yaudah hati-hati ya bang,"

"Iyaa Rey, kalau gitu abang tutup dulu ya telpon nya,"

"Iyaa bang, bye,"

"Bye baby,"

Tutt

Drttt

Handphone Varo kembali berbunyi, melihat nama yang tertera disana Varo langsung menghela nafas pelan.

Anak setan😈

"Ngapain lo?"

"Heh anak dajjal, lo ngapain pindah sekolah? Mana ga ngasih tau gue lagi," omel disebrang sana.

"Eh anak setan! Gue dan nyoba buat ngehubungin lo ya, tapi lo nya kaga aktif! Lagian sih ngebucin mulu kerjaan lo," kesal Varo.

"Gausah bawa-bawa itu kale, lo pindah ke sekolah mana?"

"SMA Negeri Galaksi,"

"Eh si anjing malah pindah kesitu,"

"Heh anak babi terserah gue lah mau pindah kemana, kalau mau mending sini pindah. Kagausah banyak bacot lo, dah lah males gue ngomong sama lo, bye,"

Tuttt

Panggilan pun dimatikan sepihak oleh Varo.

Lalu ia menatap Kenzo yang sudah terlelap, dengan pelan Varo mengambil dot yang berada di mulut Kenzo lalu mengganti nya dengan peng.

Varo menatap para pemuda yang sedang menatap kearah nya dan Kenzo. "Kalian ga masuk?" Tanya Varo kepada mereka.

Dengan serentak mereka menggeleng pelan, kecuali satu pemuda yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara apapun selain tatapan tajamnya.

"Males," jawab mereka.

"Owh iya nama lo siapa? Kenalin nama gue Rafael Zaidan Pradipa, lo bisa panggil gue Fael," jelas Fael.

"Kalau gue Revan samudra Franklin, lo bisa panggil gue Revan," ujar Revan.

"Kalau gue Raka Faresta Mahendra, panggil ajah Raka," ujar Raka.

"Adelvan Xavier Melviano Gladstonius, Xavier," ujar Xavier dingin.

"Kalau gue Reyvaro Achilles Garfield Ryder Xeyen, kalian bisa panggil gue Varo atau apapun itu. Asal jangan Rey," jelas Varo.

Mereka mengernyit kan dahinya binggung. "Lah emang nya kenapa?" Tanya Fael.

Varo terdiam sesaat. "Tidak perlu tau, intinya jangan pernah panggil nama itu," tekan Varo membuat mereka mengangguk mengerti.

"Owh iyaa btw nama lo ada Xeyen nya. Lo anggota keluarga Xeyen ya?" Tanya Raka.

"Gue putra bungsu nya," jawab Varo sambil tersenyum miris.

Sekarang mereka mengerti kenapa tidak boleh memanggil Varo dengan sebutan Rey.

"Owh so-sorry," ujar Raka tak enak.

"It's okey, lagian dah lama kok kejadiannya," ujar Varo sambil tersenyum membuat mereka terpana dengan paras Varo yang cantik dan imut secara bersamaan.

"Eughh abang," gumm Kenzo tapi masih menutup matanya.

Varo mengelus pelan rambut Kenzo. "Suttt, abang disini," ujar Varo pelan.

Kenzo pun langsung tertidur kembali dengan nyenyak. "Lo udah biasa ya ngurus anak kecil?" Tanya Revan.

"Gatau juga, cuman gue suka di ajarin sama kak Key. Soalnya Kenzo sering di titipin ke gue kalau abang sama kakak gue lagi ke luar negeri," jelas Varo, yang langsung dipahami oleh mereka.

"Lo tinggal sama abang lo?" Tanya Fael.

"Gue tinggal sendiri di apart," jawab Varo.

"Lo udah punya pacar belom?" Tanya Revan, Varo mengerutkan dahinya binggung. Mengapa pertanyaannya semakin aneh?

"Gue ga tertarik buat pacaran," jawab Varo.

"Kalau misalnya ada yang pengen lo jadi pacarnya, lo mau ga?"

"Hah?"

Transmigrasi Elyen (BL) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang