⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛
"Vier! Cepetan ih. Nanti kita telat loh," decak Reyvaro kesal karena dirinya dan Xavier telat bagun akibat Xavier mengajak nya nonton waktu malam.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7: 45 yang artinya 15 menit lagi bel berbunyi.
"Sabar sayang," jawab Xavier, sambil keluar dari kamarnya dengan pakaian sekolah yang sudah melekat ditubuhnya.
"Cepetan," galak Rey.
"Iya sayang iyaa," jawab Xavier lelah karena sedari tadi terus terkena omel oleh sang kekasih.
Setelah itu mereka pun langsung keluar dari apart Xavier, Xavier mengendarai motornya kesekolah dengan Rey diboncengannya.
Dengan kecepatan penuh Xavier mengendarai motornya menuju kesekolah, dan benar saja jika mereka telat sedikit mungkin gerbang tersebut sudah di tutup oleh satpam yang ada di sana.
Brummm
"Astagfirullah, anak muda jaman sekarang emang kurang sopan ya. Lama-lama saya pensiun jadi satpam disini," gumam satpam tersebut.
Xavier memarkirkan motor, Reyvaro segera turun dari sana untung saja bel sekolah sudha berbunyi jadi sekolah parkiran sekolah sepi.
"Untung ajah ga telat," ujar Rey.
"Kan apa aku bilang, kita gabakal telat sayang," ujar Xavier santai.
"Berisik kau, ini juga gara-gara kamu ya. Udah lah aku mau ke kelas dulu bye," ketus Rey lalu pergi dari sana meninggalkan Xavier sendiri diparkiran tersebut.
"Gini amat punya Cowo," ujar Xavier dengan wajah tertekan nya.
•••
Sesampainya dikelas, Rey langsung duduk di bangkunya dan menenggelamkan kepalanya diatas lipatan tangannya.
"Lo kenapa Ro?" Tanya Aldo penasaran.
"Gapapa cuman lagi bete ajah," jawab Rey ketus.
"Lah bete kenapa lu?" Tanya Deon.
"Kepo lo," kesal Rey.
"Sensi amat lo hari ini," ujar Gema.
"Bacot lo pada,"
Aldo, Deon dan Gema saling bertatapan seorang berbicara lewat pikiran.
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢?"
"𝘎𝘢𝘵𝘢𝘶,"
"𝘓𝘢𝘨𝘪 𝘱𝘮𝘴 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯," kurang lebih seperti itu lah isi pikiran mereka.
Tak lama guru yang akan mengajar pun masuk. "Selamat pagi anak-anak," sapa guru perempuan tersebut ramah.
"Pagi bu," jawab siswa ataupun siswi yang berada didalam kelas tersebut.
"Baiklah sekarang buka halaman bla bla bla..... "
Kringg
"Karena bel sudah berbunyi, mari kita akhiri pelajaran hari ini. Semoga apa yang ibu sampai kan kepada kalian bisa kalian dengar dan pahami, kalau begitu ibu permisi,"
"Akhirnya istirahat juga, udah ngebul nih otak gue," keluh Gema.
"Bukan cuma lo Gem, gue juga sama," ujar Aldo.
"Kantin kuy," ajak Rey.
"Skuyy, gue juga udah lapar nih," kata Deon semangat 45.
Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin.
Sesampainya dikantin, mereka memilih meja paling pojok. Karena merunut mereka itu adalah tempat ternyaman untuk makan ataupun beristirahat.
Skipp pesan makanan
Saat sedang asik makan, tiba-tiba ada yang menghampiri meja tempat mereka makan dan ingin gabung bersama mereka.
"Permisi boleh kita gabung? Tanya pemuda tersebut yang tak lain adalah Revan Dkk.
Deon, Aldo dan Gema saling tatapan, lalu beralih menatap Rey.
Rey yang tadinya sedang sibuk makan pun, merasa di tatap langsung mengalihkan pandangannya kearah ketiga sahabat nya. Rey menaikan sebelah alisnya binggung.
Dengan serempak mereka bertiga langsung memberi kode dengan mata yang melirik Revan dkk.
Lalu Rey menatap Revan dkk. "Duduk ajah," ujar Rey lalu kembali melanjutkan makannya.
Xavier menghela nafas pelan melihat itu, sedangkan teman-temannya menatap Xavier binggung, ada apa dengan Xavier dan Rey? Pikir mereka.
"By maafin Vier ya," ujar Xavier lembut sambil menggenggam sebelah tangan Rey, karena kebetulan Xavier duduk berhadapan dengan Rey.
"Uhukk," mereka tersedak saat mendengar perkataan Xavier.
Rey melepaskan genggaman Xavier pada tangan nya. "Apaan sih, malu-maluin," ketus Rey dengan wajah yang memerah menahan malu.
"Kalian ada hubungan?" Tanya Revan.
"Ga/Ya," jawab kedua barengan.
Xavier menatap Rey tak Terima. "Kok engga sih by," kesal Xavier.
"Ya emang engga," jawab Rey tak perduli sambil memakan makanan nya santai.
"Loh terus yang kemarin apa?" Tanya Xavier ambigu.
"Kalian habis ngapain kemarin?" Tanya Raka yang penasaran.
"Ga ngapa-ngapain," jawab Rey ketus.
"Lo kalau ngomong gausah ambigu gitu ya Sat," kesal Rey ia tidak mau teman-temannya berpikiran macam-macam tentang dirinya dan Xavier.
"Maksudnya kan kemarin kamu mau jadi pacar nya Vier," ujar Xavier menatap Rey dalam.
"Perasaan gue ga bilang kalau kita pacaran deh," ujar Rey.
Teman-temannya hanya menjadi penonton antara sepasang kekasih? Yang sedang bertengkar itu.
"𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘰𝘮𝘣𝘭𝘰 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘦𝘮," batin mereka, sambil melanjutkan makan dengan disuguhi tontonan gratis yang lumayan menyenangkan dan menegangkan pikir mereka.
15 vote dan 5 komen, maka bab selanjutnya akan segera publish 🥰🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Elyen (BL) [END]
RandomJudul awal : Transmigrasi Rey Versi [ BL ] penasaran? langsung baca ajah ya bxb gay bl Hati-hati salah lapak