⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛Sudah beberapa hari semenjak kejadian tak mengenakan itu terjadi, hubungan Rey dan Xavier semakin renggang karena Rey begitu menjaga jarak dengan Xavier bahkan Pemuda itu tak segan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas untuk Xavier.
Sedangkan Xavier terus berjuang untuk membuat Rey kembali mengingat nya dan selama itu pula Elvaro tinggal bersama daddy serta abang-abang nya.
Xavier sudah mencoba untuk meminta bantuan orang tuanya tapi mereka tidak mau membantu membuat Xavier kelimpungan.
"Semuanya udah siap Rey," ujar seorang pemuda kepada Rey.
"Thanks udah mau bantuin gue," ujar Rey sambil tersenyum tulus.
"Urwel, lagian kan lo temen kita masa ga dibantu sih, jahat banget dong," ujar Gema, masih ingat dengan Gema, Aldo dan Deon? Ya mereka sahabat Rey sewaktu SMA.
Sedangkan Rey hanya tersenyum mendengar itu, ia sangat beruntung karena memiliki teman sepertinya mereka.
"Btw lo udah nyiapin kado apa?" Tanya Aldo.
"Gue udah nyiapin kado spesial buat dia," jawab Rey sambil tersenyum.
"Wih apaan tuh," goda Deon, ia tau apa maksud dari kado spesial itu.
"Rey," panggil Aiden.
Rey menoleh kearah daddy nya. "Ya kenapa dad?" Tanya Rey.
"Acara nya jam berapa?" Tanya Aiden sambil duduk disamping anak bungsunya itu.
"Sekitar jam 8 malem, di hotel ******," jawab Rey.
"Udah siap?" Tanya Aiden lagi.
"Udah, dibantu sama mereka," jawab Rey sambil menatap sahabat-sahabat nya.
Aiden menatap sahabat anaknya itu yang sedang tersenyum kearah nya, Aiden pun ikut tersenyum. "Makasih udah bantu anak om,"
"Iya om sama-sama, "
"Lebih baik sekarang kamu siap-siap, ini udah sore,"
"Iya dan bentar,"
•••
"Woi Xavier," panggil Raka kepada Xavier yang sedang berdiri dipembatas jalan.
Masih ingat Raka, Rafael dan Revan? Ya mereka sahabat Xavier sewaktu SMA bahkan sampai sekarang persahabatan mereka masih ada.
Xavier menoleh kearah para sahabatnya sebentar lalu kembali melihat lurus kedepan dengan pandangan kosong, mereka bertiga hanya bisa menghela nafas pelan melihat sahabat mereka yang seperti ini.
"Ngapa lo disitu? Jangan bilang lo mau bundir ya?" Rafael menatap Xavier tak percaya.
"Kaga," hawb Xavier dingin.
Drttt
Handphone Revan berbunyi tanda ada telpon masuk, Revan segera mengangkat telpon tersebut.
"Halo kenapa yang?" Tanya Revan kepada si penelpon.
"Apa?!" Teriak Revin membuat mereka bertiga terkejut.
"Kenapa sih lo pake teriak-teriak, jantungan gue denger nya," omel Rafael.
"Stttt,".
"Iya yang kita otw sekarang kesana," ujar Revan panik membuat ke tiga sahabatnya binggung.
"Kenapa?" Tanya Xavier.
"Kita harus ke hotel ***** sekarang, Rey diculik dan disekap disana," panik Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Elyen (BL) [END]
RandomJudul awal : Transmigrasi Rey Versi [ BL ] penasaran? langsung baca ajah ya bxb gay bl Hati-hati salah lapak