bab 22

4.1K 196 13
                                    

⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛

3 tahun kemudian...

(Niat nya sih mau diperpanjang lagi, tapi aku udah kehabisan ide😭🙏)

Sudah 3 tahun berlalu dan Xavier masih belum bisa menemukan keberadaan Reyvaro, entah dia dan bawahannya yang terlalu payah atau memang Rey yang terlalu pintar dalam hal bersembunyi? Entah lah

Tapi walaupun begitu Xavier masih berusaha untuk mencari keberadaan kekasih nya? Kekasih? Menurutnya Rey masih menjadi pacarnya karena belum ada persetujuan dari Xavier kalau mereka memang benar-benar putus. So Rey masih menjadi kekasihnya.

Intinya sekarang Xavier sudah menjadi pemimpin di perusahaan nya, walaupun pria itu masih kuliah. Tapi dia sudah bisa Memimpin perusahaan atas bantuan dari sang daddy.

Dan untuk Rey? Pemuda manis itu hanya berdiam diri dirumah tanpa melakukan kegiatan apa pun, setelah lulus SMA dia menjadi pengangguran dirumah. Awalnya Rey ditawari untuk kuliah tapi dengan halus lelaki manis itu menolaknya dengan alasan tidak mau pusing 7 keliling, memang aneh tapi itu nyata.

Saat ini Rey tengah berada di ruang keluarga sambil menonton televisi, ah tidak lebih tepatnya bermain handphone karena televisi tersebut dianggurkan oleh Rey.

Reyvaro tengah melihat-lihat negara mana yang ingin ia datangi, karena Rey merasa bosan jika terus-terusan berada di Swiss. Reyvaro juga butuh hiburan untuk merileks  nya pikiran dan juga batinnya😌

Untuk Xavier sebenarnya Rey masih sangat mencintai pria itu tapi mau bagaimanapun orang tuanya tidak akan merestui dan sepertinya mereka juga memang tidak berjodoh jadi terima saja takdir yang ada.

Pilihan Rey jatuh pada Negara Jepang, ia tertarik untuk berjelajah ke Jepang. Karena menurut nya negara itu unik dan memiliki daya tarik tersendiri membuat Rey begitu ingin mengunjunginya.

Lagian Rey yakin bahwa Xavier sudah tidak mencari keberadaan nya, sudah 3 tahun... Pria itu tidak mungkin terus mencarinya bukan? Karena 3 tahun itu bukanlah waktu yang sebentar melainkan sangat lama, jadi Rey yakin bahwa tidak masalah jika dirinya mulai keluar dari tempat persembunyian nya.

"Baiklah sudah ku putuskan bahwa aku akan menjelajah ke Jepang, Jepang I'm coming," semangat Rey.

Reyvaro juga akan mengajak Ardev untuk menemaninya ke Jepang, kebetulan pemuda itu sedang libur Kuliah jadi tak apa ikut dengan nya ke Korea untuk menenangkan pikiran.

Reyvaro beranjak dari duduknya, ia naik ke lantai atas menuju kamar Ardev karena pemuda itu sedang berada dikamarnya masih tertidur akibat bergadang tentunya.

Tok

Tok

Tok

"Bang Ardev bangun dong bang," Rey terus menggedor kamar Ardev dengan kencang sehingga membuat si pemilik kamar itu terbangun, bukan hanya Ardev yang terbangun dari tidurnya tapi para kucing, ayam dan burung pun ikut terbangun karena suara gedoran pintu yang begitu keras.

"Ya ampun dek, ngapain dah gedor-gedor pintu? Gangu orang tidur bae," ujar Ardev sambil menguap dan mata yang masih tertutup karena merasa mengantuk.

"Bang kita kek Jepang yok, pengen healing aku tuh bang. Bosen dirumah mulu udah kek buronan ajah ga bisa keluar rumah," keluh Rey.

"Kamu tuh yang bener ajah mau ke Jepang, emang nya bisa dapet izin dari om Aiden? Kalau abang mah tak yakin lah," ujar Ardev.

"Ya mangkanya abang bantu adek buat ngomong sama daddy biar dikasih izin," ujar Rey dengan wajah yang memelas membuat Ardev ingin menampol wajah pemuda manis dihadapan nya ini.

"Ck iya deh iya, yodah sono kau ganggu orang tidur ajah. Gatau apa tadi tuh lagi mimpi indah," gerutu Ardev kesal kepada sepupunya itu.

Reyvaro cengegesan mendengar itu. "Hehehe maaf ya abang kuh tersayang tercinta and makasih bang atas bantuan nya. Kalau begitu adik mu yang baik hati ini pamit undur diri permisi," setelah mengatakan itu Rey langsung ngacir pergi dari sana soalnya takut dia tuh kalau Ardev berubah pikiran kan bisa berabe.

Nanti dia ga bisa healing healing ke Korea.

"Dasar  anak itu," Ardev menggeleng pelan melihat tingkah laku anak dari om nya itu.

••

Tok

Tok

Tok

"Masuk,"

Ceklek

"Ada apa?"

"Maaf Pak saya hanya ingin menyampaikan bahwa nanti lusa bapak harus ke Korea untuk membahas tentang pembangunan hotel disana," ujar sekertaris perempuan itu sopan.

(Maaf ya kalau salah, maklum author gatau soal beginian 😁🙏)

"Hmm," dehem nya.

Kalau begitu saya pamit undur diri, permisi pak," setelah itu sekertaris tersebut langsung keluar dari ruangan bos nya itu.

Lelaki tersebut tak lain dan tak bukan adalah Xavier, ya sekarang dia yang menjadi pemimpin di perusahaan milik sang daddy.

Paras yang tampan, tubuh tegap tinggi membuat nya menjadi incaran kamu hawa dan adam.

"Kamu dimana baby? Apakah kamu tidak merindukan ku?" Xavier terus memandangi foto yang berada berada dipelukan nya.

"Aku berjanji tidak akan melepaskan mu jika Aku menemukan mu sayang," Xavier menyeringai sambil menatap foto itu penuh obsesi dan mengelus nya pelan.

•••

"Daddy," panggil Rey sambil berlari mendekati sang ayah lalu memeluknya erat yang dibalas tak kalah erat oleh Aiden.

"Ada apa boy?" Tanya Aiden heran, karena setiap Rey seperti ini pasti ada maunya.

Rey menatap sang daddy sambil tertawa cengengesan. "Hehehe daddy, boleh ga Rey ke Jepang? Sama bang Dev kok serius, Rey bosen disini mulu pengen healing healing gitu," ujar Rey dengan wajah imutnya membuat Aiden gemas.

Ia bisa saja meng iya kan, tapi ia juga khawatir jika Rey akan bertemu dengan Xavier karena pemuda itu tidak ada lelahnya dalam mencari Rey.

"Baiklah tapi dengan satu syarat,"

Rey menatap Aiden serius. "Apa syaratnya?" Tanya Rey.

"Kamu harus mau ikut meeting ke Korea bersama Ardev," Aiden tersenyum penuh kemenangan, ia tau kalau Rey tidak pernah mau ikut meeting keluar Swiss karena setiap Aiden mengajaknya anak itu selalu memiliki banyak alasan.

Jika kalian bertanya apakah Rey bisa? Jawabannya tentu bisa walaupun Rey tidak kuliah tapi anak itu diajari oleh daddy ataupun abang-abang nya. Bahkan ini bukanlah meeting pertamanya melainkan untuk kesekian kalinya dan hasilnya pun selalu memuaskan membuat Aiden dan anak-anak nya bangga terhadap Rey.

"Apakah tidak ada syarat lain?" Keluh Rey.

"Tentu tidak ada baby," jawab Aiden.

"Haaa baiklah," setuju Rey membuat Aiden terkejut, segitu inginnya kah dia ke Jepang hingga menerima tawaran Aiden yang selalu Rey tolak.

Jika sudah seperti ini tidak ada alasan untuk nya menolak keinginan Rey untuk pergi berlibur ke Jepang.

"Kapan dad?" Tanya Rey.

"Lusa," jawab Aiden yang baru tersadar dari keterkejutan nya.

Reyvaro memutar bola matanya malas, kenapa harus besok? "Cepat sekali," keluhannya lalu langsung pergi dari sana menuju kamarnya dengan berjalan gontai.

Aiden hanya menatap sang anak sambil menggeleng kan kepalanya, kebiasaan yang sulit dihilangkan pikir Aiden.














•••

Helo helo kawan-kawan, kembali lagi dengan aku author yang baik hati dan tidak sombong hehehe pd kali ya aku😁😁🙏

Jangan lupa vote and komen

Thank you thank you 😘

Transmigrasi Elyen (BL) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang