bab 15

6.3K 290 8
                                    

        ⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛

Saat ini Reyvaro dan Xavier tengah berada dikamar Xavier, tapi sedari tadi mereka berdua hanya diam tanpa ada yang mengeluarkan suara.

"Rey," panggil Xavier memulai pembicaraan, ia sedang duduk dipinggiran kasur dengan kepala yang terus menunduk.

Rey yang tadinya tengah berbaring sambil menatap langit-langit langsung menoleh kearah Xavier dan menatap pemuda tampan itu.

"Ya, kenapa Vier?" Tanya Rey.

"Rey harus banget ya ikut?" Tanya Xavier tanpa melihat Rey, karena jujur saja ia tidak ingin ditinggal oleh Rey.

Rey menghela nafas pelan, sebenarnya ia juga ingin menolak tapi apalah daya. Reyvaro tidak bisa melakukan itu karena suatu alasan.

"Maaf Vier, Rey gabisa nolak perkataan bang Ken," jawab Rey.

"Berapa lama?" Tanya Xavier.

"Biasanya 1 kalau engga 2 minggu," jawab Rey.

Xavier langsung beranjak dari duduknya dan ikut berbaring disamping Rey dan memeluk tubuh Rey yang sudah menjadi candu baginya.

"Lama," rengek Xavier.

Reyvaro terkekeh gemas sampai-sampai ingin membuat Xavier ke sungai Amazone, bercanda hehehe.

Rey mengelus pelan rambut Xavier. "El usahain biar pulang lebih cepat," ujar Rey memberi pengertian kepada Xavier.

"Janji?"

"Janji sayang," jawab Rey membuat Xavier salting karena dipanggil sayang oleh Rey.

"Sekarang tidur ya, liat noh udah jam 10 malem," ujar Rey yang memang benar apa adanya.

Xavier mengangguk pelan didada bidang Rey, tak lama terdengar dengkuran harus dari kedua insa itu.

•••

Tak terasa matahari sudah menunjukkan sinarnya, salah satu dari kedua manusia itu mulai terbangun karena sinar matahari pagi yang masuk lewat celah-celah jendela.

"Hoamm, udah pagi ajah," gumam Rey.

Ia melihat jam disampingnya, ternyata sudah menunjukkan jam 7 pagi.

"Lah udah siang," kaget Rey, ia segera bergegas membangunkan Xavier.

"Vier bangun," sambil menepuk pelan pipi Xavier, tak lama pemuda itu terbangun karena merasa terusik.

"Hmm bentar ay," gumam Xavier lalu tidur kembali.

Rey menghela nefas pelan melihat itu, jika seperti itu ia bisa telat. Karena jam penerbangan itu jam 8.

"Vier cepet bangun ih, nanti aku kena omel bang Kenan kalau telat," kesal Rey sambil mencoba membangunkan Xavier lagi.

Mendengar itu Xavier segera bangun dari tidurnya dengan posisi duduk, ia lupa jika sekarang Rey akan pergi ke Amerika. "Kamu dulu yang mandi tidurnyar Xavier.

"Baiklah," Rey langsung turun dari kasur dan bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Xavier menghela nafas pelan, karena jujur saja ja tak rela jika Rey harus pergi. Ia dan Rey baru bertemu beberapa hari masa sudah dipisahkan lagi Kesal Xavier.

Tak lama Rey keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih fresh. "Cepet mandi sama," ujar Rey yang di iyakan oleh Xavier.

Rey keluar dari kamar dan langsung menuju dapur untuk membuat sarapan, ia memilih menu nasi goreng karena itu lebih simpel dan menghemat waktu pikir Rey.

Saat sedang serius dengan acara masaknya itu tiba-tiba ada yang memeluk nya dari belakang, siapa lagi jika bukan bayi besarnya.

"Kami minggir dulu, aku susah masaknya nih," kesal Rey.

Karena tak mau membuat Rey tambah kesal akhirnya ia memilih mengalah dan duduk dikursi yang dihadapannya ada meja makan.

Beberapa menit kemudian masakan Rey sudah jadi dan mereka pun makan, makanan tersebut dengan khidmat.

Drttt

Handphone Rey berbunyi ternyata itu kenan yang menelpon nya.

              Bang Ken

Halo kenapa bang?

Lagi dimana?

Masih diapart lagi sarapan

Yaudah lanjutkan saja, tapi jangan lama ya

Iya bang, bentar lagi Rey kesitu kok

Okee

Tuttt

"Kenapa by?" Tanya Xavier.

"Gapapa kok Vier, cuman nanya masih dimana," jawab Rey yang mendapat anggukan dari Xavier.

Selesai sarapan mereka langsung meluncur menuju bandara karena kenan dan Keyla sudah menunggu disana.

"Maaf bang telat," ujar Rey.

"Iyaa gapapa, lagian belum kok," jawab Kenan sambil menggendong Kenzo.

Yang sedari anteng dan tidak rewel karena sedang asik dengan cemilan yang sudah Keyla siapkan khusus untuk sang putra.

Skip

(Author males ngetik)

Sesampainya di Amerika.

"Kita mau ngapain kesini bang?" Tanya Rey penasaran.

"Nanti juga kamu tau Rey," jawab Kenan sambil mengusap rambut Reyvaro.

Saat ini mereka sedang menunggu jemputan dari orang suruhan Kenan.

"𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘸𝘢 𝘙𝘦𝘺,"

Tak lama ada sebuah mobil hitam yang berhenti dihadapan mereka. "Maaf saya telat tuan," ujar pria itu sambil menunduk.

"Hmm," jawab Kenan lalu mereka pun langsung masuk kedalam mobil tersebut.

"Abang kenapa kucing melahilkan dan bukan beltelul?" Tanya Kenzo kepada Rey, membuat Rey terdiam binggung harus jawab apa.

Sedangkan Kenan dan Keyla hanya menggelengkan kepalanya heran dengan pertanyaan sang putra.

"Emm mungkin karena sudah takdir," jawab Rey asal membuat Kenan dan Keyla terkekeh mendengar nya sedangkan Kenzo mengangguk percaya.

"Abang nanti Gala tidul ama abang ya," pinta sikecil.

"Siap kapten, nanti kita tidur bareng," jawab Rey membuat Kenzo senang.

"Kenapa?" Tanya Kenan saat melihat ekspresi anak buahnya yang sedang menyetir itu tampak takut.

"Maaf tuan, rem mobil blong," jawab orang itu membuat mereka panik.

"Apa?! Bagaimana bisa," marah Kenan yang langsung ditenangkan oleh Keyla karena saat ini bukan waktu yang pas untuk marah-marah.

"Tidak usah marah, ini bukan kesalahan dia lebih baik sekarang kita pikirkan cara agar bisa keluar dari sini," ujar Keyla yang disetujui oleh mereka.

"Didepan nanti belok kanan," intruksi Kenan karena itu tau disebelah saja ada tumpukan jerami yang mungkin bisa membantu mereka, kenapa Kenan bisa tau karena ia sudah sangat hafal dengan tempat ini.

"Ba-baik tuan," jawab pria itu saatnya tiba pria itu langsung memutar stir untuk belok kearah kanan, tapi naasnya diarah yang berlawanan terdapat mobil truk yang melaju dengan kecepatan diatas rata-rata membuat mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.

"AAAAAAA,"

Brughhh

Prangg

Brughhh



















Penasaran dengan kisah selanjutnya?

Silahkan ditunggu bab selanjutnya

Jangan lupa vote dan komen, biar author semangat 😁

Terimakasih telah mampir

Transmigrasi Elyen (BL) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang