⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛
"Gimana kok bisa Reyvaro dibawa sama tuh bocah?" Tanya Aiden kepada Ardev, saat ini mereka berdua sedang duduk di sofa yang berada diruang keluarga.
"Dev juga gatau om, soalnya kita rapat bareng," jawab Ardev sambil meringis pelan dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Aiden menghela nafas pelan bagaimana ini bisa terjadi? Jika sudah begini apa yang harus Aiden lakukan? Cemas? Tentu saja cemas tapi Aiden yakin kalau Xavier tidak akan macem-macem terhadap putra bungsunya itu.
"Permisi tuan, didepan ada yang ingin bertemu dengan tuan," beritau salah satu penjaga yang ada disana.
Aiden menggerutkan dahinya bingung. "Suruh masuk," perintah Aiden.
"Baik tuan," penjaga itu sedikit menunduk lalu pergi dari sana.
Tak lama tamu tersebut masuk, ternyata mereka sepasang suami-istri yang tak lain adalah Vito dan Aruna, masih ingat mereka? Ya mereka orang tuan Xavier.
Aiden sempat terkejut saat melihat mereka tapi segera mengubah ekspresi nya kembali menjadi datar. "Duduk," ujar Aiden dingin.
"Apakah begitu cara menyambut tamu, tuan Aiden?" Tanya Vito sambil tersenyum mengejek kearah Aiden, membuat Aiden kesal dan ingin membuat pria dihadapan nya ini.
Aiden memutar bola matanya malas. "Ada apa sampai kalian datang kesini?" Tanya Aiden menaikan sebelah alisnya.
"Ya sepertinya kita tidak bisa basa-basi sayang," ujar Vito kepada Aruna membuat wanita itu tertawa pelan.
"Kau benar sayang, lihatlah tatapan tajamnya sepertinya leser yang ingin membunuh kita," canda Aruna yang Diangguki Vito.
"Jika ingin bermesraan lebih baik jangan disini tuan dan nyonya sekalian," cibir Aiden malas.
"Mereka berdua terkekeh mendengar itu, sedangkan Ardev hanya menjadi pendengar yang baik.
Tiba-tiba datang seorang maid. "Permisi tuan nyonya, ini minuman nya," ujar salah satu maid disana sambil menaruh minuman serta beberapa camilan untuk tamu tuanya itu.
"Makasih bi," ujar Ardev sopan yang mendapat anggukan dari maid itu lalu pergi dari sana.
Vito dan Aruna langsung mengubah raut wajahnya menjadi serius. "Aku ingin kau merestui hubungan Rey dan Xavier," ujar Aruna menatap Aiden serius tak ada lagi wahah menyebalkan dan ramah yang di tunjukkan wanita itu.
Aiden tersenyum remeh kepada Aruna dan Vito. "Mengapa aku harus menyetujui hubungan mereka?"
"Kamu tidak ingin melihat anakmu bahagia Den?"
"Tentu saja aku ingin melihat nya bahagia, tapi tidak dengan hubungan mereka berdua aku tidak merestui nya,"
"Kenapa? Kenapa kamu begitu menentang keras hubungan mereka?"
"Apakah Xavier bisa menjamin keselamatan anak ku? Untuk kebahagiaan aku memang yakin Xavier bisa tapi untuk keselamatan aku meragukan itu,"
"Aku yakin Xavier bisa menjaga Reyvaro dengan baik," yakin Aruna.
"Mengapa kamu begitu yakin?" Aiden menatap Aruna sambil menaikan sebelah alisnya, lalu Aiden menyenderkan punggungnya kepada sandaran sofa sambil melipat tangannya didepan dada.
"Karena aku sudah mengenal Xavier, dia anakku jadi aku mengenal betul sifat dia seperti apa. Xavier tidak akan membiarkan sesuatu yang sudah menjadi milik nya terluka apalagi Reyvaro adalah cinta pertamanya sedari Xavier kecil," jelas Aruna meyakinkan Aiden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Elyen (BL) [END]
De TodoJudul awal : Transmigrasi Rey Versi [ BL ] penasaran? langsung baca ajah ya bxb gay bl Hati-hati salah lapak