bab 21

8.3K 394 20
                                    

⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛

Tingtong

Ceklek

Pintu terbuka dan menampakkan sosok lelaki tampan yang sedang tersenyum menatap pemuda manis dihadapan nya. Sambil membawa koper yang berada disamping nya.

Sedangkan pemuda manis itu menatap binggung lelaki dihadapannya, siapa dia? Pikir nya yang tak lain adalah Reyvaro.

Tadi Rey berencana ingin kedapur untuk mengambil minum, tapi malah mendengar suara bel rumah. Belum lagi dirumah itu tidak ada siapa selain Rey karena yang lain sedang keluar ada urusan katanya mah.

"Siapa ya?" Tanya Rey penasaran.

"Sepupu mu," jawabnya.

"Sepupu? Ayok masuk dulu," ajak Rey.

Mereka pun masuk dan Rey mempersilahkan orang yang mengaku jadi sepupunya itu untuk duduk terlebih dahulu, sedangkan dirinya menuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk sang tamu.

Tak lama Rey kembali dengan nampan ditangannya, ia membawakan minuman serta camilan yang ada disana lau meletakan nya didepan lelaki tersebut.

"Silahkan diminum dulu," ujar nya.

"Terimakasih," ujar lelaki tersebut.

"Sama-sama," jawab Rey.

Rey ikut duduk disofa yang berhadapan dengan lelaki didepannya yang sedang menatapnya.

"Siapa nama mu?" Tanya Rey memulai pembicaraan.

Lelaki itu tersenyum lembut lalu menjawab. "Perkenalkan nama ku Ardev Zheziel Putra Avta, kamu bisa memanggilku Dev. Rey,"

Rey terdiam sesaat karena terkejut, bagaimana dia bisa mengetahui namanya? Setahunya mereka baru pertama kali bertemu. Heran Rey

"Aku anak satu satunya dari adik daddy mu, nama orang tuaku Davano Renze Avta dan Davina Kerlania Avta. Daddy ku Davano adalah adik tiri dari daddy mu atau lebih tepatnya daddy ku itu anak angkat dari kakek, aku kesini karena disuruh om Aiden untuk tinggal disini krena kebetulan aku kuliah di Swiss dan om Aiden menawarkan ku untuk tinggal bersamanya karena beliau tidak tega jika aku harus tinggal sendirian apartemen," jelas nya membuat kebingungan Rey seketika sirna.

"Owh jadi seperti itu, terus selama ini abang tinggal diamana? Aku rasa ini pertemuan pertama kita dan bagaimana abang bisa tau namaku?" Tanya Rey beruntun tanpa jeda membuat Ardev binggung bagaimana cara menjawabnya.

"Selama ini abang tinggal di Australia tapi sudah sejak lama abang ingin kuliah di Swiss, sebelumnya kita pernah bertemu tapi itu waktu kamu masih kecil atau bahwa sepertinya kamu masih bayi yang baru berumur 6 bulan. Entahlah abang melupakan nya," jelas Ardev yang mendapat anggukan pelan dari Rey.

Mereka berdua terus mengobrol santai, sampai akhirnya anggota keluarga yang mulai berdatangan.

"Dev!?" Panggil Kaivan agak ragu karena dia tidak terlalu melihat dengan jelas orang yang sedang berbicara dengan sang adik.

Ardev menoleh keasal suara lalu tersenyum dan beranjak dari duduknya berjalan menghampiri Kaivan sepupunya.

"Hai Kai, apa kabar?" Tanya Ardev lalu mereka pun bertos ria.

"Tentu saja baik, aku dengar dari daddy kalau kamu akan tinggal disini selama kuliah apa benar itu?"

"Ya itu benar, tadinya aku akan tinggal di apartemen tapi om Aiden menyuruhku untuk tinggal bersama kalian disini," jawabannya yang dimengerti oleh Aiden.

"Ardev? Rupanya kau sudah datang ya," sapa Aiden kepada ponakannya itu.

Ardev menatap Aiden sambil tersenyum tipis. "Iya om, sebenarnya Dev sudah berada di Swiss sejak kemarin tapi baru bisa kesini hari ini," jawab nya.

Aiden mengangguk mengerti, mungkin Ardev mengambil penerbangan lebih awal dari yang pernah mereka bicarakan sebelumnya pikirnya.

•••

Malam harinya...

Setelah selesai makan malam mereka memilih untuk berkumpul diruang keluarga untuk mengobrol dan bercanda menikmati waktu luang.

"Dek," panggil Kenza kembali si bungsu.

Rey yang tadinya sedang pokus menonton televisi langsung mengalihkan perhatiannya kearah sang abang.

"Adek masih ingat ga yang waktu itu adek lagi belajar sepeda terus tiba-tiba ga sengaja jatuh dan masuk ke got?" Tanya Kenza karena tadi ia tidak sengaja melihat foto beberapa tahun silam itu.

"Inget, waktu itu adek ga hati-hati bawanya. Terus ngegeleong dan jatuh ke got deh," ujar Rey sambil cengegesan.

"Mana got nya bau banget," lanjut sambil menerawang kemasa lalu, lalu langsung bergidik ngeri saat mengingat kembali masa-masa itu.

Sedangkan mereka sudah tertawa saat mengingat wajah pasrah Rey saat itu.

Wajah rey memerah malu, itu adalah pengalaman yang paling bersejarah dan tidak akan pernah Rey lupakan. Karena ia mengingat jelas bagaimana kronologi nya dan itu adalah hal yang sangat memalukan untuk Rey.

"Bang udah deh jangan bahas itu, malu tau," rengek Rey sambil menutupi wajahnya dengan bantal sofa.

Mereka ternyata melihat itu, sangat menyenangkan ketika mengerjai si bungsu ini. Pikir mereka

"Terus kalian masih ingat tidak yang ketika adek ketumpahan tepung gara-gara mau bikin kue?" Tanya Revin.

Dengan spontan mereka mengangguk kec Ardev. "Bangg," rengek Rey ia sangat malu saat ini.

"Inget dong, adek udah kaya tuyul waktu itu. Tinggal lepas baju sama pake pempers pasti mirip banget," ujar Kaivan membuat mereka tertawa.

"Abang ih udah dong," kesal Rey wajahnya sudah ditekuk dan tidak bersahabat.

"Hhhh oke oke maaf ya baby," ujar Ezra dengan sisa tawanya.

Reyvaro menatap mereka kesal tapi tak lama diganti dengan seringai membuat mereka bergidik ngeri.

"Abang-abang ku sayang, adek tau loh rahasia kalian semua," ujar Rey sambil tersenyum misterius membuat mereka merasakan alarm bahaya.

"Bang Kaivan suka banget nonton marsha and the bear kalau ada waktu luang pasti selalu nyempetin buat nonton. Terus bang Ezra itu ngefans banget sama bts, bang Kenza punya s*mp*k kesayangan dengan gambar barbie dan bang Revin suka ngoleksi boneka soalnya menurut bang Revin mereka itu lucu," ujar Rey polos.

Sedangkan 4 bersaudara itu hanya bisa terdiam, malu mereka itu.

Aiden, Ardev, Kenzo, Keyla dan Kenan sudah tertawa terbahak-bahak mendengar itu semua. Mereka sangat tidak menyangka akan hal ini.














•••

Hai semuanya

Ini harusnya triple up kan? Tapi author jadi double up ya soalnya komennya belum memenuhi  hehehe😁🙏

Jangan lupa vote and komen

Terimakasih semuanya

Transmigrasi Elyen (BL) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang