⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛
1:20
Seorang lelaki manis dengan perut besarnya sedang bergerak tidak nyaman, entah apa yang membuat nya seperti itu. Sedangkan pemuda tampan yang berada di samping nya sedang tertidur pulas.
"Yang perutku ga enak ih," rengek Rey kepada suaminya itu.
Xavier membuka matanya dengan perlahan lalu menatap istri nya yang sedang bergerak gelisah.
Xavier mengelus pelan perut Rey. "Kenapa hmm? Perutnya sakit?" Tanya Xavier khawatir.
"Engga, cuman ga nyaman ajah," jawab Rey.
Saat ini ia sedang mengandung dan usia kandungnya baru memasuki 7 bulan, yang artinya tinggal menunggu 2 bulan lagi untuk melihat buah hati mereka hadir.
Xavier memiringkan sedikit badannya, lalu terus mengelus perut Rey ini sudah menjadi kebiasaannya saat kandungan Rey memasuki 5 bulan.
Lama kelamaan Rey mulai tertidur karena sudah merasa nyaman, Xavier yang melihat itu menghentikan elusan nya.
Xavier mendekat kan kepalanya keperut Rey. "Baby jangan nakal ya, kasian mama nya, baik-baik disana okey," ujar Xavier lalu mencium perut sang istri.
Xavier beralih menatap wajah Rey. "Selamat istirahat sayang," Xavier mencium kening sang istri lalu ikut kembali tidur dengan memeluk Rey.
•••
Seperti biasa, saat pagi hari Rey sudah bangun untuk menyiapkan keperluan suaminya itu. Padahal Xavier sudah melarang Rey untuk melakukan itu karena takut baby serta istrinya kecapean.
Setelah selesai dengan penampilan nya Xavier segera turun kebawah dan melihat Rey yang sedang memasak untuk sarapan mereka.
Xavier berjalan mendekati sang istri dan memeluknya dari belakang membuat Rey terkejut.
"Kamu ini bikin kaget ajah," kesal Rey sambil mematikan kompor lalu berbalik.
"Maaf sayang,"
"Duduk dulu disana, aku mau siapin ini dulu,"
"Sayang aku kan udah bilang, jangan kerja yang berat berat. Kasian baby nya kasian kamu nya juga, pasti cape kan?" Ujar Xavier lembut sambil mencium kening Rey.
Rey menghela nafas pelan, entah sudah berapa kali ia mendengar ucapan Xavier ini. Bahkan Rey selalu menjawab dengan jawaban yang sama yaitu "Engga sayang, aku sama baby nya baik-baik ajah lagian cuman masak doang sisanya dikerjain sama Art,"
Ya memang benar, untuk pekerjaan rumah semua nya di kerjakan oleh Art dan Rey hanya menyiapkan keperluan suaminya serta membuat sarapan saja.
Dulu Rey sempat menolak untuk mempekerjakan Art, karena ia ingin melakukan semuanya sendiri tapi atas paksaan dari Xavier akhirnya Rey luluh dan mengiyakan.
"Yaudah tapi jangan sampai kecapean ya baby," Xavier mencium pelipis Rey.
"Iya Vier," jawab Rey ia sudah tidak aneh dengan sikap posesif suaminya ini.
"Kamu mau ikut aku kekantor?" tanya Xavier.
Rey terdiam lalu menggeleng pelan. "Nanti ajah nyusul pas jam makan siang sekalian bawain kamu makanan," jawab Lian sambil melanjutkan pekerjaannya.
"Yaudah nanti minta anter Reo ajah ya, buat nganterin kamu ke kantor,"
"Iya sayang ku,"
"Tolong bantu bawa ini dan taruh di meja makan," pinta Rey yang langsung dilaksanakan oleh Xavier, lagian mana berani dia nolak perintah istri tercintanya itu.
Setelah selesai menata makanan, Rey mengambilkan makanan untuk suaminya setelah itu baru mengambil makanan untuk dirinya sendiri.
"Makan siang nanti ingin ku masakan apa?" tanya Rey.
"Apa saja, asalkan itu masakan mu akan selalu aku makan baby," jawab Xavier membuat Rey tersenyum salting, padahal udah sering tapi gatau kenapa setiap Xavier berbicara seperti itu Rey akan selalu salting.
"Bisa ajah kamu,"
•••
Saat ini Rey sudah berada di kantor Xavier, sambil membawa makanan yang sempat ia masak tadi.
Saat akan memasuki lift khusus tiba-tiba ada seorang wanita yang mencegahnya.
"Lo anak baru ya? Asal lo tau, itu tuh lift khusus buat orang-orang tertentu," ujar seorang wanita dengan riasan wajah yang tebal dan baju yang sangat ketat ditubuhnya.
"Lah kok ada badut di sini," batin Rey kesal.
"Serah gue lah mau naik lift yang mana, emang situ Siapa?"
Sedangkan yang lainnya sudah panas dingin melihat itu, mereka tau siapa Rey jadi mereka tidak berani dengan istri dari bos nya itu.
"Asal lo tau, gue ini sekertaris nya pak Xavier. Sekaligus CALON istrinya pak Xavier," jawab wanita itu dengan nada angkuhnya.
Rey terkekeh geli mendengar itu, calon istri? Yang benar saja itu tidak mungkin terjadi.
"Mimpi lo ketinggian kali,"
"Lo- ada apa ini?" tanya Xavier yang tiba-tiba datang dari belakang Rey.
Wanita itu segera berjalan menghampiri Xavier lalu berdiri disamping bos nya itu.
"Maaf Pak, tadi ada karyawan kurang ajar yang ingin memakai lift khusus," ujar wanita itu sambil memperlihatkan belahan dadanya membuat Rey memutar bola matanya malas.
Xavier menatap tajam sekertaris baru nya itu. "Siapa yang kau sebut karyawan? Asal kamu tau dia itu ISTRI saya," ujar Xavier sambil menekan kata Istri dan memeluk pinggang Rey.
Wanita membulat kan matanya saat mendengar itu. "Hhh bapak jangan bercanda deh pak, lebih baik bapak sama saya ajah dari pada sama lelaki jelek itu,"
Xavier menatap tajam wanita itu. "Mau kau apakan wanita ini sayang?" tanya Xavier kepada istrinya itu.
"Terserah kamu, yang penting aku tidak ingin melihat wajah jeleknya lagi," jawab Rey membuat wanita itu menggepalkan tangannya marah.
"Baiklah," lalu wanita itu dibawa oleh orang-orang suruhan Xavier.
Xavier mengajak Rey untuk keruangan nya, sesampainya disana Rey dan Xavier segera duduk di sofa yang berada disana.
"Apa dia menyakiti mu baby," tanya Xavier.
Reyvaro menggeleng pelan. "Tidak, dia tidak menyakitiku," jawab Rey dan Xavier menghela nafas lega.
"Yang," panggil Rey.
Xavier menatap Elvaro. "Kenapa by?"
"Aku ingin martabak tapi pakai saus sebagai toppingnya," ujar Rey membuat Xavier memijat kepalanya pelan.
Pening dia tuh sama ngidam istrinya yang ada ada ajah, masa iya nasi goreng di campur jus, jus dicampur garam, salad buah tapi tidak memakai buah, kue ditambah kecap dll. (Maaf ya itu aku ngarang😁🙏)
"Yaudah baby tunggu dulu ya,"
Reyvaro menganggukkan kepalanya antusias, membuat Xavier tersenyum gemas melihat itu.
••••
Maaf ya kalau ga nyambung
Jangan lupa vote and komen
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Elyen (BL) [END]
RandomJudul awal : Transmigrasi Rey Versi [ BL ] penasaran? langsung baca ajah ya bxb gay bl Hati-hati salah lapak