Mendengar nama Kai, Taehyun teringat sesuatu. "Apa sebenarnya yang terjadi dengan Jihae?"
Jungkook terdiam dan memalingkan wajah. Taehyun menangkap raut wajah Jungkook.
"Jungkook, katakan. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Jihae?"
"Maafkan aku, Taehyun."
"Jungkook, demi Tuhan, berhenti membuatku penasaran."
"Jihae mati agar Seokjin bisa hidup."
Taehyun terkejut dan terdiam. Apa hubungan Seokjin dengan Jihae? Kenapa Jihae tiba-tiba ada di dalam masalah ini juga? Jungkook tahu bahwa Taehyun tidak mengerti dan dia menarik napas panjang.
"Nephilim bisa mengambil nyawa manusia dengan atau tanpa persetujuan manusia tersebut."
Taehyun masih terdiam tapi matanya semakin membulat "Kalian nephilim bisa melakukan itu?" katanya saat dia sudah selesai terkejut.
Jungkook mengangguk pelan "Kami bisa melakukannya tapi kami memilih untuk tidak melakukannya kecuali manusia menginginkannya. Biasanya manusia menginginkan itu karena dia merasa akan lebih berguna jika dia memberikan nyawanya untuk membantu manusia lain. Nephilim mendapat kekuatan lebih jika mereka mempunyai jiwa dari manusia biasa dalam dirinya."
Taehyun sebenarnya masih belum begitu paham tapi saat ini dia lebih khawatir dengan keadaan Kai yang sedang berdua bersama Seokjin, "Kembalikan aku, Jungkook." Taehyun tidak tahu kenapa, tapi dia merasa tidak aman dengan Jungkook. Saat itu, dia memilih menuruti perkataan Jungkook sebelumnya untuk pergi dari tempat ini dan meninggalkan ini semua, "Aku tidak bisa meninggalkan Kai begitu saja dengan Seokjin."
"Kenapa?"
Taehyun mengernyit. Ada apa dengan Jungkook? Kenapa dia aneh seperti ini?
"Biarkan Kai menghadapi Seokjin sendiri. Kamu tidak usah ikut campur." Kemudian Jungkook tersenyum lemah "Waktuku tidak banyak, tapi, terima kasih atas semuanya, Taehyun. Kamu manusia terbaik. Kamu bisa mengatasi ini." dan dengan itu Jungkook menghilang dan Taehyun berada dalam kegelapan total.
Taehyun tidak tahu lagi mana kenyataan dan mana yang merupakan mind trick dari otaknya sendiri. Dia kemudian melakukan satu-satunya yang dia bisa coba. Mencoba untuk keluar dari manapun ini. Taehyun menutup mata, dia membayangkan Kai dan bagian dalam penthouse tempat dia terakhir melihat Kai dan Seokjin. Taehyun merasa ada sesuatu yang menghalanginya untuk berkonsentrasi tapi dia memaksa dirinya untuk tetap fokus.
"Taehyun! Bangun!"
Mata Taehyun terbuka dan dia melihat Kai dengan wajah sangat cemas. Mereka masih di dalam penthouse tapi Seokjin tidak terlihat.
"Kamu tidak apa-apa? Sepertinya nephilim itu pingsan. Dia barusan terpental dengan sendirinya." kata Kai dan wajahnya mengarah ke tubuh Seokjin yang terbaring di lantai "Aku harap sih dia mati." tambah Kai dengan berbisik.
"Apa yang terjadi?"
"Aku ceritakan nanti. Ayo kita keluar dulu dari sini. Kamu pucat sekali."
"Tapi..."
"Yang ada kita berdua mati kalau kita tetap di sini. Ayo, sebelum Seokjin sadar.""
***
Taehyun baru saja selesai menceritakan apa yang terjadi dengannya kepada Kai setelah Kai menceritakan bagaimana tiba-tiba Taehyun kehilangan kesadaran dan Seokjin berkata ke Kai kalau Taehyun (yang tidak biasanya tidak memakai pelindung) sedang di bawah pengaruhnya. Wajah Kai terlihat sangat sedih dan marah mendengar tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan Jihae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE] [✔]
FanfictionSoobin tidak mengira akan melihat ibunya di depan pintu rumahnya saat dia berusia dua tahun Ibunya kembali dengan hamil besar dan ayahnya tentu saja menerima ibunya kembali. Soobin mengetahui tentang adiknya mempunyai ayah yang berbeda dengan Soobi...