"Kai."
Kai sedang sibuk melihat-lihat pilihan tempat untuk pernikahan dia dan Jihae. Jihae memberikan beberapa pilihan dan Kai sedang melihat pilihan-pilihan tersebut. Tampak sibuk sekali karena dia bahkan tidak menoleh saat namanya dipanggil.
"Ya Seokjin?" jawabnya, matanya tetap fokus kepada layar ipad yang sedang dia pegang.
"Kamu serius akan menikah? Secepat ini?" tanya Seokjin berusaha membuat nada suaranya santai.
Kai tersenyum dan dia hanya melihat sekilas ke arah Seokjin yang sekarang sedang bersandar di jendela di seberang tempat Kai duduk. Seokjin terlihat sangat tampan dan sempurna seperti biasa dan cahaya berbentuk sayap membentang dari punggungnya. Akhir-akhir ini sayap tersebut semakin jelas terlihat.
"Ya Seokjin, aku akan menikahi Jihae. Dia wanita yang hebat. Aku tidak yakin aku bisa melewati semua ini tanpa dia."
Seokin memaksakan tawa kecil, terdengar dingin dan sangat tidak tulus tapi saat itu Kai terlalu bahagia untuk menyadarinya.
"Aku tidak pernah tahu perasaanmu sedalam itu kepada perempuan bernama Jihae ini. Kamu bahkan jarang berbicara dengan dia sebelumnya."
Maksud Seokjin dengan sebelumnya adalah kehidupan yang lain dan Kai paham kata itu.
"Kamu sendiri yang berkata bahwa hidupku yang sekarang adalah sesuatu yang pantas untuk aku dapatkan? Aku pantas mendapatkan Jihae."
Seokjin hanya mengangguk-angguk "Tidak bisa hidup tanpanya ya?" Nada Seokjin seperti mengkonfirmasi sesuatu.
Kai tersenyum "Kamu bisa bilang begitu."
***
Soobin menatap Jungkook dan Taehyun dengan bingung. Mereka sedang berada di ruang tamu rumah Soobin. Taehyun memperkenalkan Jungkook sebagai temannya dan Soobin sama sekali tidak menaruh curiga dan mempersilakan mereka masuk. Beberapa menit pertama mereka hanya diam. Soobin menunggu sementara Jungkook dan Taehyun bertukar pandang. Akhirnya Jungkook memulai.
"Apa kamu pernah mendengar tentang nephilim?"
Soobin menoleh ke arah Taehyun dengan pandangan bertanya, dan Taehyun mengangguk, meyakinkan Soobin bahwa itu bukan gurauan.
"Aku pernah mendengar tentang itu, tapi tidak pernah sepenuhnya mengerti. Kenapa?"
"Aku seorang nephilim." kata Jungkook lagi.
Terjadi keheningan. Wajah Jungkook dan Taehyun tampak serius, sedangkan Soobin terlihat kehabisan kata-kata sampai pada akhirnya dia terkekeh pelan.
"Jika kamu ingin merekomendasikan temanmu untuk bekerja di SH Inc., kamu bisa katakan langsung, Taehyun."
Sekarang giliran Taehyun yang terlihat bingung "Uh hyung? Dia berkata yang sebenarnya..."
Soobin terlihat tidak percaya, tapi juga dia terlihat ragu dengan ketidakpercayaannya itu. Taehyun dan Jungkook memutuskan untuk mencari bantuan karena Jungkook jelas tidak bisa menghentikan Seokjin, dan Taehyun tidak bisa memberi pengertian pada Kai. Jungkook berkata, dengan bantuan Taehyun yang mempunyai kemampuan berinteraksi dengan dunia selain dunia manusia, mereka bisa mengembalikan ingatan Soobin tentang kehidupan dia yang sebelumnya, itu merupakan pilihan terakhir mereka untuk menyelamatkan Kai dan semua yang tidak seharusnya mati.
"Kalau boleh, aku akan menunjukkan sesuatu." ucap Jungkook "Akan lebih sulit jika kamu mendengarkan penjelasan kami, lebih baik kau menyaksikannya sendiri."
Sesuatu dalam diri Soobin memaksa Soobin untuk membiarkan Jungkook menunjukkan apapun itu, jadi dia mengangguk.
***
Persiapan pernikahan Kai sudah hampir selesai. Dua minggu lagi acaranya akan dilaksanakan, undangan sudah disebarkan, Jihae akan melakukan fitting gaunnya yang terakhir dan Kai juga seudah memastikan jas yang akan dia pakai adalah dengan kualitas terbaik. Semua berjalan sesuai rencana dan Kai semakin hari semakin sulit ditemui karena fokus dia sepenuhnya kepada hari besar itu di luar pekerjaannya.
Bagaimana keadaan Soobin? Tentu saja dia tidak baik-baik saja. Setelah Jungkook (dengan bantuan Taehyun), mengembalikan ingatan Soobin, pemuda itu mengalami demam selama dua hari. Taehyun mengatakan kepada Junhyung dan Yoonrae bahwa Soobin hanya terlalu lelah dan bahwa Jungkook adalah dokter dan bisa mengobati Soobin.
Setelah seminggu, Soobin akhirnya dapat mencerna semuanya dan sepertinya semua ketidakpercayaannya dengan hal-hal di luar nalar mulai luruh. Saat ini Soobin sedang bersama Taehyun dan Jungkook di sebuah cafe. Wajah Soobin masih terlihat pucat, entah karena masih sakit atau takut atau terkejut dengan apa yang baru saja dia alami.
"Aku masih tidak mengerti bagaimana aku bisa meyakinkannya, karena kamu dengan kekuatanmu saat itu saja tidak bisa." Soobin berkata kepada Jungkook.
Mereka tentu saja bercakap-cakap dengan suara rendah agar tidak terdengar orang.
"Kamu kakaknya. Kehidupan ini tidak nyata, Soobin."
Hati Soobin mencelos mendengar itu. Dia dan Yoonrae tidak menikah? Yoonrae sedang tidak mengandung anaknya? "Tapi ini bukan mimpi kan?"
"Alternate reality. Seokjin yang membuatnya. Tetapi yang kalian hidupi mungkin adalah kehidupan orang lain dan untuk itu kalian harus 'membayar'..."
"...dengan kematian." lanjut Taehyun diiringi oleh anggukan Jungkook.
"Kai tidak akan mati jika itu kekhawatiranmu." Kata Jungkook lagi melihat wajah Soobin yang memucat. "Tapi orang-orang disekitarnya mungkin dan aku tidak tahu sampai kapan ini akan berlangsung. Kita tidak tahu sebesar apa hutang dia untuk bisa hidup seperti ini."
Cara Jungkook mengatakan itu seperti menuduh Kai berbuat dosa yang sangat besar dan itu semakin membuat hati Soobin sakit. Soobin menunduk, sekuat tenaga menahan untuk tidak menangis di tempat umum.
"Seokjin memanipulasi Kai. Ini tidak sepenuhnya salah Kai." Taehyun angkat bicara "Sebelumnya Kai sudah merasa kecil dibanding denganmu, Soobin hyung, jadi kamu harus berhati-hati saat berbicara dengannya."
Sebenarnya akar dari semua masalah ini adalah Lee Ye-eun. Ya, Ibu Soobin dan Kai. Jika saja wanita itu bukan seorang yang populer di masa mudanya, mungkin Yoongi tidak akan merasakan dendam dan Kai akan baik-baik saja. Tapi wanita itu juga tidak menyangka akan terjadi kejadian seperti ini. Dia tidak menyangka perbuatannya akan membuat salah satu anaknya menderita. Wanita itu juga sudah terlalu lama meninggal untuk dapat memperbaiki semuanya.
***
7 hari sebelum hari pernikahan Kai.
Soobin memasuki kantornya yang sangat tumben ramai, semua orang tampak sedang membicarakan sesuatu. Soobin memasuki ruangannya dan tidak berapa lama, Yeonjun memasuki ruangan tersebut.
"Soobin, apakah kamu sudah dengar?"
Soobin memandang sahabatnya tersebut sekilas "Selamat pagi Yeonjun."
Yeonjun tidak menghiraukan nada sindiran Soobin dan melanjutkan "Pernikahan Kai Huening sepertinya akan batal. Calon mempelai wanita mengalami kecelakaan."
Soobin terpaku, seluruh badannya mendadak terasa dingin dan kata-kata Jungkook dan Taehyun terngiang di otaknya 'Kalian harus membayar dengan kematian.'
★━━━━━━━━━━━━★
![](https://img.wattpad.com/cover/189017205-288-k340105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE] [✔]
Fiksi PenggemarSoobin tidak mengira akan melihat ibunya di depan pintu rumahnya saat dia berusia dua tahun Ibunya kembali dengan hamil besar dan ayahnya tentu saja menerima ibunya kembali. Soobin mengetahui tentang adiknya mempunyai ayah yang berbeda dengan Soobi...