Soobin menatap Yeonjun dengan pandangan kesal saat Yeonjun mengunjunginya sepulang kuliah. Sejak Soobin terantuk, dia belum pulih sepenuhnya hingga keesokan harinya, Yeonjun datang membawakan materi hari itu juga tugas-tugas baru dari kelas mereka.
"Aku akan lebih menghargai jika kau membawakanku makanan atau apapunlah selain dari ini."
"Maaf sobat, aku hanya mau memastikan kamu tidak ketinggalan satupun atau kamu harus merelakan GPA-mu terjun bebas."
"Kamu juga senang kan jika bisa mengungguliku?" Soobin tersenyum kecil.
Yeonjun terkekeh pelan, "Sobat, ini bukan saatnya berbicara tentang kompetisi kecil kita."
Soobin mengangkat bahunya masih dengan senyum kecilnya. Soobin dan Yeonjun memang bersahabat dekat tapi mereka juga berkompetisi dalam hal akademis. Nilai mereka selalu hanya berbeda tipis satu sama lain tapi itu tidak membuat mereka berhenti berkompetisi dan mengakui bahwa mereka sama-sama cerdas.
"Jadi bagaimana dengan Kai?"
"Aku belum bertemu dengannya. Dia sudah berangkat ke sekolah saat aku bangun."
"Dia tidak mengecek keadaanmu? Sama sekali?"
"Jika benar ada makhluk lain bersamanya, aku adalah hal terakhir yang dia pedulikan."
"Benar juga." Yeonjun bergumam sambil mengangguk "Tidak ada tanda-tanda dari si mata pucat?"
Soobin menggeleng. "Aku berencana untuk langsung berbicara dengan Kai."
Yeonjun menatap Soobin dengan pandangan tidak percaya "Kai sedang kerasukan!"
Soobin memutar bola matanya "Bisakah kamu tidak memakai kata kerasukan? Kamu membuat seluruh kejadian ini seperti film horror."
"Karena memang horror!" Yeonjun bersikeras. "Kamu tidak merasa betapa horrornya hidupmu sekarang? Ada makhluk bukan manusia di dalam diri adikmu!"
"Nephilim." Soobin mengoreksi. "Mereka bukan monster dan Jungkook bilang Seokjin tidak akan menyakiti Kai."
"Itu kan katanya. Karena kamu kakaknya Kai. Kamu sendiri lihat bagaimana Kai jadi tidak seperti dirinya akhir-akhir ini."
Soobin menundukkan kepalanya dan mendesah sedih. "Mungkin selama ini dia hanya terkungkung. Sekarang dia bisa menunjukkan dirinya sendiri semua karena nephilim itu."
"Kalau menurutmu Kai yang sebenarnya adalah manusia kasar yang bisa membunuh orang."
"Apa maksudmu?" Nada suara Soobin terdengar tersinggung. Jelas dia tidak terima perkataan Yeonjun barusan. "Dengar, kamu memang sahabatku tapi kamu tidak bisa begitu saja menga..."
Yeonjun menghadapkan layar ponselnya ke arah Soobin dan seperti biasa, ada saja murid yang merekam kejadian saat Kai membentak Taehyung. Soobin terpaku melihat seluruh rekaman tersebut, setiap kata yang Kai teriakkan terdengar jelas.
"Aku harus mencarinya." kata Soobin.
***
Kai tidak berlari terlalu jauh dari sekolahnya. Ada taman di dekat lokasi sekolah dan dia menuju ke pohon besar pertama yang dia lihat dan dia duduk bersandar di situ. Dia menutup matanya.
"Aku tidak pernah berniat membunuhnya..." dia bergumam lirih.
"Oh tentu saja kau berniat. Kamu hanya tidak ingin mengakuinya."
"Oh sekarang kamu kembali? Setelah meninggalkanku dalam kekacauan yang kamu buat?"
"Kamu terdengar seperti adikku dan aku tidak meninggalkanmu. Dia bisa melihatku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE] [✔]
FanficSoobin tidak mengira akan melihat ibunya di depan pintu rumahnya saat dia berusia dua tahun Ibunya kembali dengan hamil besar dan ayahnya tentu saja menerima ibunya kembali. Soobin mengetahui tentang adiknya mempunyai ayah yang berbeda dengan Soobi...