24

60 3 2
                                    

Soobin terpaku. Kai tidak tertidur, dia sepenuhnya sadar tapi dia sangat lemah sehingga dia bahkan tidak menepis tangan Soobin. Matanya menatap Soobin dan berpindah menuju Taehyun. Taehyun tidak mengatakan apa-apa tapi dia memberikan tatapan yang mengatakan bahwa Soobin mengingat semuanya.

Wajah Kai sangat pucat dan bukan itu saja, Kai terlihat seperti umurnya bertambah beberapa tahun dalam beberapa hari. Ya, Kai terlihat jauh lebih tua dari seharusnya dan badannya terlihat lebih kurus.

"Bagaimana kabarmu hyung?" tanya Kai, suaranya terdengar sangat pelan.

"Kamu sakit? Apa yang terjadi? Kenapa tidak ada orang lain sama sekali?" Soobin tidak menghiraukan pertanyaan Kai. Dia lebih khawatir dengan kesehatan Kai.

"Aku hanya ingin sendiri."

"Kapan terakhir kali kau makan dan istirahat cukup?"

Kai mengangkat bahu dan pelan-pelan merubah posisinya menjadi posisi duduk. Taehyun mengedarkan pandangannya dan melihat tas plastik berisi gaun pengantin tersebut.

"Bagaimana kabar Jihae?"

Kai tidak langsung menjawab pertanyaan Taehyun. Dia melihat sekilas kepada tas plastik tersebut dan kembali memandangi tangannya yang bertumpu di atas pangkuannya. "Dia sudah meninggal."

Soobin dan Taehyun benar-benar terkejut sekarang.

"Detak jantungnya semakin melemah dan alat itu hanya dapat menjaganya tetap berdetak, tapi Jihae tidak akan pernah sadar karena jantungnya sendiri sudah berhenti." suaranya tercekat pada akhir kalimatnya dan dia mulai menangis.

Soobin dengan pelan mengusap punggung Kai dan Taehyun hanya diam tidak mengatakan apa-apa tapi dia juga sama shocknya dengan Soobin.

***

"Seokjin membunuh Jihae." kata Jungkook.

Jungkook sekarang sedang berada di dalam kamar Kai dengan Soobin dan Taehyun. Kai akhirnya memaksakan dirinya untuk makan semangkuk chicken noodle soup yang Taehyun panaskan untuknya, ya itu versi instan tapi hanya itu satu-satunya yang tidak memakan waktu lama. Kai juga meminum vitamin dan setelahnya dia tertidur, tampak lebih tenang dari sebelumnya dan saat itulah Jungkook masuk, ternyata dia sedari tadi sudah berada di luar kamar, tapi sengaja tidak masuk.

"Kamu sadar kan kamu baru berkata apa?" Soobin yang belum pulih kagetnya semakin kaget. Taehyun hanya diam, tapi dia menatap Jungkook.

"Jihae seharusnya tidak membayar apapun kalau dilihat dari penyebab kematiannya. Jihae sehat dan kecelakaan tersebut tidak seharusnya ada."

"Bagaimana kamu bisa yakin itu?"

"Jika Jihae salah satu dari pembayaran, dia akan menderita sakit seperti David. Tidak secepat ini. Bukan begitu caranya. Ini ulah Seokjin. Dia marah karena sangat mungkin Kai tidak lagi butuh dia karena Jihae sudah bersamanya dan kalian tahu bagaimana Seokjin sangat gampang cemburu."

"Apa yang dia mau dari Kai sebenarnya? Dia bahkan sudah tidak punya saingan lagi sejak kamu kehilangan kekuatanmu." Taehyun benar-benar tidak mengerti di saat ini.

"Aku juga tidak tahu. Tapi aku akan mencari tahu."

"Aku bisa membantu."

"Kamu sudah cukup banyak membantu, Taehyun."

"Jika aku tidak bersamamu tadi, kamu sudah hilang atau apapunlah yang terjadi kepada nephilim jika mereka terkena jentikan jari Seokjin. Aku bisa membantu dan aku tidak meminta persetujuanmu."

Soobin hanya diam menatap Kai yang tertidur pulas. Dia merasa bersalah. Dia mengira selama ini dia melindungi Kai tapi tidak, dia hanya menghambat Kai untuk berkembang. Dia tidak sepenuhnya menjadi kakak yang baik. Junhyung hanya berkata kepada Soobin untuk selalu menjauhkan Kai dari segala bahaya tapi itu hanya membuat Kai menjadi pribadi yang tertutup dan dia bahkan tidak tahu Kai di-bully di sekolah karena Kai tidak pernah bercerita apapun. Ya, dia pelindung Kai dan mungkin karena itu Kai merasa Soobin hanyalah pelindungnya, tidak lebih dari itu. Apalagi setelah mengetahui bahwa ayah mereka berbeda.

Soobin saat itu tidak mengerti, tapi sekarang dia sadar perasaan Kai. Jika saja dia lebih memainkan peran kakak laki-lakinya, mungkin Kai tidak akan seperti ini. Semua ini tidak akan terjadi.

"Maafkan hyung, Kai..." Lirih Soobin dan dia mulai menangis.

"Akan lebih baik jika Kai berada dalam pengawasanmu, Soobin. Aku takut dia akan terkena pengaruh Seokjin lebih jauh lagi." kata Jungkook.

"Aku...tidak bisa, Yoonrae sebentar lagi akan melahirkan dan ayah sudah semakin lemah. Aku tidak mungkin membawa Kai yang bagi mereka adalah orang asing. Terlebih, Kai merupakan CEO di perusahaan yang bekerja sama dengan SH. Bayangkan rumor yang akan menjatuhkan kedua perusahaan."

Taehyun mengangguk pelan "Jika Kai bukan CEO, aku dapat menjaganya."

"Kalung." Jungkook menoleh ke arah Taehyun "Pakaikan kalung itu ke Kai."

"Jungkook, aku tidak tahu apakah ini akan memberikan efek yang sama, kau lihat sendiri Kai sudah tidak utuh lagi."

Tapi Taehyun tetap melepas kalung itu dan memberikannya pada Soobin yang memakaikannya ke leher Kai dengan hati-hati. Mereka menunggu. Tidak ada perubahan apa-apa.

"Aku akan berjaga di sini." Kata Jungkook "Kalian pulang saja."

"Aku saja." Taehyun menawarkan.

"Kamu tidak punya pelindung lagi, Taehyun."

Taehyun tersenyum miring "I have more than just a pendant to keep me safe. Aku tidak mau mengambil resiko kamu menghilang, Jungkook. Kamu aman di rumahku."

Soobin tidak begitu mengerti apa yang mereka berdua perbincangkan tapi dia sudah terlalu banyak pikiran, jadi dia hanya menuruti saja.

***

"Taehyun?"

Taehyun terbangun dari tidurnya. Semalam dia berniat untuk terjaga tapi sofa yang dia duduki terlalu nyaman dan juga dia terlalu lelah sehingga dia mengantuk. Hari sudah terang dan yang membangunkannya adalah Kai.

Kai tampak rapi dengan jas kerjanya. Sepertinya dia akan berangkat kerja. Taehyun menatap Kai dan wajahnya terlihat semakin tua dibanding hari sebelumnya. Pandangan Taehyun menangkap pendant yang tergeletak di meja kecil di samping tempat tidur Kai.

"Kai, kamu melupakan sesuatu. Kamu tidak memakainya kembali?" tanya Taehyun sembari bangkit dari sofanya dan berjalan ke arah tempat tidur Kai untuk mengambil pendant tersebut. Tapi pendant tersebut melayang menjauh dari hadapannya. Taehyun tersentak dan segera menoleh ke arah pendant tersebut menuju dan pendant tersebut melayang hanya beberapa senti dari hadapan Kai yang tersenyum sinis. Matanya terlihat keemasan.

"Oh maaf aku lupa menghancurkannya." Kai yang sedang ditumpangi Seokjin membuat gerakan meremas dengan tangan kanannya dan pendant tersebut hancur berkeping-keping.

"Keluar kamu dari tubuh Kai."

"Kenapa? Kamu mau mencoba membunuhku lagi?"

"Daripada menunggumu yang terlalu lama untuk membunuhku, lebih baik aku membunuhmu lebih dulu."

Seokjin geram mendengar jawaban Taehyun, "Sepertinya aku akan menghabisimu sebagaimana manusia memusnahkan manusia lainnya." Kai mengeluarkan sebuah pisau dari punggungnya "Tidak punya pelindung lagi sekarang? Pendant tersebut tidak berguna tanpa ada pemakainya."

"Pergi kamu dari tubuh Kai atau kamu terlalu takut?"

"Diam kamu!" Kai menerjang ke arah Taehyun, tapi Taehyun sempat mengelak.

"Kamu benar-benar malaikat sesat." Taehyun sudah lelah dengan apapun yang Seokjin sedang mainkan saat ini. Taehyun mengeluarkan sebuah rantai dari dalam sakunya dan mendekat ke arah Kai yang sudah siap menerjang lagi "Maafkan aku Kai." Gumam Taehyun sebelum dia menuju ke arah Kai.

Taehyun berhasil melingkarkan rantai tersebut ke pergelangan tangan Kai, tapi pisau yang dipegang Kai sempat meninggalkan goresan panjang di punggung Taehyun. Pisau tersebut terjatuh bersamaan dengan Kai dan Taehyun yang masih menggenggam rantai yang melingkar dipergelangan Kai.

Gelang tersebut tentu saja sudah diberi mantra untuk menghalau makhluk-makhluk supernatural, sama seperti yang melindungi rumah Taehyun. Kemudian Taehyun tersadar oleh sesuatu tapi dia harus memastikan keadaan Kai terlebih dulu.

Taehyun merangkak ke arah Kai, dikarenakan punggungnya yang terluka, dia kesusahan untuk berdiri. Kai hanya tergeletak tak sadarkan diri dan lebih pucat dari sebelumnya.

★━━━━━━━━━━━━★

Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang