Suatu pagi di akhir pekan, Soobin sedang bermain dengan anaknya yang masih berumur 6 bulan di teras belakang rumahnya. Biasanya bagi orang tua yang mempunyai bayi, mereka "menjemur" bayi mereka dengan matahari pagi. Soobin sedang bercerita kepada bayinya ketika terdengar suara kepakan sayap dari arah belakangnya. Soobin segera menoleh dan dia melihat Kai berdiri bersandar pada salah satu tiang penyangga atap teras. Kai tersenyum dan Soobin terdiam terkejut.
"Hai, Soobin hyung." sapa Kai.
Soobin mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian bergumam "Aku pasti hanya berimajinasi. Kai sudah meninggal."
"Sebenarnya aku tidak benar-benar meninggal, hyung." kata Kai lagi "Maksudku, setelah apa yang terjadi, aku masih sedikit sadar dan aku diberikan pilihan." Kai cepat-cepat menambahkan melihat wajah Soobin yang semakin bingung "Maukah kamu duduk dulu, hyung? AKu akan menceritakan semuanya."
Soobin masih memasang tampang bingung saat Kai selesai bercerita. Semuanya ini tidak masuk akal. Bagi Soobin tidak masuk akal.
"Jadi kamu sekarang seorang nephilim? Dan menjadi guardian Taehyun?" Soobin mengulangi apa yang dia dengar, lebih kepada dirinya sendiri, seakan dengan begitu semuanya akan menjadi masuk akal.
"Jungkook berhak mendapatkan kesempatan menjadi manusia, hyung."
"Apa ini berarti aku masih bisa bertemu denganmu? Walupun kamu sudah bukan manusia lagi."
Kai mengangguk dan senyumnya semakin lebar saat dia melihat bayi yang berada dalam gendongan Soobin membuka mata dan dia melihat tepat ke arah Kai, "Dia bisa melihatku, hyung. Siapa namanya?"
"Sooyeon bisa melihatmu? Jangan bilang dia..."
Kai terkekeh "Semua bayi dan kebanyakan anak-anak kecil bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang dewasa tapi jika dia tidak punya kemampuan, dia tidak akan bisa melihat lagi setelah memasuki usia remaja." Kai menepuk hidung mungil Sooyeon dengan ujung jari telunjuknya "Halo malaikat kecil, percaya atau tidak, aku pamanmu."
Sooyeon meraih telunjuk Kai dengan kedua tangan mungilnya dan dia mengeluarkan tawa kecil. Tawa pertamanya. Soobin semakin terkejut.
"Apa dia mengerti kata-katamu, Kai?"
"Sepertinya begitu."
"Kai, aku akan sangat berterima kasih jika kamu mau menjadi guardian Sooyeon. Kamu bisa menjadi guardian beberapa orang kan?"
"Aku bisa menjadi guardian siapapun. AKu memilih fokus kepada Taehyun karena posisi dia sekarang dan aku tidak ingin membatalkan janjiku dengannya sewaktu aku masih hidup." Kai menarik napas panjang "tapi menjadi guardian untuk keponakanku bukan masalah, aku akan memberitahu Crown Nephilim bahwa Choi Sooyeon akan menjadi tanggung jawabku."
***
Jungkook mengangkat wajahnya dan matanya membesar melihat sosok yang ada di hadapannya.
"Hyung?"
"Hi Jungkook, tenang aku tidak akan berbuat apapun kepadamu."
Jungkook meniti wajah Seokjin dengan seksama dan mata keemasan yang dulu dipenuhi amarah sekarang tampak damai, dan aura yang menyelubungi Seokjin pun juga terasa damai, seperti nephilim pada umumnya. Jungkook akhirnya tersenyum.
"Hyung, aku senang kamu mau mengambil kesempatan kedua ini."
"Aku sangat menyesal dengan apa yang telah kulakukan. Maafkan aku, Jungkook."
"Aku tidak pernah membencimu, hyung." Jungkook meyakinkan Seokjin "Jika aku membencimu, aku akan membiarkanmu saja. Aku tidak akan susah-susah membuatmu untuk sadar."
"Maafkan aku, Jungkook. Aku sungguh-sungguh menyesal." Seokjin menundukkan wajahnya dan Jungkook dapat melihat untuk pertama kalinya, Seokjin menangis.
Jungkook segera bangkit dan memeluk Seokjin erat "Kamu kakakku, hyung. Apapun yang terjadi, kamu tetap kakakku."
Tangis Seokjin semakin menjadi. Tangis yang penuh penyesalan saat dia mempeerat pelukannya ke Jungkook.
"Terima kasih Jungkook, aku akan menjadi lebih baik lagi. Aku janji."
★━━━━━━━━━━━━★
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE] [✔]
FanfictionSoobin tidak mengira akan melihat ibunya di depan pintu rumahnya saat dia berusia dua tahun Ibunya kembali dengan hamil besar dan ayahnya tentu saja menerima ibunya kembali. Soobin mengetahui tentang adiknya mempunyai ayah yang berbeda dengan Soobi...