Sesampainya di rumah Naura langsung naik ke atas untuk istirahat, begitupun Senja, Mute, dan Galaksi mereka masuk ke kamar yang telah di sediakan.
Naura tampak gelisah saat tidur, ia terus ngubah posisi sambil sedikit memegang perutnya, keringatnya juga tampak banyak padahal sudah menggunakan suhu pendingin ruangan yang tinggi.
" Shhh! " Naura mendesis menahan sakit di bagian perutnya, kakinya juga kram.
Penjaga melihat hal itu segera menghampiri Naura.
" Non! kenapa? " Ucapnya sambil sedikit membangunkan Naura.
Naura berbalik badan ke arah sumber suara itu, ia menyuruh penjaga untuk menelponkan Arkha, karena ia benar benar merasakan kram di perutnya.
Senja dan Mute yang baru bangun melihat pintu kamar Naura pun segera naik ke atas ," Nau! " Ucap mereka menghampiri Naura yang sedamg menahan sakit.
" Astagaa! lo dateng bulan! " Ucap Senja.
" Ayo ganti dulu bersih bersih di kamar mandi, gue sama Senja bantu pegangin ke kamar mandi " Ucap Mute.
Naura pun masuk ke kamar mandi, Senja dan Mute menunggu di depan kamar mandi. Tampak ramai penjaga di depan pintu kamar, penjaga yang berada di dalam hanya satu itupun penjaga perempuan.
Penjaga itu terus menelepon Arkha namun tak di angkat, pasti Arkha sibuk di tempat acara, Galaksi yang baru bangun pun segera berlari naik ke atas karena pintu kamar utama itu tampak ramai.
" Ada apa?! " Ucap Galaksi.
" Naura dateng bulan.. " Ucap Mute.
" Gue teleponin Arkha bentar " Ucap Galaksi.
" Nauu! udahh?! " Tanya Senja, tak lama Naura membuka pintu kamar mandi wajahnya tampak pucat, ia terus memegang bagian perutnya.
Ia ingin sekali mengeluh sakit, tapi ia malu. Naura saat datang bulan pasti selalu merasakan sakit di hari pertama sampai ketiga, namun itu bukan sakit biasa, tapi kram dan nyeri yang terus terusan di bagian perut dan kaki Naura. Ia juga bisa demam saat datang bulan. Biasanya dulu kalau datang bulan pasti sifat manjanya terus terusan keluar, sampai sampai ia bisa tidur bersama sang bunda.
Naura kembali berbaring di temani Senja dan Mute, mereka bingung harus apa, kompresan pereda nyeri masih di hangatkan, dokter juga belum datang kerena Arkha masih susah untuk di hubungi. Naura terus terusan mencari Arkha jadinya mereka semua juga ikutan panik melihat kondisi Naura.
...
Arkha tengah sibuk menyusun dan menata acara, ia meninggalkan ponsel miliknya di dalam tenda, karena merasa haus ia pergi ke tenda sebentar untuk mengambil ponsel da juga botol air minumnya, Elang juga ikut ke tenda.
" Banyak panggilan tak terjawab?! " Ucap Arkha panik.
" Jangan jangan Naura.. " Ucap Elang.
Tanpa Aba aba Arkha segera pamit ke guru, begitupun Elang mereka segera pulang, Selama perjalanan Elang menelepon kembali nomor Galaksi.
Arkha mengendarai mobil dengan cepat saat mendengar cerita Galaksi. Sejam kemudian Arkha sampai di rumah, ia berlari turun dari mobil.
Ia masuk kedalam rumah, tampak ramai di kamar utama, Arkha naik ke atas. Terlihat Naura yang sudah menangis menahan sakit disana, kompresan pun baru datang.
" Keluar. " Tegas Arkha kepada semuanya, kini tersisa Naura dan Arkha di dalam kamar.
" Mana yang sakit hm? " Tanya Arkha pelan karena Naura dengan cepat memeluk Arkha. Naura tak menjawab, mungkin karena masih menahan sakit.
" Dokter sedikit lagi sampai, kamu pakai kompresan ini ya.. " Ucap Arkha lembut.
Karena Arkha tak tega melihat kondisi sang istri, ia menaruh Naura kepangkuannya sambil sedikit menepuk nepuk pelan punggung Naura. Tak lupa kompresan masih tetap berada di perut Naura.
Dokter datang, dengan cepat memeriksa Naura yang berada di pangkuan Arkha. Setelah itu ia memberi obat pereda nyeri lalu kembali keluar dari kamar.
" Minum dulu obatnya ya.., terus tidur lagi. " Ucap Arkha membangunkan Naura.
Naura segara meminum obat, ia berbaring sambil memeluk Arkha. Namun Arkha tak bisa tidur karena Naura tampak gelisah menahan sakit, jadinya ia terus memantau Naura.
Setelah sejam uring uringan, Naura pun tetidur pulas. Arkha tampak sedikit tenanb melihat kondisi Naura.
...
Makanan datang, Arkha membangunkan Naura pelan ,"Nauraa...".
" Ayo bangun dulu, makan. " Ucap Arkha.
" Eunghh.. " Naura terbangun dari tidurnya.
" Kha, akuu mauu disuapin aja boleh? " Manja Naura.
" Boleh, yaudah sini ke samping aku.. " Ucap Arkha.
Selesai menyuap Naura, Arkha pergi mandi. Naura yang merasa bosan hanya sendirian menunggu Arkha, ia pun turun kebawah untuk menghampiri teman temannya.
" Ya Allah! akhirnya temen gueee gak kesakitan lagi " Ucap Senja.
" Iya! panik tau ga sih Nau! " Ucap Mute.
" Haha! Maafin! " Ucap Naura.
" Kelas 12 masih berapa lama lagi baru ujian akhir? " Tanya Naura ke Elang.
" Tiga bulanan, tapi kita bakal lulus tujuh bulan lagi.. " Jawab Elang.
" Masih lama.. " Ucap Galaksi.
" Aku cariin disini ternyata.. " Ucap Arkha menghampiri Naura.
...
Malam ini mereka asyik berkumpul di ruang tamu, Naura merasa lapar jadinya pergi ke dapur untuk mengambil mie. Saat menunggu air seduhan mie mendidih ia asyik bermain ponsel.
Tak sengaja saat ingin mengambil gelas, telapak tangan Naura terkena panci panas ," Awwww! " Teriak Naura.
Arkha yang asyik menonton langsung berlari menghampiri Naura, begitupun yang lain.
" Koki kemana hah?! " Marah Arkha.
" Shh.. " Naura mendesis.
" Gapapa kha, tadi akunya yang mau masak sendiri.. " Ucap Naura.
" Ambil kotak P3K. " Suruh Arkha ke penjaga.
Selesai mengobati telapak tangan Naura, Arkha kembali menggendong Naura ke ruang tamu.
Mereka menyantap mie bersama, setelah itu kembali ke kamar masing masing untuk tidur karena besok sekolah.
---
THANK YOU UDH NUNGGUIN
guys! kalian harus siap siap sama kejutan baru akuuu
yuk staytune terusss biar gak ketinggalan sama kejutan aku
jangan lupa vote dan ramein ya!
terima kasih
follow dung biar aku semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Kamu
Teen Fiction" 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚜𝚊𝚑 " Kisah seorang perempuan yang mencoba melepaskan pasangannya dari masa lalu, karena status mereka sekarang adalah sepasang...