"Bukan guee bangsat!"
-
-
-
-"Kertas itu lagi?" ucap Elang.
Semuanya berbalik menghadap ke Elang. Semuanya menunjukkan tatapan bertanya tanya, Galaksi menepuk jidatnya.
"Maksudnya?" tanya Arkha.
"G-gue juga gak tau sekarang siapa yang ngirim ini, kemarin gue dapet orang asing pake serba hitam dan kelihatannya mencurigakan. Gue juga dapet kertas yang sama, tulisannya Naura" ucap Elang jujur.
"Kok baru bilang sekarang?" tanya Arkha dengan tatapan tajam, harusnya Elang bilang saat mendapatkan kertas itu.
"Gue bilang sekarang, karena setelah gue cek sama Galaksi hasilnya gak ada sidik jari" ucap Elang.
Naura turun dari tempat tidur ,"Aduhh!!" teriak Naura kesakitan.
Semuanya yang sedang berdebat langsung berlari ke arah Naura. Ternyata telapak kaki Naura terkena pecahan kaca yang tersisa. Naura menangis kesakitan, darah juga mengalir.
Arkha menggendong Naura sambil terus mengecup kening Naura, mereka turun kelantai bawah. Kebetulan dokter sampai tepat waktu karena penjaga yang menelfon dokter untuk memeriksa kondisi tuan dan nyonyanya.
"Aku disini, gak usah takut ya" ucap Arkha memeluk Naura.
"Sakitt kha!!" keluh Naura karena pecahan kaca masih dokter tangani.
Arkha yang tak tega malah memarahi dokter, tak lama semuanya selesai. Arkha meminta untuk pindah kamar sementara
Naura dikamar bersama Senja dan Mute, sedangkan cowok cowok menyelidiki siapa pengirim kertas itu.
"Gue kok ngerasa ini ulah si anjing itu?" ucap Senja. Yang ia maksud adalah Abigail.
"Iya Gue juga mikir gitu" ucap Mute.
"Ck! ga boleh mikir gitu, emangnya dia tau dari mana rumah kita disini?" tanya Naura.
"Geng aneh itu pasti yang ngasih tau Naura.." ucap Senja.
"Lagian ini bukan jaman romawi kuno" sambung Senja lagi.
...
Arkha, Elang, Galaksi, dan penjaga yang lain tengah sibuk dengan kasus ini. Arkha berada diruangan yang gelap sekarang.
"Ngaku, atau selesai sekarang?" ucap Arkha rengan nada penuh ancaman. Elang dan Galaksi menahan perempuan muda yang tengah duduk dikursi panas.
"Bukan guee bangsat!" teriak perempuan itu.
"Gue tunggu sampai lo ngaku. Gak ngaku lo selesai." Ancam Arkha memegang keras rahang perempuan itu.
...
Naura ingin turun dari tempat tidur namun Senja dan Mute benar benar protektif.
"Etttt!! mauu ngapainn!!" ucap Senja.
"Ya Allah! mau ngambil minum doang dibawah" ucap Naura.
"Naura, gunain penjaga aja" ucap Mute.
"Gue bisa sendiri" ucap Naura.
"Lo tuh nurut kek!" ucap Senja.
"Arkha yang nyuruh kita gini, gue gamau dimutilasi" ucap Senja lagi.
"B-e-r-l-e-b-i-h-a-n" eja Naura.
"Ck! terserah!" ucap Mute malas berdebat karena Naura sekarang lebih keras kepala dibanding dirinya. Padahal dulu Naura tak sekeras kepala ini.
"ehm.., mau kemana hm?" suara berat dari depn pintu membuat semuanya berhenti berdebat. Naura yang tadinya membantah malah diam.
"Nih kha, bini lo keras kepala" ucap Senja.
"Aku mau ngambil minum doang kha dibawah" ucap Naura.
"Kamu bisa nyuruh orang disini Naura, kamu gak lihat kondisi kamu sekarang?" ucap Arkha menghampiri Naura.
"Ck! kok jadi gini sih" marah Naura berbalik badan.
"Kita keluar ya" ucap Mute menarik Senja keluar.
"Kamu kenapa hm??" tanya Arkha.
"Gapapa, aku mau minum" ucap Naura. Sepertinya tadi bukan Naura, ia seperti berubah seketika.
Penjaga mengantarkan air mineral ke Naura, Arkha juga sedang berkerja dimeja kerja.
"Kha, kamu gak mau kejakarta?" ucap Naura, ia sepertinya tak betah disini semenjak tahu ada Abigail.
"Aku juga sudah nanya itu keayah, sabar ya.." ucap Arkha mengusap kepala Naura.
"Kamu juga pasti pengen ke makam ayah sama bunda kan?" ucap Arkha, Naura mengangguk.
...
"Gue kangen mamahh!" ucap Senja.
"Gue juga, lama lama bosen juga disini" ucap Mute.
"Kayak gimana gitu kan?" ucap Senja.
"Gue juga kasian ke Naura digangguin mulu sama cewek yang suka sama suami dia" ucap Senja lagi.
"Gue bosen karena ya kangen keluarga" ucap Mute.
"Mau keluar gak? biar gak bosen?" ajak Mute.
Ternyata Elang dan Galaksi juga sedang keluar jalan jalan sore. Senja dan Mute memutuskan untuk pergi ketaman.
"Bagus." Ucap Senja melepas ice cream dari tangannya. Mute juga ikut kaget dengan pemandangan depannya.
"Elang lagi pelukan sama cewek? hah kok bisa?" ucap Mute.
"Gila ya lo gila!" ucap Senja berlari dan langsung menarik rambut cewek itu.
"..."
...
kangen gakk?
akhirnya bisa up walaupun dikit
aku minta maaf yaaa, aku bener benar sibuk:(
stay tune teruss
jangan lupa vote dan ramein yaa
terima kasih❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Kamu
Jugendliteratur" 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚜𝚊𝚑 " Kisah seorang perempuan yang mencoba melepaskan pasangannya dari masa lalu, karena status mereka sekarang adalah sepasang...