bab 2

858 63 18
                                    

"hei sunghoon apa yang lo lihat?"

Jay berbisik sambil berusaha mengintip apa yang dilihatnya, ia takut kalau kalau sunghoon benar benar melihat sejenis moaning myrtle hingga membuatnya diam membeku tak berkutik

namun belum juga Jay sempat melihat dari celah rak, sunghoon sudah mendorong nya hingga ia hampir terjengkang untung saja Jay punya ilmu keseimbangan dan refleks yang cepat sehingga ia dapat menyeimbangkan tubuhnya

dengan sedikit rasa ingin membalas dendam Jay mengikuti ke mana sunghoon pergi sebelum Jay sempat merencanakan aksi balas dendam yang sudah direncanakan didalam kepalanya ia dikejutkan oleh suara merdu, halus dan manis seperti surabi kantin yang kalau kelamaan ngantri udah pasti tak kebagian itu "eh ada sunghoon sama Jay ya, maaf apa aku ganggu kegiatan kalian?"

"enggak dong, kamu mah gak pernah ganggu yang ada Jay noh tukang ganggu"

pemuda didepan sunghoon itu pun tertawa menanggapi omongan asal sunghoon, aduh sunghoon suka deg-degan kalau liat pemuda didepannya ini ketawa, nangis, atau lagi gak ngapa-ngapain juga sunghoon deg-degan soalnya kalau kata heeseung itu tandanya sunghoon masih hidup, kalau gak deg-degan jantungnya udah mati bodo amat lah anggapan heeseung gak penting juga yang penting sunghoon deg-degan aja

"kamu ngapain disini sun?"

Pemuda yang dipanggil itu kemudian mengangkat buku yang sedari tadi dipegangnya

"sunoo disuruh pak yoongi nyari buku ini buat persiapan lomba"

"aduh apa gak capek itu kepala cantiknya buat mencerna permasalahan hidup?" Yang ditanya justru menelengkan kepalanya bingung, ah sial sunghoon tidak tahan gemes nya ngalahin boneka Teddy bear yang biasa dipeluk Jay kalau lagi tidur, pengen diunyel unyel terus dikantongin aja ini anak

"itu, rumus-rumus kematian" tambahnya kemudian barulah pemuda manis didepannya ketawa geleng-geleng

"engga dong, malah nambah ilmu karena sunoo masih banyak gak taunya"

jawaban dari pemuda tersebut membuat sunghoon dan Jay menyadari bahwa mereka berbeda strata dalam jaring kehidupan di sekolah ini

namun tentu saja itu tak membuat sunghoon dengan kesadaran penuhnya undur diri karena merasa tak pantas ia justru bersemangat mendapatkan perhatian dari pemuda cantik tersebut katanya sih udah jodohnya dia yang ganteng, cakep tak terelakkan emang harusnya berjodoh sama pemuda cantik dengan badan mungil, suka ndusel macam kucing tetangganya yang suka nyuri ikan di rumah sunghoon, heran juga kenapa bisa sebucin itu.

Mari kita mundur satu tahun ke belakang, saat itu sunghoon baru saja memasuki dunia manis pahit kehidupan alias SMA, saat itu sunghoon dan temannya yang lain sedang melakukan mos

kegiatan berlangsung selama tiga hari dan puji syukur dua hari selama masa ospek sunghoon tidak mengalami hal-hal diluar nalar namun pada hari ketiga tugas ospek mereka adalah mengumpulkan 5 bendera yang ada lambang Pancasilanya kata panitianya tujuan dari penugasan ini supaya siswa siswi baru sekolah ini dapat terus berpegang teguh pada 5 Pancasila

jika tidak dapat melengkapi benderanya maka akan diberikan hadiah spesial pakai karet dua harusnya itu menjadi tugas yang mudah bagi sunghoon secara dia kan LAKIK banget ya suka olahraga tentu saja badan nya bugar tapi saat akan mengambil bendera yang kelima eh sunghoon malah kepental karena posisi dia yang lagi lari malah diseruduk dari samping kaget dia sebenarnya perasaan dia gak pakai merah-merah bahkan celana dalamnya juga gak merah kok tiba-tiba diseruduk

"heh bocah disuruh disuruh ngumpulin bendera malah berbuat asusila but makasih yaa" dengan berakhirnya kata-kata tersebut hilang pula lah bendera terakhir yang menjadi incaran sunghoon awalnya sunghoon tentu kesal padahal ia sudah berhasil mengumpulkan 4 bendera tinggal 1 saja lagi

namun saat sunghoon melihat diatas tubuhnya masih ada pemuda dengan paras cantik rupawan dengan kulit seputih susu ada pink-pinknya sedikit mungkin campuran strawberry sunghoon pun tak tau ditambah dengan frecles yang menghiasi pipi gembulnya ahh sunghoon rasa ia sedang pingsan dan bermimpi bertemu seorang peri

"ah maaf maaf sunoo tidak sengaja sepertinya tali sepatu sunoo tidak terikat dengan sempurna tadi" sunghoon tetap bergeming dengan posisi masih memeluk pemuda tersebut membuat pemuda tersebut sedikit takut

"maafkan sunoo karena sunoo kamu jadi gagal mendapatkan bendera terakhir itu" pemuda tersebut akhirnya beralih dari badan sunghoon sebenarnya sunghoon ingin menjawab tak apa ia senang diseruduk peri cantik bak buah strawberry ini tapi yang mampu dilakukan sunghoon hanya diam membeku memperhatikan pemuda didepannya

"maafkan sunoo, kamu boleh ambil bendera sunoo walaupun sunoo hanya punya 3 tapi ambillah semuanya"

ah sunghoon rasa sunghoon sudah gila sebab ia bener-benar terpesona bagaimana tidak pemandangan didepannya ini membuatnya seakan lupa bahwa ia tengah berada di bumi dan sedang mengerjakan pertugasan dalam keadaan cuaca yang panas

wajah pemuda didepannya berubah menjadi merah dengan air mata yang mulai menggenang, bibirnya terlihat tebal sebab ia gigiti sengaja menahan agar tidak menangis itu pemandangan yang lucu sekaligus indah bagi sunghoon

hey siapa pula yang tidak merasa gemas melihat seonggok manusia dengan pipi dan hidung yang memerah seperti itu "hey hey tak apa kamu tak perlu menangis aku tidak apa-apa masalah hukuman aku itu lelaki sejati dihukum sedikit tak akan buat gentar" ucapnya sedikit berbangga diri

"namaku park sunghoon btw"

"namaku kim sunoo" ah pemuda itu masih terisak jadi sunghoon berinisiatif mengelus punggung guna menenangkannya

"tak apa ini hanya penugasan yang biasa dianggap main-main aku tak masalah, aku itu punya keturunan superhero asal kau tau"

"Superhero?"

"Iya, mama ku punya kekuatan super ia dapat menemukan barang dengan mudah padahal kalau aku yang mencari pasti tak ketemu"

pemuda didepannya lantas tergelak, lihat lah ahh jangan dilihat sunghoon tidak rela ada orang lain yang melihat betapa cantiknya tawa pemuda yang bernama Kim sunoo ini sejak saat itu sunghoon memutuskan bahwa jodohnya haruslah Kim sunoo jika bukan maka ia akan memaksa semesta hingga semesta lelah dan mengizinkannya berjodoh.

Kembali ke keadaan di perpustakaan setelah sunghoon gombal gembel dengan jurus yang ia baca tadi malam dari brainly sunoo pun izin pamit karena harus segera bertemu pak yoongi

"ahelah hoon masih pagi ini stop senyum senyum jelek Lo mah" sunghoon memandang sinis Jay

"kira-kira kalau dia gue cium gimana ya Jay?"

"Minimal ngotak sih kalau kata gue, benerin noh tata bahasa inggris Lo dulu baru ajak debat kakanya sunoo yang super galak itu biar Lo bisa deketin adeknya" sunghoon merengut tak suka mendengar Omelan Jay

benar sunghoon bukannya cupu tidak berani mendekati sunoo, ia sudah pernah mencoba mendekati pemuda cantik bak peri itu akan tetap seperti cerita-cerita fantasi yang tidak hanya dipenuhi oleh keindahan para peri tetapi juga diisi oleh monster buas yang siap menerkam

nah posisi monster disini tentu saja kakaknya sunoo yang galaknya ngalahin kak Ros coba deh diadu, mental itu kak Ros sama Kim yeonjun mana anaknya jago debat english belum lagi ia ketua basket beuhh kata yeonjun minimal kalau mau deketin adeknya mah harus menang debat English dulu sama dia baru dikasih lampu Oren tak tau apa hubungannya tapi ya memang begitu kenyataannya maka dari itu sunghoon kalau mau sepik sepik suka lihat situasi takut nanti dilempar bola basket sama yeonjun kan sayang kepala gantengnya nanti tak simetris lagi.

To be continued

Hallo hallo ini baru sunsunnya yaa nanti yang lainnya nyusul, see you next time

Manis Manisnya SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang