Mulai berusaha

185 18 12
                                    

Pagi itu Jay datang ke sekolah jam 6.00 tepat sebab ia ingin menunggu bocil seblak yang suka tantruman kesayangannya, ia sangat menantikan hari ini sebab ini hari pertama ia sebagai anggota tim basket sekolah ia akan mendapatkan Jersey tim nya hari ini entah mengapa padahal yang punya niat awal heeseung dan sunghoon tapi malah Jay yang kesenangan luar biasa

ia merasa akhirnya punya kesempatan untuk dapat disandingkan bersama bocilnya itu, iya Jay tau kok banyak siswa siswi disini yang meremehkannya sebab jungwon yang berlaku kasar padanya, tak apa Jay akan tunjukkan bahwa jungwon bukan lah orang yang kasar ia hanya bocah saltingan yang tak tau harus apa

membayangkan muka memerah jungwon membuat Jay tanpa sadar senyum senyum sendiri
"Kesurupan lo pagi-pagi senyum sendiri?"

"Eh selamat pagi bocil"

"Hm, ngapain mejeng di kelas IPA?"

"Nih gue bawain makanan, gue yg bikin sendiri spesial buat lo biar lo semangat belajarnya"

"Lo dari kapan deh nunggu disini?"

"Hm? jam 6 kalau gak salah"

"Gila ya lo, ngapain satu jam nunggu disini?"

"Gapapa bocil, gue emang pengen langsung ngasih ke lo, gue selalu excited kalau tentang lo"

"Apaan sih lo"

"Hahahaha gue seneng banget karena cuma gue yg tau kalau lo selucu ini cil, bahagia terus ya"
Jay pun pergi meninggalkan jungwon

"Lo juga"
Jay kaget dikit sebab jungwon teriak ngomongnya, juga apa? Pikirnya
"Lo juga, bahagia"

Lalu Jay lari ke kelasnya dan menutup pintu dengan kencang menyebabkan beberapa temannya yang sudah datang hampir menjadi hantu penasaran sebab serangan jantung

Lain Jay lain pula heeseung, saat jam istirahat ia sengaja mencari "kekasihnya" sebab ia tak menemukan di kantin jadilah ia mencari di gazebo IPA tempat favorit jake dan benar saja ia berada disana, jakenya ada disana sedang membaca buku seperti biasa agaknya jake tidak tau bahwa saat ia sedang fokus seperti itu ia terlihat sangat seksi, ini menurut heeseung ya

"Baca apa ay?"

"Persamaan gerak"
Heeseung mencoba mengintip namun langsung menyerah saat melihat huruf x dan y itu mengerikan jadi daripada ia melihat hal yang harusnya tak dilihat mending heeseung lihat ciptaan tuhan yang satu ini
"Gak capek bacain x dan ya Mulu?

"Saya harus, jika ingin bertahan saya harus mengorbankan sebanyak ini"
Heeseung sedih mendengarnya, ia paham maksud jake bertahan disini adalah bertahan dari perkataan orang-orang yang mengganggap jake masuk hanya karena dekat dengan heeseung jadi jake harus membuktikan bahwa ia layak mendapatkan kesempatan belajar disini

"Nih" jake sedikit kaget sebab heeseung memberinya bunga, bukan mawar atau yang lainnya tapi bunga berbentuk tulip yang terbuat dari kertas serta dengan hiasan kata-kata yang jika Jake baca sekilas sepertinya kata yang penuh dengan penyemangat
"Aku bikin sendiri ay, buat mu ini ada sekitar 30 buah kau bisa baca pesannya satu hari satu atau saat kau sedang butuh"

Jake merasa terenyuh, ia tak punya siapun selain bunda dan adik-adiknya di panti namun tentu saja jake tak pernah mengeluhkan apapun kepada mereka sebab jake enggan namun heeseung nampaknya mengerti, ini tidak boleh terjadi tidak setelah 4 bulan jake mencoba untuk menempatkan dirinya di posisi yang sesuai yaitu dibawah heeseung

"Aku tau ini gak bagus bagus banget tapi aku buatnya penuh dengan perasaan jadi aku harap kau menyukainya, tapi jangan menyukainya lebih dari kau menyukaiku yaa"

"Saya tidak akan berani"

"Aku akan buat kau berani"
Heeseung menatapnya dengan kesungguhan

"Anda akan lelah nantinya"

"Tak apa aku terbiasa lelah, aku bisa jamin itu tak akan selelah saat aku latihan basket yeonjun sedikit gila kalau sedang dilapangan walaupun sunghoon menganggapnya gila setiap saat sih"
Jake tersenyum tipis mendengar ocehan heeseung yang mengeluhkan ketatnya pola latihan yeonjun

"Ingat ya ay kalau soal soal ini mulai menyakitimu bilang ke aku, akan aku hadapi semua yang menyakiti tulipku termasuk pak yoongi, bilang ke beliau ya kalau tulipku ini harus banyak diberi istirahat"

"Saya harap anda juga banyak istirahat tuan, anda terlihat kurang berat badan"

"Nah sebab itulah aku membawa makanan ku ayo suapi aku agar berat badan ku akibat disiksa yeonjun naik lagi"

Jake mengambil sepiring nasi goreng yang ia duga dari kantin untuk disuapkan kepada heeseung hingga makanan yang ada didalam piring itu habis tak bersisa

"Lihat aku akan sangat berselera saat makan bersama mu tulipku jadi makanlah terus bersama ku oke?"

"Saya tau anda memang suka nasi goreng tuan, maka dari itu anda makan sangat lahap sekali"
Heeseung tergelak mendengar penuturan jake lalu mencubit hidung jake dengan pelan

"Sampai ketemu nanti tulipku"
Heeseung pun bergegas pergi sebab ia tak ingin mengganggu waktu jake lebih lama lagi
.

.

.
Sunoo kaget saat tiba-tiba di kepalanya sudah bertengger sebuah headphone yang memutar lagu golden hour milik Jvke saat ia menoleh ia mendapati sunghoon yang sedang duduk di kursi taman sebelahnya lalu sunoo membuka headphone yang ada dikepalanya bermaksud bertanya ada apa namun sunghoon keburu menjawab

"Aku tak tau kamu suka apa sun makanan manis di kantin sedang kosong, aku pernah melihat mu sekali saat sedang belajar di cafe kamu ikut bersenandung saat lagu ini dimainkan, cantik sekali jadi aku berpikir membuatkan mu playlist yang kemungkinan akan kamu sukai dan aku juga menambahkan aransemen yang ku buat sendiri walaupun hanya sepenggal"

Sunoo kaget sebab saat yang dibicarakan sunghoon itu adalah sekitar 3 bulan yang lalu tapi sunghoon masih mengingatnya lebih kaget saat sunghoon menambahkan aransemnnya
"Terimakasih sunghoon, sunoo sangat menghargainya"

"Tak perlu berterima kasih, itu tak seberapa"

"Sunoo berharap sunghoon menang saat lomba, sunoo liat beberapa kali saat kalian latihan pasti berat ya"

"Benar sun, aku hampir mati saat mons- ah maksudku saat yeonjun meminta kami berlari keliling lapangan setiap akan mulai latihan"

Sunoo tertawa "mas yeonjun pasti galak pas dilapangan, soalnya bagi mas yeonjun basket itu adalah hal berharganya karena basket mas yeonjun akhirnya bisa miliki kak soobin, tolong maklumi ya sunghoon"

"Wah berarti samaan dong, semoga ending nya juga sama"
Sunoo sedikit bingung sih namun kemudian ia mengangguk angguk seperti mainan dashboard mobil, itu sangat lucu sunghoon berani bersumpah apalagi dengan tatapan lugu yang selalu terpancar dari mata sunoo jadi demi menyembunyikan kesaltingannya ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Eh sunghoon luka ya?sini liatin tangannya"

Sunghoon sampai lupa bahwa kemaren saat ia sedang berlatih basket ia tak sengaja terjatuh hingga menyebabkan tangannya yang sedikit tergores, tak apa pikir sunghoon ia kan LAKIK harusnya itu tak menjadi masalah, namun ini sunoo jadi sunghoon merubah wajahnya menjadi memelas

"Iya sun, semalam jatuh perih dikit ini"
Ini kalau heeseung atau Jay lihat pasti pada muntah berjamaah namun karena ini sunoo jadi ia pun membuka kotak tak tau lah sunghoon kotak apa tapi banyak sekali obat obatan disana

"Kalau sakit bilang ya kamu boleh pegang lengan ku" waduh sunghoon kok dikasih kesempatan ya dimanfaatkan lah
Ia pegang lengan sunoo yang tentu saja terlapisi baju mana berani sunghoon bersentuhan langsung dengan sunoo

dengan sedikit suara aduh yang dramatis hingga Sunoo sedikit ragu dan  memakaikannya plaster gambar kuromi sepelan mungkin sampai terpasang sempurna

"Jangan terluka lagi ya hoon" ah sial apa pula sunoo ini mengapa memandangnya seperti itu, ini kalau sunghoon tak ingat sedang di sekolah sudah pasti ia akan menciumi seluruh muka adiknya yeonjun ini

"Muka sunghoin merah banget apa sunghoon demam juga?"

Ini sunoo kenapa tidak peka, ia kan salting bukan demam malah sekarang mukanya dipegang-pegang tambah merah dah tu muka karena sunghoon takut kebablasan beneran nyium si cantiknya ini jadilah ia kabur dari sana ngibrit banget macem dikejer setan, sialan sunoo kalau lagi gak sama yeonjun bahaya banget.

To be continued.

Hallo selamat malam aku up lagi sebelum UAS semoga suka ya🙆

Manis Manisnya SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang