festival 2

187 21 13
                                    

"Tuan besar"

"Ayah, jake"

Jake gelagapan mendengar teguran dari ayah heeseung "ada apa menantu ayah berlari kesini hingga berkeringat?"

"Anda tidak harus melakukannya"

"Melakukan apa?"

"Seperti tadi"

"Kenapa memangnya?ayah kan hanya ingin menantu ayah untuk bersekolah dengan nyaman memangnya itu salah ya pak kepala sekolah?"

"Hahahaha tentu saja tidak pak Lee, kami para guru selalu berusaha membuat setiap siswa di sini merasa nyaman"

"Kau dengar kan menantu ayah?itu hal yang wajar ayah hanya menyampaikan kegelisahan hati orang tua yang anaknya baru saja pindah beberapa bulan wajar kan jika ayah ingin menitipkan anak ayah agar merasa nyaman?"

Jake menggigit bibirnya tanda dirinya tak tau harus menjawab apa "sudahlah, Heeseung bawa menantu ayah untuk menikmati acara festival ini ayah menghabiskan banyak uang disini supaya kalian berdua dapat menikmatinya"

"Dengan senang hati ayah"

Heeseung kemudian menarik halus tangan Jake dari sana dan membawanya tepat di samping panggung

"Bagaimana jake masih menolakku?"

"Tuan"

Heeseung mencium jake di pipi "setiap kau memanggilku seperti itu aku akan mencium mu"

"Tuan!!"

Sekali lagi jake mendapat ciuman di pipi dari heeseung "lihatlah betapa merahnya muka ini kau terlihat menggemaskan jake seperti anak anjing yang lucu, ayolah jadi pacarku anak anjing yang lucu"

Heeseung berkata sambil mengunyel-unyel pipi jake yang memerah sambil terkekeh "aahh bunga tulip kesayanganku ini malu sekali ya. Maafkan aku kalau semuanya terlalu terbuka untuk mu tapi ayahku sungguh berisik tentang aku yang belum juga menjadikan mu pacarku dan tentang orang-orang yang menggunjingmu. Ayah sangat marah kau tau beliau bahkan hampir menarik diri dari donatur sekolah ini jika saja aku tak bilang untuk melakukan ini hari ini"

Heeseung melepaskan tangannya dari pipi jake dan tersenyum lembut "maaf kalau itu malah membuatmu tak nyaman dan maaf juga jika selama ini aku selalu bercanda soal mereka yang menyukai ku maaf jika selama ini aku terkesan seperti lelaki yang tak bisa dipercaya soal perasaan"

"Anda benar menyukai saya?"

"God hell tentu saja sim jake aku bahkan rela kau mau mencukur rambutku habis jika itu dapat membuktikan bahwa aku gila akan dirimu"

Jake tertawa "saya tak ingin berpacaran dengan orang yang tak memiliki rambut"

"Nah iya makannya pacarannya sama aku aja-tunggu dulu maksudnya?"

Heeseung melihat jake tersenyum manis "itu artinya kau menerima ku kan?iya kan jake?aku kan tidak botak?lihat rambutku sangat tebal, disini rambutku yang paling tebal kau bisa rasakan sendiri"

"Tentu heeseung anda yang paling tampan disini"

Heeseung ingin melompat dari tempatnya sungguh ini momen yang paling indah dihidupnya "Lee jake kau benar-benar racun dan obat untukku aku sungguh mencintai mu jake sumpah demi PS5 ku"

Jake tergelak mendengar racauan tak jelas dari heeseung "terimakasih sudah mencintai saya sebegitu hebatnya, saya akan mencoba membalasnya sebaik yang saya bisa. Maafkan saya jika kedepannya saya sangat kaku karena ini pengalaman pertama saya"

Heeseung menggeleng "kau sempurna jake. Tulipku selalu sempurna" keduanya pun tersenyum di sela dentuman musik yang menggema
.

.

Manis Manisnya SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang