bab 3

602 44 6
                                    

Bel sudah berbunyi tanda jeda pelajaran yang artinya kantin akan dipenuhi oleh cecunguk cecunguk yang suka ambil goreng 5 bayar 3 tanda juga bahwa hukuman sunghoon dan Jay sudah selesai

berhubung sunghoon udah enek liat muka Jay dari tadi pagi jadilah sunghoon melipir ninggalin Jay sendiri saat Jay dengan semangat yang membara untuk ngewar surabi Bu kantin bersama cecunguk lainnya eh malah papasan sama pemuda berkepala Boba bukan berarti kepalanya Boba beneran hanya saja rambut hitam Tuing Tuing nya itu bikin Jay pengen nelen

"halo cil, mau war surabi juga ya?mau Abang wakilin gak biar lo tinggal duduk manis menikmati indahnya kantin ini?"

Pemuda didepannya menghela nafas tanda sedang kesal bukan, ia bukan kesal dengan gombalan alay, jamet macam itu sudah biasa yang menjadi pusat kekesalannya adalah mengapa pemuda jamet pentolan IPS 3 ini masih saja memanggilnya dengan nama itu

"udah gue bilang jangan manggil gue gitu jamet kuproy!" Tak main-main pemuda yang dipanggil bocil itu menggeplak kepalanya yang tak kosong kosong amat itu hingga bunyi rintihan keluar dari mulut yang selalu mengucapkan kata-kata alay itu

"aduh, gila sakit banget buset"

"Masih mending gak gue tendang pusat kehidupan Lo"

"Tega banget si cil perkara panggilan doang"

"gak usah manggil lebih baik, awas minggir lu jamet kuproy" pemuda tersebut terus menggeser badan Jay yang menghalanginya, namun ia tak akan disebut trio pujangga jika menyerah hanya karna gegar otak ringan akibat pukulan tadi kan?jadi dengan segenap jiwa raganya Jay menahan tangan pemuda yang ia panggil cil tersebut

"wets wets, tunggu di tempat duduk aja lah cil Abang gak mau kalau nanti adik bergesek gesekan dengan para serangga yang sedang mengantri surabi itu"

Pemuda tersebut jengah juga jadinya sudah lah ia memang bukan orang yang penyabar malah dipertemukan oleh jamet kuproy pemancing maksiat ini

"heh jamet kuproy gue bisa sendiri, lo gue kepret dikit juga mental gak usah sok mau ngambilin surabi tau gue akal akalan Lo doang biar Lo bisa dapat dua bagian tuh surabi!Lo kan demen serobot makanan yang gue mau awas Lo awas sebelum gue beneran tendang tu titit Lo itu"

Jay keder dikit pasalnya pemuda didepannya ini kalau sudah berkata jarang tak ditepati pernah sekali Jay meremehkan perkataan pemuda tersebut yang akan membanting jay besoknya Jay jalan ke sekolah dengan kaki yang sedikit pincang kalau kata Jay emang love language nya physical attack jadi Jay makin cinta aja gitu "serem amat dek padahal Abang beneran tulus ini perkara yang lalu gak akan terjadi lagi" perkara yang lalu ya

Mari kita mundur ke satu semester sebelumnya saat itu Jay sangat amat menginginkan seblak jadilah ia pergi ke tempat langganannya yang berada di perempatan komplek saat tiba disana pemandangan yang dilihatnya bikin Jay ngucek mata sangking kagetnya

dilihatnya antrian seblak yang ngalah ngalahin antrian sembako itu sambil menghela tak apa pikir Jay sesekali ngantri bareng rakyat jelata biar ngerasain susahnya gak dapat privillege, setelah sampai bunga kesepuluh yang ia mutilasi tinggal satu lagi satu langkah lagi maka ia akan mendapatkan surga pengecapan lidah setelah surabi Bu kantin

namun orang didepannya malah pergi begitu saja jadi Jay berasumsi pemuda tersebut tak jadi membeli mungkin karena terlalu jelata sehingga seblak pun ia tak mampu membeli jadilah Jay mengambil dan membayar seblak yang sudah dibungkus itu

saat Jay akan kembali ke mobil mewahnya ia malah dicegak seonggok pemuda pendek dengan mata sejernih air putih dengan ekspresi seperti menahan berak

"heh cil ngapain?gue mau masuk mobil cakep, ini mobil gue kalau mau minta numpang foto boleh aja karena gue adalah orang yang berhati mulia"

"Berhati mulia pala lo pitak, balikin seblak gue" todongnya dengan ekspresi yang masih nahan berak itu

"Lah kenapa Lo tinggal tadi?kalau punya Lo harusnya pas pergi sekalian dibawa dong cil"

"Cal cil cal cil Lo pikir gue kancil gue pergi juga karena ngambil nih mie ayam yang hampir dimakan sama kucing komplek sini"

"Derita Lo itu mah, gue udah bayar yaudah ini punya gue lagian Lo bisa pesen lagi lah cil jangan bikin ribet" nah habis Jay ngomong begitu makin menjadi ekspresi pemuda didepannya dan tanpa aba-aba pemuda tersebut menendang tulang kering Jay

"tupai terbang!sakit buset"

"Itu seblak terakhir kata tetehnya!balikin seblak gue"

Jay masih mengusap kakinya yang bukan main ngilunya jadi pemuda tersebut berusaha untuk merebut seblak miliknya namun Jay dengan sigap mengangkat plastik seblaknya barulah disadari bahwa ekspresi yang ditunjukkan bocah itu bukanlah ekspresi nahan berak tetapi dikarenakan ia sedang marah lihatlah mukanya yang merah padam dengan hiasan mata bulat dan bibir yang mungil

oh tuhan Jay rasa bocah didepannya ini mengalahkan keimutan keponakannya yang selama 3 tahun bertahta dibagian hati Jay yang bertuliskan si paling menggemaskan

"bocil gemes jangan galak galak dong, aduh jadi tambah pengen nyubit" pemuda yang ia panggil bocil itu mendengus tak suka

"oke oke gue balikin seblaknya asal mau kenalan dulu, gue park Jay"
Pemuda tersebut kelihatan ragu namun demi seblak pikirnya

"gue yang jungwon, sekarang balikin seblak gue"

saat Jay ingin memberikan seblak tersebut kepada pemilik sahnya tanpa diduga pemuda tersebut malah melarikan diri sebab dirinya dikejar oleh momoy anjing komplek yang keliatannya suka banget sama pemuda tersebut

jadilah Jay tertawa terpingkal pingkal hingga pemuda tersebut tak terlihat lagi olehnya, besoknya saat Jay ke sekolah sepertinya semesta memang memberi petunjuk bahwa bocil gemes pencinta seblak itu adalah jodohnya, ini buktinya Jay bertemu dengannya di sekolah jadi tanpa rem Jay ngengas dan langsung menghampirinya

"oy bocil seblak" yang dihampiri awalnya bingung namun setelah menoleh tanpa rem pula kaki mulus pemuda bernama yang jungwon sudah mendarat dengan sempurna di selangkangannya lalu ia pun pergi meninggalkan Jay yang masih kesakitan sembari mengacungkan jari tengah

"iya cil, gue gak apa kok i love you!!" Mendengar teriakan Jay yang menggelengar itu membuat jungwon malu tentu saja dasar jamet kuproy pikirnya dengan wajah memerah menahan amarah

Jay rasa ia sudah gila karena ingin sekali ia berlari menghampiri pemuda dengan lesung pipi yang manis itu dan memeluknya namun ia harus mengurus masalah hidup dan matinya yang masih berdenyut nyeri dulu dengan tekad yang kuat bahwa ia akan menjadikan yang jungwon bocil pencinta seblak itu menjadi miliknya.

Kembali pada mereka yang sedang dikantin, jungwon sudah benar benar muak mendengar Jay selalu menggombali dan menempelinya seperti kertas yang berusaha menempelkan dirinya ke kayu alias jungwon tepis selalu tangan Jay yang ingin modus menggapai tangannya hingga akhirnya surabi kesayangan siswa bxbx ini sudah mendarat dengan mulus ditangan mungilnya

segera ia alihkan pandangan matanya ke Jay lalu mengamankan surabi tersebut dan meninggalkan Jay yang berteriak heboh memanggilnya "hahahaha Jay Jay masih berusaha mendapatkan kucing garong itu?

"Tutup bibir yang mirip gurun Sahara Lo itu hee"

"Perasaan ini mulut gak kering kering amat lah"

"Ngaca minimal biar tau tu muka macam orang gak mandi setahun, jujur deh hee lo emang aslinya gak mandi kan?"

"Jaga alat mengalay Lo, gue udah ganteng paripurna begini" setelahnya terdengar teriakan dari siswa siswi lain yang ada di kantin sebab lee heeseung menyibakkan rambut sehingga nampak lah jidat paripurnanya

"cih, dari mana aja Lo gue sama sunghoon abis bermesraan sama anak-anak Bu jihyo" tambah keraslah siswa siswi tersebut berteriak sebab heeseung tertawa hingga matanya menyipit kalau kata mereka yang melihat, surga dunia

"gue abis menjalankan misi dan akan menjalankan misi see you later Jay" ucapnya kemudian berlari entah kemana.

To be continued

Hallo, ini awal mula jaywon yaa nanti heejake nya nyusul yaa see you next time and selamat malam Minggu

Manis Manisnya SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang