produktif 2

186 26 14
                                    

Heeseung menggeliat tak nyaman sebab lehernya terasa sakit jadi ia membuka mata dan menemukan bahwa kepalanya hampir jatuh dari tempat tidur

syukurlah ia punya kaki sepanjang harapan orang tua, ia memposisikan dirinya agar nyaman dan mengecek ponsel niatnya ingin mengabari temannya bahwa ia sudah bangun dan akan berada di taman 30 menit lagi namun saat melihat angka di ponselnya ternyata menunjukkan pukul 15.00

heeseung meringis membayangkan akan jadi apa ia besok saat bertemu kedua temannya saat ia ingin mengabari mereka guna mencari alasan yang masuk akal supaya hidupnya aman sejahtera besok ia malah mendengar ibunya sedang tertawa di taman belakang

kenapa pula ibunya tumben sekali ke taman belakang?masa mengurusi ikan-ikannya sih?mana mau ibunya jadi dengan perasaan was-was bahwa ibunya akan berbuat sesuatu yang sadis kepada ikannya sebab ia tak kunjung bangun buru buru heeseung melangkahkan kakinya ke taman belakang

Saat sampai ia tak menemukan ibunya yang kemungkinan tengah memutilasi ikannya melainkan ibunya yang tengah bercocok tanam bersama dengan bunga tulipnya
"Ibun, jake, ngapain?"

"Ah nak, ibun sedang belajar menanam bersama jake kan jake pintar bercocok tanam"

Mendengar penuturan ibunya heeseung jadi ingin mencoba seberapa pintarnya jake saat bercocok tanam bersamanya eh anu itu menanam bersama maksudnya

"Ini tahap terakhir nyonya, anda hanya harus menyiramnya dua kali sehari dan pastikan bunga nya terkena matahari"

"Ah, kau masih saja memanggil ibun dengan sebutan itu?panggil saja ibun jake itu lebih membuat ibun nyaman"
Jake tergagap lalu kemudian tersenyum dan membungkuk hormat

"Hah, baiklah ibun akan membuat camilan untuk kita, heeseung tolong temani jake sebentar ya"
Heeseung hanya mengangguk sembari melihat kepergian ibunya

"Tuan baru bangun?"

"Tidak, aku sudah melakukan banyak hal"

"Dengan muka begitu?"

"Kenapa dengan muka ku?"
Heeseung melihat mukanya menggunakan kamera di ponselnya, sial sekali ia seperti habis tawuran apa pula rambutnya yg mencuat sana sini tak etis sekali jadi heeseung buru buru masuk ke rumah guna mencuci muka dan merapikan penampilannya lalu kembali menemani jake yang sedang duduk mengamati hasil jerih payahnya dan ibunnya
"Kau menanam apa?"

"Forget me not, bunga forget me not"
Heeseung tentu tau apa arti dari bunga tersebut semanjak heeseung tau jake sangat menyukai tanaman terlebih bebungaan ia giat mencari soal bebungaan pula, bunga itu memiliki arti cinta sejati, kesetiaan, dan loyalitas heeseung tak tau mana yang ingin disampaikan oleh jake walaupun ia berharap itu yang pertama
"Aku akan menanam bunga Daisy disampingnya besok"

Jake tersenyum bunga Daisy memiliki arti kesetiaan, kepercayaan, dan kebahagian
"Anda tau?"

"Kalau kau, semua aku tau jika ada ujian temanya tentang sim jake aku pasti lulus 100 persen"

"Akan lebih baik jika anda juga menerapkan prinsip itu pada pembelajaran sejarah tuan"

"Eyy sejarah itu membosankan sayang, daripada mempelajari sejarah negara ini lebih baik aku mempelajari dirimu, lebih menarik"

"Itu tak akan membantu tuan"

"Tentu saja membantu sayang, itu membuat ku tau apapun tentang mu jadi tak akan ada orang yang lebih tau tentang mu bahkan orang yang kau sukai sekalipun"
Ada jeda cukup lama sebelum heeseung menambahi

"Kau tak perlu kawatir, aku akan sukses dengan caraku dan membahagiakan mu tulipku, kau hanya perlu percaya padamu"

"Saya selalu percaya pada anda tuan"

"Aku akan membuat mu bangga dengan memenangkan lomba itu"

"Saya selalu bangga pada anda tuan"

"Aku akan mencintai mu sampai mati"
Jake terdiam sebab ia bingung, sampai mati itu adalah waktu yang tidak pasti

"Tulipku yg cantik, aku sangat ingin mencium mu saat ini, mengapa kau sangat indah?"

"Entahlah tuan mungkin karena anda merawat saya dengan baik"
Heeseung mendekati jake lalu membelai wajahnya atau lebih tepatnya pipinya

"Lalu sampai kapan kau akan memanggil ku dengan sebutan itu?"

"Nanti, tunggulah sebentar lagi"

"Maafkan aku jika aku lancang, kau boleh memukul ku jika tak suka"

Setelahnya heeseung menangkup wajah jake lalu mencium belah bibir yang sialnya sangat seksi itu hanya menempel tak lebih ia sudah siap akan tamparan yang mungkin dilayangkan jake namu saat ia membuka mata ia melihat jake yang tengah menutup matanya dengan wajah memerah padam

jake tak menolaknya lalu mengapa ia tak mau menjalin hubungan bersamanya?saat akan menanyakan hal itu ibun berteriak memberi tahu bahwa camilan sudah siap jake bergegas menemui ibun dengan tergesa membuat heeseung tergelak sebab jake terlihat lucu sekali, ah dia cinta mati sungguh.

To be continued.

Double up Yeay🙌

Manis Manisnya SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang