festival

222 28 12
                                    

Akhirnya hari dimana festival sekolah bxbx diadakan terjadi juga. Semua siswa nampak antusias, ada yang sibuk memastikan rangkaian acara, ada yang sibuk membuka standnya, ada yang sibuk memastikan siswa yang masuk tak membawa hal yang dilarang intinya semua siswa sibuk masing-masing

Begitu juga dengan Jay yang sedang sibuk mencari dimana kedua temannya mangkal. Apa kedua temannya sudah mendapat spot yang bagus sehingga ia dilupakan begitu saja atau lebih parahnya mereka sudah mencoba stand melempar bola untuk menjatuhkan haruto? itu tak boleh terjadi mereka kan janjinya mau melakukan itu bersama masa dirinya ditinggalkan

Jay kembali melihat ke segala arah demi mencari keberadaan sunghoon dan heeseung namun tepukan lembut pada bahunya membuat Jay mengalihkan pandanganya hingga ia bertemu tatap dengan mata sebening kristal yang beberapa hari ini tak berani dirinya tatap "ikut gue sebentar. Gue maksa"

Saat Jay masih memproses apa yang sedang terjadi tanpa sadar dirinya sudah ditarik menuju taman belakang sekolah "gue minta maaf kalau gue lancang bawa lo ke sini" suara lembut itu menyadarkan Jay dari lamunannya

"Gak masalah, gue yang harusnya minta maaf karena ngehindari lo gue gak bermaksud cuma gue perlu prepare hati dulu" jay menghembuskan nafasnya "maaf kalau gue lancang tolong jangan dipotong dulu ya won"

Jay memandang langit sejenak, menarik nafas Jay mulai mengutarakan isi hatinya "maaf ya won gue udah coba untuk lupain perasaan gue ke lo gue sadar perasaan gue ini salah terlebih gue udah tau kalau lo punya pacar tapi dasarnya gue bingal jadi perasan gue juga ikut bingal jadi gue minta maaf kalau gue tetep cinta sama lo. Gapapa kalau pun gue jadi yang kedua atau bahkan ketiga gue rela gue beneran secinta itu sama lo won sumpah mati gue rela kalau lo hubungin gue cuma pas lo bosen atau pacar lo lagi gak bisa nemenin lo jadi jangan tolak gue"

Jungwon mengedipkan matanya beberapa kali lalu tertawa keras setelahnya "kenapa ketawa?iya sih emang harusnya lo ketawa gue konyol banget ya won?"

Jungwon menghentikan tawanya, mengusap sedikit air mata yang keluar dari matanya "Lo bawa motor kan?" Jay mengangguk menanggapi pertanyaan tersebut "ayo" Jay kembali ditarik oleh jungwon menuju parkiran lalu jungwon mendudukan dirinya di bagian belakang motor Jay setelah Jungwon mengambil helm milik sunghoon yang kebetulan berada di dekat motor Jay

"Ayo berangkat gue tunjukkin jalannya"

Meskipun masih bingung Jay tetap menjalankan motornya mengikuti arah dari jungwon hingga mereka sampai pada suatu tempat yang Jay tak duga sama sekali

"Kenalin Jay ini belahan jiwa gue, hyunwoo"

Jay mendekat ke arah jungwon yang sedang terduduk sambil mengelus mesra nisan yang bertuliskan shin hyunwoo "woo, kenalin ini Jay orang yang sering gue ceritain ke lo"

Jay masih belum bisa mencerna semua nya jadi jungwon memutuskan untuk menjelaskan keadannya "hyunwoo itu temen gue dari kecil bahkan kita lahirnya sama cuma beda beberapa menit. Gue dari kecil apa-apa selalu dia, bahkan gue pernah demam karena hyunwoo pergi kegiatan kemah dua hari" jungwon terkekeh mengingat masa lalunya

"Tapi kayaknya tuhan ngerasa gue terlalu bahagia sama hyunwoo sampai tuhan memutuskan untuk ngambil salah satu dari kami. Saat itu hari kelulusan kami pas SMP, gue sama hyunwoo seneng banget karena akhirnya kami bakalan memasuki masa SMA yang kata orang masa paling indah. Diperjalanan menuju tempat acara kami nyanyi gak berhenti bahkan hujan juga gak bikin luntur senyum gue dan dia"

Jungwon mengalihkan daun yang tak sengaja terjatuh di makam hyunwoo "sampai gue denger suara klakson kenceng banget dan tiba-tiba mobil yang bawa gue dan hyunwoo kebalik. Gue gak tau apa yang terjadi selanjutnya pas gue bangun gue cuma nemuin surat dan fakta kalau gue hidup sekarang karena hati hyunwoo ada sama gue. Di dalam surat itu hyunwoo bilang kalau gue adalah belahan jiwanya bahkan sebelum kejadian itu juga hyunwoo selalu bilang kalau gue belahan jiwanya gue gak nyangka kalau maksud dari perkataannya gue bakal hidup dengan hatinya"

Manis Manisnya SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang